Jumat, 23 November 2012
Sekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah dari kumpulan
manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni
tujuan pendidikan, dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber daya, di samping yang ada
di luar dirinya, seperti uang,material, dan waktu. Agar kerja sama itu berjalan
dengan baik,maka perlu diadakannya
program pendidikan
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu siswa, kurikulum,tenaga
kependidikan, dana, prasarana dan sarana, dan faktor lingkunganlainnya. Apabila
faktor tersebut bermutu, dan proses belajar bermutu padagilirannya akan
menghasilkan lulusan yang bermutu pula.Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan
sekolah. Olehkarena itu, ia dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Akan
tetapi pembahasan dalam makalah ini lebih difokuskan dalam bidang kebutuhan
opersional sekolah ataupun bisa juga dikatakan sebagai sarana dan prasarana sekolah
yang meliputi berbagai hal guna menunjang terlangsungnya proses kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
1.
Rumusan
Masalah
a.
Pengertian kebutuhan operasional
sekolah
b.
Kebutuhan operasional sekolah
c.
Manajemen
kebutuhan operasional pendidikan dan pemeliharaanya
2.
Tujuan
Pembahasan
a.
Agar memehami tentang masalah
tenteng kebutuhan operasional sekolah
b.
Mahasiswa memahami kebutuhan
operasional sekolah
c.
Dan mengerti tenteng menejemen operasional pendidikan dan cara pengelolaan dalam
pemeliharaannya
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Dalam suatu lembaga pendidikan pastinya sangat memerlukan suatu
kebutuhan sebagai penunjang terlaksanakannya pendidikan dengan baik dan
memperoleh hasil yang sesuai degan target output suatu lembaga, kebutuhan
operasional tersebut bisa berupa seperti prasarana dan sarana dalam pendidikan.
Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan . misalnya : lokasi/tempat,bangunan
sekolah, lapangan olahraga, uang dsb.Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Misalnya ; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium Dsb. Dengan demikian dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa kebutuhan operasional pendidikan itu adalah
semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan itusendiri. Menurut
keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendididkan
terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
a.Bangunan dan perabot sekolah
b.Alat-alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga danlaboratorium.
c.Media
pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual menggunaakan alat peraga. Secara micro
(sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung jawab atas pengadaan kebutuhan
operasional atau sarana dan prasarana pendidikan yang di perlukan disebuah
sekolah. Sedangkan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri
mempunyai peranan yang sangat penting bagi terlaksananya proses
pembelajaran di sekolah serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan
di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan
secara umum karena administrasi sarana dan prasarana
itu adalah suatu proses seleksi dalam penggunaan kebutuhan yang ada di
sekolah dan guru bertugas untuk mengatur ketertiban penggunaan sarana
sekolah dan guru juga bertugas sebagai administrator dan bertanggung jawab
kepada kepala sekolah.[1]
B.
Kebutuhan Operasional Pendidikan
Proses pendidikan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya
bila salah satu elemen, aspek atau dimensi yang membentuk sistem pendidikan
menghadapi hambatan dan tantangan. Begitu pun sebaliknya, proses pendidikan
akan berlangsung dengan baik bila salah satu elemen, aspek dan dimensi
pendidikan saling mendukung dan saling melengkapi. Apabila faktor pendukung
dilihat dari aspek manusianya, maka seluruh personil yang terlibat dalam upaya
melangsungkan pendidikan, mutlak berkualifikasi dan profesional dalam bidangnya
masing-masing. Sedangkan bila ditinjau dari aspek sarana dan prasarananya, maka
seluruh seluruh perangkat keras dan perangkat lunak harus selalu siap di tempat
untuk memenuhi kebutuhan operasional pendidikan.
Secara formal (dalam proses pendidikan di sekolah),
pengelolaan kelas dan hal-hal lain yang terkait dalam upaya melangsungkan
(proses) pendidikan, diarahkan seoptimal mungkin untuk mencapai situasi
pendidikan yang dapat mendukung berlangsungnya pendidikan. Maka kebutuhan
operasional pendidikan yang harus dipenuhi diantaranya adalah :
- Faktor pertama (manusia) antara lain adalah guru yang mampu bertugas sebagaimana mestinya. Pegawai administrasi yang cakap menggunakan alat-alat pendidikan, administrasi, media dan peserta didiknya sendiri.
- Faktor kedua antara lain sarana dan prasarana pendidikan juga ikut menentukan. Hal ini dapat menjadi pendukung jika segalanya siap pakai, sekaligus sebagai faktor penghambat bila sarana dan prasarana pendidikan tersebut tidak tersedia, tidak terawat, tidak terdokumentasi dengan baik, atau kekurangan dana untuk perawatan dan pemeliharaannya.
Dari keterangan singkat tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa, faktor pendukung terlaksananya dan efektifnya proses pendidikan terletak
pada manusianya dan pada sarana-prasarananya secara umum, baik sarana
pendidikan maupun sarana pembelajaran/pengajaran.[2]
Secara
umum suatu yayasan pendidikan setidaknya haruslah mempunyai fasilitas-fasilitas
penunjang dalam sekolah dan kebutuhan operasional sekolah tersebut meliputi
sarana dan prasarana pembelajaran menurut pembagiannya prasarana adalah suatu
kebutuhan yang sangat pokok dalam terwujudnya pendidikan yang dan apa bila
prasarana ini baik maka kegiatan belajar mengajar akan berjalan sesuai dengan
apa yang diharapkan, dan kebutuhan operasional sekolah di bagi dalam bagian antara
lain :
prasarana pembelajaran,
meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang
kesenian, dan aula sekolah (gedung serba guna), kantor,kamar kecil (toilet),
gudang, perpustakaan dan labolatorium.
sarana pembelajaran,
meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas olahraga maupun
labolatorium, serta perlengkapan dalam kelas
Sedangkan sarana bersifat lebih sekunder daripada prasarana akan
tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan begitu saja. Lengkapnya kebutuhan
operasional pendidikan ini sangat menentukan kondisi pembelajaran yang baik.
Akan tetapi hal itu tidaklah berarti bahwa lengkapnya sarana dan prasarana
merupakan jamnan terselenggaranya proses belajar mengajar menjadi baik. Justru
disinilah timbul masalah “bagaimana mengelola kebutuhan operasional
sekolah,sehingga terselenggaranya proses belajar megajar dapat terwujudkn
dengan baik dan efisien?” mengapa demikian, karena segala kebutuhan operasional
pendidikan adalah suatu barang yang mahal, barang-barang kebutuhan untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut dibeli dengan uang pemerintah dan
masyarakar. Pembelian tersebut adalah untuk mempermudah siswa dalam belajar.
Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut maka menuntut guru dan siswa dalam
menggunakannya dengan tujuan untuk mempermudah proses belajar dan mengajar.[3]
Akan tetapi
kebutuhan operasional sekolah tidak semena-mena hanya kebutuhan sarana dan
prasarana saja, akan tetapi jiga dibutuhkan kebutuhan-kebutuhan yang lain untuk
menunjang jalannya mendidikan agar dapat terealisasikan secara baik dan benar.
Diantaranya :
Kebutuhan sosial
dimana kebutuhan sosial ini sangat berfungsi dan berperan cukup penting dimana
kebutuhan sosial ini lebih menekankan aspek kuantitatif dibandingkan aspek
kualitatif. Yaitu strategi pendekatan tradisional untuk menjalin hubungan baik
dengan masyarakat sekitar dan juga wali murid dari sekolah tersebut.diantaranya
dengan memperhatikan pertumbuhan penduduk, arus minat siswa untuk mengenyam
pendidikan, dan memenuhi kebutuhan pendidikan apa yang di inginkan masyarakat.
Kebutuhan ketenagakerjaan bisa
juga disebut dengan kebutuhan SDM (sumbr daya manusia) dimana kebutuhan SDM
ini memiliki peran dalam pembentukan tujuan pendidikan, di samping itu juga
diperlukan penataan sumber daya manusia yang sesuai dengan konsep-konsep dasar
untuk menghasilkan out put siswa yang baik dan berkualitas. Sdangkan manajemen
SDM adalah menjadi tanggungjawab kepala sekolah ataupun kepala lembaga. Dalam pendidikan
biasaya mengutamakan kepada keterkaitan lulusan system pendidikan dengan
tuntutan kepada tenaga kerja dalam berbagai sector pembangunan agar sesuai
dengan tujuan yang di targetkan oleh lembaga pendidikan itu sendiri.[4]
C.
Manajemen Kebutuhan Operasional Pendidikan
Dalam manajemen operasional yang banyak dibahas adalah tentang pengelolaan (planning, organizing, actuacting,
controlling) secara optimal penggunaan sumber daya/ faktor-faktor
produksi (man,
material, machine, methode, Manajemen Operasiney, market ) dalam
proses transformasi bahan mentah menjadi produk / jasa. Menurut Ishak (2007)
manajemen operasi erat kaitannya dengan pengelolaan input menjadi out put
sesuai dengan strategi yang direncanakan untuk memperoleh hasil yang
diinginkan, misalnya dalam sebuah lembaga pendidikan meliputi ketenagakerjaan, peralatan, dan staff merupakan
input,
maka outputnya
adalah murid terdidik dengan memanfaatkan fasilitas yang ada dan mengabdi
kepada masyarakat. Dan ada berbagai hal yang bisa dikemukakan dan menjadikan
alasan pentingnya Manajemen Operasional dalam pendidikan
diantaranya adalah:
1. Manajemen Operasinal
merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada di semua jenis organisasi
sehingga apabila akan mengelola organisasi maka mau tidak mau harus mempelajari
konsep Manajemen Operasional guna menjaga dan pengendalian kamponen yang
terlibat dalam organisasi tersebut.
2. Dengan mempelajari Manajemen Operasional, kita
dapat mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan
dalam lembaga.
3. Dengan mempelajari
Manajemen operasi, kita dapat memahami dan mengerti dengan benar apa yang
seharusnya dilakukan oleh manajer operasional atau pelaku yang terlibat dalam
suatu lembaga pendidikan.
4. Karena Manajemen operasional
merupakan bagian yang paling mahal dalam organisasi, Hal ini dapat diartikan
efektifitas dan efisiensi Manajemen Operasional akan berdampak besar bagi lembaga
pendidikan yang bersangkutan.[5]
Manajemen kebutuhan operasional sekolah adalah kegiatan yang
mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan atau material bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Managemen operasional kebutuhan
sekolah/manajemen sarana dan prasarana dibutuhkan untuk membantu kelancaran
proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda
bergerak dan tidak bergerak yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar, belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung Dan
diperlukan manajemen sarana dan prasarana guna memiliki tugas-tugas dalam
pengkondisian barang penunjang dalam sekolah,yaitu meliputi:
·
Perencanaan
kebutuhan
·
pengadaan
·
pendayagunaan
·
penyimpanan
·
penginvestarisan
·
pengawasan
·
pemeliharaan
·
penghapusan
hal tersebut di atas adalah dengan maksud agar tujuan pendidikan di
sekolah dapat tercapai dengan efektif dan evisien. kebutuhan operasional
sekolah atau pendidikan tidaklah sedikit, dan kebutuhan tersebut ada yang
bersifat pokok(wajib) maupun bersifat penunjang dan akan tetapi keduanya tidak
dapat efisien dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan dalam proses belajar mengajar
maka perlu diadakan kebijakan oleh kepala sekolah ataupun kepala yayasan dalam
pemenuhan dan perawatan kebutuhan operasional sekolah, karena untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan maka perlu adanya penyuluhan
dalam perawatannya hal itu dikarenakan sebagai berikut :
a.
Jika perlatan
terpelihara baik umumnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan
penggantian dalam waktuyang singkat.
b.
Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi
kerusakan yang berarti biaya perbaikan dapat ditekanseminim mungkin.
c.
Dengan adanya pemeliharaan yang baik, akan lebih
terkontrol sehingga menghindari kehilangan.
d.
Dengan adanya
pemeliharaan yang baik akan dilihat dandipandang.
e.
Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaanyang
baik.
Dengan demikian maka pemeliharaan kebutuhan sarana dan prasarana
sangatlah penting guna memberi manfaat bagi pegawai yaitu memudahkan pekerjaan
yang dibebankan kepadanya. Dan pemeliharaan tersebut di antaranya :
·
Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang tidakterencana
karena mengabaikan pemeliharaan pencegahan.
·
Pemeliharaan
korektif dimana dilakukan sesuai dengan usia barang.
·
Pemeliharaan pencegahan/terencana.
·
Perawatan yang dilakukan secara berkala atau terusmenerus.
·
Penggantian ringan yang dilakukan karena adanyakerusakan
kecil.
.
Proses pemeliharaan dilakukan
khusus terhadap barang inventaris yang sedang dalam pemakaian tanpa mengubah
atau mengurangi bentuk kontruksi asli. Pemeliharaan dapat dilakukan berdasarkan
kurun waktu:
a. Pemeliharaan
harian adalah Pemeliharaan yang dapat
dilakukan setiap hari. Dilaksanakanoleh pegawai yang menggunakan barang tersebut danbertanggung
jawab atas barang itu.
b. Pemeliharaan berkalaPemeliharaan ini dapat dilakukan secara
berkala atau dalam jangka waktu tertentu sesuai petunjuk penggunaan.
c. Umur
penggunaan barang
Dalam perawatan haruslah dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanpa
ada paksaan sedikitpun dan seluruh keluarga besar sekolah bersangkutan adalah
yang harus berperan, lebih khususnya antara guru dan murid dan peran guru dalam
penggunaannya adalah sebagai berikut :
a.
Memelihara
b.
Mengatur
prasarana untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih baik dan mudah
diterima siswa.
c.
Memelihara
dan mengatur sasaran yang berorientasi pada keberhasilan siswa belajar
d.
Mengorganisasi
siswa agar menggunakan sarana dan prasarana sesuai degan tepat guna
Akan tetapi bukanlah hanya guru yang harus berperan dalam menjaga,
merawat dan menggunakan segala sarana dan prasarana, akan tetapi murid juga
haruslah dilibatkan dalam pengelolaannya,dan diantaranya adalah sebagai berikut
:
a.
Ikut
serta dan berperan aktif dan mengatur sarana dan prasarana dengan baik.
b.
Ikut
serta dan berperan aktif dalam memanfaatkan sarana dan prasarana secara tepat
guna
c.
Menghormati
sekolah dan nama baiknya sebagai pusat pembelajaran dalam rangka pencerdasan
generasi muda bangsa
d.
Dalam
hal ini berarti siswa juga belajar memelihara dan memanfaatkan fasilitas sekolah
guna diterapkan juga dalam menjaga dan memelihara fasilitas umum[6]
Selain dari pemeliharaan barang atau prasarana dan sarana sekolah
juga sangat perlu diperhatikan kelayakannya berdasarkan usia secara fisik
Setiap barang terutama barang elektronik atau mesin mempunyai
batas waktu tertentu dalam penggunaannya. Usia barang secara administrative.
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari jarang ditemui
barang yang keadaanya secara fisik telah tidak layak pakai, sebab kalau terjadi hal yang demikian jelas telah mengganggu kelancaran
kegiatan dalam organisasi, oleh karena itu biasanya
barang dalam kondisi yang kapasitasnya lebih kurang dari 50%
sudah diusulkan untuk dihapuskan karenahanya akan mempersempit ruangan
saja danbiaya perawatannya juga akan lebih besar.
Pemeliharaan juga
perlu dilakukan dalam aspek hukum, hal ini ditujukan untuk memperjelas
kepemlikian barang sehingga tidak dapat diganggu oleh pihak lain. Pemeliharaan
ini dapatberbentuk:
·
Pengurusan
sertifikat kepemilikan tanah
·
Surat izin
mendirikan dan penggunaan bangunan
·
Pengurusan
STNK dan BPKB pada kendaraan bermotor dan surat-surat lainnya.
Dengan demikian operasional
kebutuhan sekolah tidaklah hanya dengan melengkapi sarana dan prasarana saja
akan tetapi perawatan sarana dan prasarana sangatlah lebih sulit daripada
pemenuhan kebutuhannya, hal ini dikarenakan kegiatan pendidikan selalu
membutuhkan dan meng up grade suatu hal-hal baru serta tidak tetapsaja terhadap
apa-apa yang sudah bukan zamannya. Seperti halnya media yang digunakan dalam
hal pembelajaran yang semakin tahun semakin canggih. [7]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
kebutuhan operasional sekolah di bagi dalam bagian antara lain :
prasarana pembelajaran,
meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang
kesenian, dan aula sekolah (gedung serba guna), kantor,kamar kecil (toilet),
gudang, perpustakaan dan labolatorium.
sarana
pembelajaran, meliputi buku pelajaran,
buku bacaan, alat dan fasilitas olahraga maupun labolatorium, serta
perlengkapan dalam kelas
kebutuhan operasional pendidikan bisa juga disebut Sarana dan
prasarana pendidikan yaitu semua benda bergerak dan tidak bergerak yang
dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, belajar mengajar baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dan diperlukan manajemen sarana dan
prasarana guna memiliki tugas-tugas dalam pengkondisian barang penunjang dalam
sekolah,yaitu meliputi:
·
Perencanaan
kebutuhan
·
pengadaan
·
pendayagunaan
·
penyimpanan
·
penginvestarisan
·
pengawasan
·
pemeliharaan
·
penghapusan
hal
tersebut di atas adalah dengan maksud agar tujuan pendidikan di sekolah dapat
tercapai dengan efektif dan evisien. Jadi yang dikondisikan dalam lembaga
pendidikan tidaklah hanya sarana dan prasarana saja akan tetapi ketenagakerjaan
ataupun sumber daya manusia juga penting untuk dilakukan sepertihal tersebut di
atas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Microtouch Titanium trim reviews: Is this a bad idea for an iron
is a bad idea for an ceramic vs titanium curling iron iron razor to handle titanium iv chloride with the microtouch titanium nitride coating service near me tips. and it is very thunder titanium lights popular in the ford edge titanium 2019 UK, but also in Canada,
Posting Komentar