Selasa, 10 Juni 2014

MAKALAH MANAJEMEN PERPUSTAKAAN (SEJARAH PERPUSTAKAAN)


Dengan adanya sejarah, manusia mengetahui hasil,kebudayaan masyarakat pada masa dahulunya dan sejarah juga berperan penting terhadap keperkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kenapa tidak?. Hasil pengetahuan pada masa lampau saat ini banyak di tulis dalam bentuk buku, yang pada awalnya penulisannya di lakukan lembaran-lembaran kulit kayu yang pada zaman Mesir dikenal dengan papyrus, dan juga pada masa islam di tulis pada tulang dan kulit unta. Seiring berkembangnya zaman akhirnya mesin cetak kertas di temukan dan sampai saat sekaranng ini masyarakat bisa merasakan dan memanfaatkan hasil karya-karya sejarah yang di tulis dalam bentuk buku.


Dan saat sekarang ini hasil karya-karya masa lampau dalam bentuk buku dikumpulkan dalam suatu ruangan yang di kenal denagn nama perpustakaan. Pengumpulan buku-buku di perpustakaan dari awal samapai akhir juga mengalami perkembangan dan mendapatkan kesulitan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa peradaban pada masa dahulunya.

Tiap-tiap ilmu pengetahuan dari masa dahulu hingga sekarang di tulis dalam bentuk buku. Tidak hanya ilmu lain yang perlu ditulis tapi ilmu perpustakan terutama masalah sejarah perlu juga di rangkum dalam bentuk makalah maupun buku, agar kebudayaan perkembangan perpustakaan pada masa dahulunya di ketahui oleh masyarakat dan generasi muda saat sekarang dan masa yang akan datang.

Oleh karena itu penulis mencoba mengangkat masalah ini dalam bentuk sebuah makalah agar masyarakat mengetahu perkembangan perpustakaan mulai dari perpustakaan zaman kuno, perpustakaan pada abad pertengahan, zaman Renaissance, perkembangan perpustakaan Islam dan perpustakaan di Negara-negara Asia. Dan makalah ini juga penulis angkat demi tugas akhir semester.

B. Rumusan Masalah
Begitu pentingnya peran sejarah dalam perkembangan ilmu pengetahui dan teknilogi. Maka tiap pelajar ataupun orang yang berkecimpung dalam pendidikan sewajarnya mengetahui sejarah dari tiap ilmu. Terutama masalah perpustakaan, tiap orang sudah pernah berkecimpung dalam pendidikan tentu tidak pernah lepas dari yang namanya pustaka. Seharusnya orang yang telah berkecimpung dalam dunia pendidikan hendaknya mengetahui sejarah dari perpustakaan itu sendiri. Bagaimanakah perkembangan perpustakaan itu? hingga saat sampai saat ini orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan mampu memanfaatkan perpustakaan dengan baiknya.

C. Batasan Masalah
Dalam makalah ini penulis mencoba mengangkat masalah “Sejarah Perkembangan perpustakaan”. Mulai dari perpustakaan zaman kuno, perpustakaan pada Abad pertengahan, zaman Renaissance, dan perkembangan perpustakaan di beberapa Negara di Asia seperti Indonesia, Jepang, India, Pakistan dan Srilangka.

D. Tujuan
Karena begitu pentingnya sejarah dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka penulis mencoba mengangkat Sejarah Perkembangan Perpustakaan dan makalah ini juga bertujuan sebagai syarat tugas untuk memasuki ujian akhir semester.

BAB II
PEMBAHASAN

SEJARAH PERKEMBANGAN PEPUSTAKAAN

A. Perpustakan Zaman Kuno
Sebenarnya perpustakaan bukan sesuatu hal yang baru, tetapi perpustakaan telah timbul sejalan dengan sejarah perkembangan sejarah manusia di atas dunia ini sejak beribu tahun yang lalu.

