Sabtu, 19 Mei 2012
1.
Latar
Belakang Masalah
Pembangunan Nasional kita yang berhakikat bersasaran jangka panjang untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia adalah Strategi pembangunan yang bersifat Integralistik kolosal, meliputi segala bidang kehidupan bangsa, termasuk kehidupan beragam.
Bangsa Indonesia berwatak Sosialistik-relegius ber cita –cita meraih keshidupan yang seimbang, serasi dan selaras antara kehidupan batiniah, mental spritual dengan kehidupan lahiriah, fisik materiil, diman nilai nilai keagamaan menjadi dasar atau sumber motivasinya.
Pembangunan Nasional kita yang berhakikat bersasaran jangka panjang untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia adalah Strategi pembangunan yang bersifat Integralistik kolosal, meliputi segala bidang kehidupan bangsa, termasuk kehidupan beragam.
Bangsa Indonesia berwatak Sosialistik-relegius ber cita –cita meraih keshidupan yang seimbang, serasi dan selaras antara kehidupan batiniah, mental spritual dengan kehidupan lahiriah, fisik materiil, diman nilai nilai keagamaan menjadi dasar atau sumber motivasinya.
Tuntunan agama Islam pada khususnya, sejak awal penyebarannya di dunia ini telah mengajak dan mendorong umat manusia agar bekerja keras mencari kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagian di akhirat. Antara etos kerja keras untuk duniawi dan ukhrawimya tidak boleh di pisahkan, melainkan menjadi etos kerja yang terintegrasikan, yang satu sama lain saling berkaitan secara kontinue, termasuk etos ilmiah yang mendorong ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta sumber motivasi dari Alqur’an. Jika kita pelajari secara mendalam berbagai ayat kitab suci alqur’an seperti yang tercantum dalam surah Ali- Imran, Surah Saba’, Surah Ar-Rahman, dan sebagainya maka dapat kita temukan perintah atau ajakan Allah untuk berfikir secara Kritis, analistis, dan sintetis tentang ciptaan Allah di langit dan di langit dan di kawasan planet dengan kandungan isi kejayaannya. Berfikir atau memikirkan tentang fenomena ciptataan Allah dan Pendidikan Islam yang tugas pokoknya menelaah dan menganalis serta mengembangkan pemikiran, informasi, dan fakta-fakta kependidikan yang sebangun dengan nilai- nilai ajaran Islam oleh karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan tentang beberapa hal mengenai strategi pembangunan pendidikan agama (islam) dalam upaya mengantisipasi perkembangan iptek.
2.
Rumusan
Masalah
a. Perencanaan
Program Pendidikan Islam
b. Menghadapi
tantangan Dampak-Dampak Iptek Modern
c. Materi
Metode Tujuan Pendidikan Islam
3.
Tujuan
Pembahasan
a.
Agar Mengetahui Tentang Perencanaan
Program Pendidikan Islam
b.
Agar Memahami Cara Menghadapi
tantangan Dampak-Dampak Iptek Modern
c.
Agar Mengerti Materi Metode Tujuan
Pendidikan Islam
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Perencanaan
Program Pendidikan Islam
Dalam
merencanakan program ini kita perlu mengidentifikasi delapan masalah pokok yang
sering dihadapi saat ini,yaitu sebagai berikut.
a.
Apakah ajaran islam memberikan
ruang lingkup untuk berfikir kreatif manusia dan sejauh mana ruang ingkup
tersebut diberikan kepada manusia.
b.
Potensi psikologi apa sajakah yang
menjadi sasaran pendidikan islam terutama dalam kaitannya dengan kreatifitas
yang berhubungan dengan pengembangan iptek
c.
Bagaimanakah system dan metode
pendidikan yang tepat gun dalam proses kependidikan islam yang kontekstual
dengan iptek.
d.
Keterampilan apa sajakah yang
diperlukan anak didik dalam mengelola dan memanfaatkan iptek modern
e.
Sampai berapa jauh anak didik diharapkan
mampu mengendalikan dan menangkal dampak negative dari iptek terhadap nilai
etika keagamaan islam dan nilai moral dalam kehidupan individu dan sosial
f.
Sebaiknya, apakah nilai moral dan
sosial keagamaan mampu memberikan dampak positif terhadap kemajuan iptek
tersebut
g.
Kompetensi guru agama yang dapat
diandalkan untuk mnghadapi modernitas uamat berkat kemajuan iptek tersebut.
h.
Gagasan baru apa sajakah yang harus
dirumuskan kembali dalam dalam perencanaan pendidikan jangka panjang dan
pendek.yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum nasional pada sekolah umum
atau PTU. Serta yang terkait dengan pendidikan pada perguruan agama islam dalam
semua jenjang.