1. Asyria, Babylonia, Mesopotamia
Dari hasil penyelidikan yang didapat diketahui bahwa sejak berabad-abad pepustakaan sudah dipandang sebagai faktor sosial yang penting. Kita kenal bahwa setiap peradaban manusia di dunia ini mempunyai suatu tradisi atau adat kebiasan untuk mengumpulkan buku-buku atau bacaan lainnya.
Perpustakaan tertua yang mempunyai peninggalan sejarah yang penting didirikan dalam abad ke 7 SM. Oleh seorang raja Asyria yang bernama Asurbanipal (668-633) di kota Niniveh. Bahan-bahan bacaan yang di pergunakan ialah tablet-tablet tanah liat, yang berisi atau memuat cap, pokok persoalan dan terdapat pula penunjukan-penunjukan kepada sumber-sumber dan di mana pustaka itu bisa di temukan dalam perpustakaan.
Asurbanipal adalah raja yang berpendidikan dan menaruh minta yang besar terhadap perkembangan kesusastraan dan kebudayaan negerinya dengan jalan memcoba menyumpulkan hasil-hasil sastra Asyria.

2. Mesir, Alexandria
Di Mesir perpustakaan telah lama di kenal orang. Suatu bukti yaitu dengan adanya sebuah perpustakaan mesir milik Raja Ramses. Perpustakaan kuno yang sangat termansyur di mesir ialah perpustakaan yang didirikan di Alexandria oleh raja Ptolemey (ptolemaeus) Soter (322-285 SM) raja pertama dinasti Diadoch. Perpustakaan ini menjadi sangat besar di bawah para penggantinya Ptolemey Philadelphus (285-247SM) dan Ptolemey Eurgetes ( 247-221 SM).
Perpustakaan tersebut dibangun Ptolemey dengan maksud mengumpulkan dan memelihara selengkapnya semua karya kesusastraan Yunani. Betapa perntingnya perpustakaan di mesir pad waktu itu ditandai dengan diketahuinya beberapa orang yang bekerja di sana seperti: Zenodotus, Erastothenes, Aristophanes, Aristarchus, Callimachus dan Apollonius sekitar abad tiga dan dua SM.
Koleksi yang dimiliki pepustakan Alexsandria kira-kira 490000 gulungan pada masa Callimachus dan kira-kira 700000 gulungan pada masa Caesar yang sebagian disimpan di Museum istana, yaitu Bruchin sebanyak 4900 rol dan 42000 rol disimpan di Seapium yang merupakan anak perpustakaan.
Bahan perpustakan yang dipergunakan di mesir adalah papyrus, semacam tumbuh-tumbuhan yang hidup subur di rawa-rawa sepanjang sungai Nil. Perkembang perpustakaan di Mesir sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan perpustakaan di Yunani purba, Aristoteleslah (384-422 SM) yang mengajar raja-raja Mesir untuk mendidikan perpustakaan.

3. Pergamun
Setelah perpustakan di Alexsandria, muncullah perpustakaan di Pergamun yang didirikan oleh dinasti Attalid. Pada masa pemerintahan dinasti Attalid kota Pergamun sangat termansur di kota kecil dan di seluruh dunia lama karena hasil seni dan kebudayaannya. Dengan adanya embargo papyrus dari mesir, menyebabkan para ahli dan raja di Pergamun berusaha mencari bahan lain, akhirnya ditemukan bahan yang mutunya lebih baik dari papyrus ialah parchemen atau parkemen yang dibuat dari kulit binatang.

Seperti halnya di Alexsandria, di pergamunpun didapati orang katalogus-katalogus serta penyusunnan buku-buku denag teratur. Dari peninggalan sejarah ditemukan ruang-ruang besar untuk perpustakaan yang dihiasi patung-patung pengarang terkenal sperti Hoker, Alcaeeus, Herodotos, dan Timotheus.

4. Yunani (Pra-Hellinisme)
Di Yuanani masa penyair keliling (penipu lara) menuturkan kisahnya dari kota kekota kepada raja-raja yang berkuasa, kesusastraan yang tertulis belum ada. Bahkan pada masa perang Persia bukti adanya perpustakaan tidak terdapat. Aulus Gellias mencatat pada abad ke 3 SM. Bahwa Pisasratus tyran dari pertama dan menyatakan bahwa perpustakan tersebut dipindahkan ke Persia oleh Xerxes I (485-465) dan kemudian dikembalikan ke Athena oleh Seleucus I raja dari kekaisaran Seleucid (306-280).
5. Roma

Perpustakan yang ada di Roma pada waktu itu adalah perpustakan perorangan yamg sebagian besar terdiri dari hasil rampasan perang dan bisanya mereka adalah panglima-panglima perang. Yulias Caesar adalah orang pertama-tama menganjurkan didirikannya perpustakaan umum di Roma. Varro (116-27 SM) memulai rencana-renacana dan menulis karya-karyanya mengenai perpustakaan, tetapi perang saudara menghambat pekerjaannya.

Perpustaakan Augustus di candi Apolo di bukit Palatino memamerkan koleksi Yunani yang di kumpulkan oleh Pompeius yang diawasi oleh Dalmatia. Perpustakan yang kedua di Porticus Octavianus antara bukit Capitoline dan Tiber di awasi oleh Gayus Melissus. Bibliotheca Ulpia milik Trajan melukiskan kecendrungan pendirian perpustakaan-perpustakaan pada serambi candi-candi dan disini ada pembagian karya-karya Yunani dan Latin, juga patung-patung badan pengarang-pengarang terkenal menghiasi didinding-dinding perpustakaan. Perpustakaan umum menjadi ciri khas di kota-kota lama di Italia dan provinsi-provinsi lainya.

B. Perpustakaan pada Abad Pertengahan
Abad pertengahan di tandai dengan runtuhnya peradaban kebudayaan Romawi dan timbul serta berkembangnya peradaban dan kebudayaan Nasrani. Para ahli sejarah tidak memberikan batasan yang tegas bila berakhirnya abad lama dan mulainya abad pertengahan, hanya dikatakan bahwa masa perubahan terjadi kira-kira 500 tahun. Orang orang Nasrani di seluruh kerajaan Romawi (Alexsandria, Caesaria, Yerussalem, carthago) di kumpulkan dalam gereja-gerajanya tulisan yang bersifat Nasrani. Cara seperti ini kemudian ditiru di hampir semua perpustakan gereja Nasrani di Eropa.

Di Inggris, Benedico bishop (628-690 M) menanamkan peranan yang penting dalam pembentukan perpustakaan di tempat-tempat seperti Yort, Canterbury, Wearmouth, dan Jarrow. Di Prancis, perpustakaan gereja yang tua diperbarui dan perpustakan-perpustakan baru banyak didirikan di seluruh kerajaan prancis. Di Jerman, Otto I (936-973) selama masa pemerintahanya selalu di kelilingi oleh buasnya para cerdik-cendikiawan yang pengarungnya dapat dirasakan dalam gereja-gereja Jerman. Sedangkan Perpustakaan biara mencapai puncaknya pada abad ke 10 dan 11.

Ciri-ciri Perpustakaan Abad Pertengahan
1. Stock Buku
a. Menerima manuskrip keagaman dari gerejanya.
b. Menerima hadiah dari pendeta-pendeta baru
c. Menerima sumbangan dari siswa-siswa yang belajar disana.
d. Berupa peninggalan dari pendeta yang sudah meninggal dunia
e. Tukar menukar manuskrip diantara lembaga-lembaga keagamaan
f. Melalui pembelian

2. Penyusunan Koleksi
Biasanya digolong-golongkan berdasarkan pokok soal:
a. Golongan kitap-kitap suci (bibilia sacra atau di vina)
b. Karya-karya pendeta
c. Karya-karya keagamaan lainya
d. Karya karangan bukan agama Nasrani
e. Karya pengarang zaman kuno.

3. Peminjaman
Peminjaman buku seringkali dilakukan dengan aturan yang sangat keras yang dikerjakan oleh librarius yang menyimpan daftar buku yang dipinjam. Misalnya suatu transaksi peminjaman buku-buku di sebuah Ecole de Medicine di paris.

4. Scriptorium
Produksi buku pada waktu itu dilakukan dengan scriptorium, yaitu denagn jalan menyalin. Isi perpustakaan sangat tergantung pada hasil produksi scriptorium. Kegiatan scriptorium tidak hanya melibatkan text, tetapi juga segala pekerjaan yang berhubungan dengan itu.

5. Gedung Perpustakaan.
Bentuk gedung perpustakan biasanya bertingkat dua. Lantai bawah untuk scriptorium dan lantai atas untuk penyimpanan koleksi.

C. Zaman Renaisance
Zaman renaissance abad ke 12 ditandai dengan timbulnya kembali perhatian untuk menyelidiki kebudayaan Yunani dengan pembahasan kembali ilmu-ilmu pengetahuan dalam bahasa latin.

Di Prancis dari abab 11 smpai abad 13, Char, Paris dan Orlean menjadi pusat-pusat perkembangan intelek. Abad ke 13 yang disebub juga abad scholastic, maka buku-buku pelajaran diproduksi secara besar-besaran. Pertumbuhan renaissance di percepat lagi dengan di temukannya alat cetak-mencetak oleh Johan Gutemberg dari jerman abad 15.
Italia menjadi pusat Negara Barat dalam dunia buku. Roma, Florence dan Naples menjadi pusat perpustakaan. Di Florence, Cosimo d Medici (1489-1464) mendirikan perpustakan-perpustakaan medici yang besar.

D. Sejarah perkembangan Perpustakaan Islam
1. Produksi Buku
Minat baca orang Islam yang besar kecintaannya terhadap buku bacaan, mereka giat sekali memproduksi buku, took-toko buku di setiap daratan yang didiami mereka banyak dibangun. Buku-buku di pajang pada bangku-bangku panjang dan punggung-punggung di tandai dengan label untuk memudahkan orang mengetahui identitas buku tersebut.
Sering terdapat pelelangan buku-buku,dan para pelelangnya di sebut “ munaadi”. Sebagian besar dari pedagang tersebut ialah orang–orang yang belajar atau para sarjana seperti Abu Hatin Sahl b. Muhammas As-Sijistaani seorang penyusun kamus.
Pada masa islam buku-buku sudah di cetak melalui kertas, percetakan tersebur berasl dari Italia, walaupun penggunaan kertas yang sedemikian meluas dan produksi buku yang berlebih-lebihan, harga buku tidak menurun.

2. Perkembangan Perpustakaan Islam
Sejak abab IX para pengusaha dan para bangsawan di seluruh tanah arab sudah menaruh perhatian yang sangat besar untuk mengumpulkan buku-buku. Koleksi-koleksi buku tersebut di tunjang oleh warisan-warisan dan sumbangan, kemudian bantuan dari para hartawan yang dermawan yang memberikan subsidai atau upah bagi pelajar yang bekerja disana.

Perpustakan yang termansyur terdapat di bagdad yang bernama “ Baitul Hikmah” di bangun oleh Khalifah Ma’mun dari dinasti Abasiyah pada abad IX. Di Kairo perpustakan keluarga dinasti Abasiyah pad abad X memiliki koleksi lebih dari 200000 buku yang diantaranya lebih dari 2000 terdiri dari Kitap Suci Al-Guran yang terhias dengan indahnya.

E. Perkembangan Perpustakaan di Beberapa Negara di Asia
1. Indonesia
Perkembangan perpustakaan umum di Indonesia, merupakan suatu kenyataan yang dapat di banggakan. Satu-satunya Negara yang di Asia yang dalam waktu singkat telah dapat membangun dan memberikan pelayanan perpustakaan kepada sebagian besar rakyatnya ialah Indonesia. Perpustakaan Rakyat mulai didirikan sejak keluarnya Surat Keputusan P.P. dan K tanggal 14 Agustus 1959 no. 8525/A yang berjalan dengan usaha pemberantasan buta aksara yang ditugaskan kepada Jawatan Pendidikan Masyarakat.
Pada akhir tahun 1953 sebanyak 15000 buku dari 40000 lebih telah mempunyai perpustakaan, yang berarti bahwa dalam masa kurang dari 4 tahun Jawatan pendidikan Masyarakat telah berhasil membangun 15000 perpustakaan tingkat desa, 20657 perpustakaan tingkat kecamatan (A) dan 189 perpustakaan tingkat kabupaten (C)

2. Jepang
Pelayanan perpustakaan modern di Jepang telah diusahakan sejak Jepang membuka hubungan dengan Negara-negara Barat dalam Abad ke 19 dalam tahun 1872 Imperial Library (perpustakaan kerajaan) didirikan di Tokyo yang merupakan perpustakaan yang pertama di Jepang.
Pada tahun 1950 Jepang menetapkan Undang-undang perpustakaan yang berisi:
a. Perpustakan umum tidak menyumpulkan buku dan majalah, tetapi juga surat-surat kabar dan audio visual.
b. Pelayanan harus bebas dari untuk seluruh warga masyarakat.
c. Pelayanan perpustakaan dibebankan kepada Negara melalui departemen Pendidikan.

3. India
Di India pada tahun 1948 negara bagian Madras telah menetapkan Undang-undang perpustakaan untuk daerah yang merupakan undang-undang perpustakaan yang pertama di India. Sejalan dengan pembangunan pusat-pusat pendidikan masyrakat yang dimulai tahun 1952, maka usaha-usaha pelayanan perpustakaan terus berkembang, sehingga pada permulaan tahun 1954 jumlah perpustakaan terus meningkat menjadi 32.000 buah.

4. Pakistan
Pada awalnya Pakistan hanya memiliki beberapa buah perpustakaan sebagian peninggalan colonial. Sekarang jumlah perpustakaannya terus meningkat dan penyelenggaraan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Perpustakan yang besar ialah perpustakaan umum Punjab yang memiliki koleksi sekitar 200000 jilid, telah berdiri sejak tahun 1884.

5. Srilangka
Perkembangan pelayanan perpustakaan umum di Srilangka seluruhnya merupakan tanggung jawab pemerintah-pemerintah daerah. Perpustakaan umum yang terbesar ialah di Colombo Public Library yang didirikan dalam tahun 1955 dengan cara menggabungkan 2 buah perpustakaan pribadi yang telah berdiri sejak masa penjajahan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan perpustakaan mulai dari zaman kuno, abad pertengahan, zaman Renaissance, masa islam dan perkembangan perpustakaan di Asia selalu mengalami perkembangan menuju kemajuan. Seperti pada zaman Mesir penulisan dilakukan di dalam kulit Kulit kayu yang di sebut papyrus, akhirnya papyrus tidak di pakai lagi dialihkan mengunakan kulit hewan yaitu pada zaman Pergamun. Dan di Eropa tepatnya di Italia di temukannya mesin cetak kertas.
Dapatnya masyarakat menikmati buku-buku di perpustakaan saat sekarang ini a berkat peran peradaban zaman dahulu yang telah mencoba memikirkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia selanjutnya.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyakini masih banyak terdapat kekurangan-kerungan, oleh sebab itu penulis sangat mengarapkan kritikan dan saran dari pembaca, demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Suharyanti. Pengantar Dasar Ilmu Perpustakaan. 2008. Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT Penerbitan dan Pencetakan (UNS Press) Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.

Basuky, Subastyo. Pengantar Perpustakaan

0 komentar:

Posting Komentar