Petunjuk dari sumber pokok islam seperti telah di uraikan
di atas sedikit banyak memberikan isnpirasi kepada kita bahwa secara subtansial
pendidikan islam perlu dijabarkan sesuai dengan identitas Al qur’an dan Sunnah
Nabi yang ber orientasi pada hubungan tiga arah yaitu
a.
Berorientasi kepada Tuhan Pencipta
alam semesta
b.
Berorientasi kepada hubungan antar sesame
umat manusia
c.
Berorientasi kearah bagaimana pola
hubungan manusia dengan alam sekitar dan dirinya sendiri harus dikembangkan.
Orientasi
hubungan denagan alam dan diri manusia sendiri menjadi dasar pengembangan
iptek, sedangkan hubungan dengan tuhan menjadi dasar pengembangan sikap
moralitas yang menjiwai perkembangan iptek. Dan hubungan sesame manusia menjadi
dasar pengembangan hidup bermasyarakat yang serasi,selaras dan seimbang dengan
nilai moralitas yang menentramkan jiwa.
Dan karena iptek bersifat netral maka pendidikan islam
perlu berulang-ulang untuk memberikan kejutanyang menggugah sikap para pencipta
iptek agar mengarahkan penggunaan produk iptek untuk menjadikan kesejahteraan
hidup manusia.
Dalam
pengembangan iptek sering kali terjadi pertentangan dua kepentingan antara kaum
moralis idealis dan kaum agamis dengan kaum saintis teknolog.disatu pihak
memegang teguh nilai moral di pihak lain moral kemanusiaan dan di pihak lain
nilai kebebasan yang di angkat.
Dalam hal ini maka posisis umat islam harusbisa memilih
dan menangkal teknologi yang berdampak negative dan positif,dan langkah
selanjutnya harus lebih kreatif untuk bembuka terobosan melalui lembaga
pemerintah, lembaga riset,dan perguruan tinggi guna menjadi pusat pengembangan
iptek secara efektif dan efisien dengan penyediaan fasilitas dan dana yang
memedai kebutuhan.
2.
Menghadapi
Tantangan Dampak-Dampak Iptek Modern
Dalam
sejarah peradaban islam,dapat kita pahami bahwa para ilmuwan muslim,para
filusuf,para ulama dan sebagainya memiliki sikap positif terhadap ilmu dan
teknologi non islami. Para ilmuwan dan ulama pada masa itu mampu mengislamkan
iptek non islam dengan cara mentransfer iptek dari luar berkat kecerdasan dan
daya kreatifitas yang tinggi yang dimotivasi oleh ajaran Al Qur’an sehingga
iptek yang membahayakan akhidah islami di tinggalkan oleh mereka,
Beberapa pakar iptek yang berpendapat bahwa alih teknologi
dipandang sebagaikonsep pemikiran yang salah, karena science merupakan suatu
proses dari sejumlah kegiatan formulasi,pembongkaran,analisis hipotesis,hukum-hukum,
paradigmaserta gambaran koseptual. Jadi, sebelum dihasilkan teknologi
lebih dulu dihasilkan science yang bersifat teortis sedangkan teknologi itu
sendiri merupakan penerapannya. Dan pada akhirnya pendidikan islam dalam
mengantisipasi kemajuan iptek modern adalah terletak dalam mengkombnasikan dalam
system islami yang akomodatif terhadap aspirasi umat islam untuk berpacu di
dalam bidang iptek.
3.
Materi,
Metode, dan Tujuan pendidikan islam
Dengan modal
dasar berupa sikap keterbukaan,kecintaan, kejujuran serta, etos ilmiyah dan
kerja keras, dan belajar maka materi yang perlu di terapkan dalam pendidikan
islam adalah materi yang bersumber dari pokok ajaran islam itu sendiri yang
mengandung motivasi untuk mengembangkan aya piir dan daya dzikir dalam proses
kegiatan belajar dalam suatu lembaga pendidikan islam dan umum dalam semua
jenjang sampai jenjang perguruan tinggi. Metode yang menginterpretasikan
dalil-dalil qat’I dan dzanni dari kandungan Al Qur’an perlu di pertajam dalam
pengembangan kreativitas dan pola berfikir.
Oleh
karena itu, system belajar megajar inovatif dan kreatif perlu digalakkan dalam lembaga islam pada
khususnya dan peningkatan pendidikan agam islam pada sekolah umum semua
jenjang. Dan perlu forum untuk mengakrabkan guru agama di lembaga pendidikan
islam (madrasah,ponpes) dengan guru agama di lembaga umum untuk saling berkomunikasi dan saling
memberikan informasi terkait dengan kemajuan iptek modern.
Sejalan
dengan pola fikir di atas maka tujuan pendidikan islam masih perlu dirumuskan
kembali berdasarkan atas tuntutan umat dimana antara kepentingan modernitas
dengan kepetingan kesejahteraan hidup duniawi dan ukhrawi tergambar jelas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar