Selasa, 17 Desember 2013

KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN YANG EFEKTIF


A.    Latar Belakang

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Serta peran dari sosok seorang pemimpin sangatlah berperan penting dalam berlangsungnya roda kehidupan sebuah organisasi. Tidak hanya dalam sebuah organisasi dalam perkembangan sebuah sekolahpun peran dari seorang pemimpin atau yang kita kenal dengan nama kepala sekolah berperan penting dalam pembentukan sekolah efektif.
Pada kesempatan ini kami akan membahas tentang konsep dari pembentukan sekolah yang efektif dan juga konsep dari seorang kepala sekolah dalam membentuk sekolah yang efektif.sehingga tersusunlah makalah ini yang  berjudul “ Konsep Kepemimpinan Pendidikan yang Efektif”.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana konsep sekolah yang efektif ?
2.      Bagaimana kajian kepemimpinan  pendidikan yang efektif ?
3.      Bagaimana konsep pendidikan sekolah yang efektif?
4.      Bagaiaman kajian model pengembangan sekolah yang efektif ?



C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui  konsep sekolah yang efektif.
2.      Untuk mengetahui kajian kepemimpinan pendidikan yang efektif.
3.      Untuk mengetahui konsep pendidikan sekolah yang efektif.
4.      Untuk mengetahui kajian pengembangan sekolah yang efektif.





















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Sekolah yang efektif
Menurut Taylor (1990) mendefinisikan sekolah efektif sebagai sekolah yang mengorgansiasikan dan memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk menjamin semua siswa (tanpa memandang ras, jenis kelamin maupun status sosial ekonomi) bisa mempelajari materi kurikulum yang esensial di sekolah.
Cheng (1996) mendefinisikan sekolah efektif sebagai sekolah yang memiliki kemampuan dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi social kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan.
Sekolah efektif adalah sekolah yang di pimpin oleh kepala sekolah yang tegas, terbuka, dan di ikuti oleh para guru, pegawai , tata usaha, dan semua siswanya.
Berdasarkan sudut pandang keberhasilan sekolah, kemudian dikenal sekolah efektif yang mengacu pada sejauh mana sekolah dapat mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, sekolah disebut efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan. Pengertian umum sekolah efektif juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Sehingga suatu sekolah akan disebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh sekolah, sebaliknya sekolah dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut rendah (Getzel, 1969).
 Sekolah yang efektif adalah sekolah yang memiliki mutu yang baik. Artinya, bahwa mutu siswa yang dihasilkan oleh sekolah itu mempunyai kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat dan menjawab tantangan moral, mental dan perkembangan ilmu serta teknologi. Siswa yang bermutu adalah siswa yang memiliki kemampuan dan potensi mengembangkan dirinyak menjadi warga yang berguna bagi nusa, bangsa dan negara.
Pada sekolah efektif seluruh siswa tidak hanya yang memiliki kemampuan tinggi dalam belajar tetapi juga yang memiliki kemampuan intelektualitas yang dapat mengembangkan dirinya sejauh mungkin jika dibandingkan dengan kondisi awal ketika rnereka baru memasuki sekolah. Sehingga tepatlah apa yang dikatakan Mortimore (1991:132) yang mendefinisikan sekolah efektif sebagai : one in which students progress further than might be expected from a consideration of intake. Harapan ini sedikit berbeda dengan kenyataan yang memfokuskan efektifitas sekolah pada penguasaan kemampuan intelektual yang tercermin dari hasil Nilai Ujian Akhir yang hanya menilai aspek intelektualitas tanpa dapat mengukur hasil belajar siswa dalam kepribadian secara utuh.
Sebagai contoh, kita mengenal gajah karena gadingnya, harimau di kenal karena belangnya, rusa di kenal karena tanduknya, manusia di kenal karena amalnya. Sekolah , baik yang ada di daerah pedesaan maupun yang ada di daerah perkotaan, yang di kenal dengan sekolah efektif, karena ciri-ciri utamanya (Edmond : 1979, dalam shahril Charil Marzuki, 1997: 97), Beliau menyebutkan ada lima ciri-ciri sekolah efektif sebgai berikut :
1.      Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif ( strong principal leadership).
2.      Iklim sekolah yang aman dan kondusif ( safe and conducive school climate).
3.      Penekanan pada penguasaan kecakapan dasar (emphasi on the acquisition of basic skills).
4.      Harapan guru yang tinggi terhadap hasil belajar siswa ( teacher high expectation).
5.      Evaluasi belajar secara teratur ( frequency of evaluation).
Karakteristik  sekolah yang efektif , Menurut Umaedi , 2004 : 121-122 antara lain:
1.      Lingkungan sekolah yang tertib dan aman.
2.      Misi sekolah yang jelas.
3.      Kepemimpinan instruksional.
4.      Harapan yang tinggi.
5.      Kesempatan untuk belajar dan penggunaan waktu belajar.
6.      Memantau perkembangan belajar siswa secara teratur.
7.      Hubungan positif antara rumah dan sekolah.
Kesimpulan dari sekolah efektif yang dapat ditarik dari penjelasan-penjelasan di atas yakni sebuah sekolah yang mampu mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan yaitu prestasi sekolah terutama prestasi siswa yang ditandai dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi yang dipersyaratkan di dalam belajar.




B.     Kajian Kepemimpinan Pendidikan yang Efektif

1.       Pengertian kepemimpinan Pendidikan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapain tujuan  ( Ralp M.Stogdill).
Kepemimpinan adalah individu di dalam kelompok yang memberikan tugas pengarahan pengorganisasian yang relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok(Fred E.Fiedler).
   Kepemimpinan pendidikan dapat diartikan sebagai usaha Kepala Sekolah dalam memimpin, mempengaruhi dan memberikan bimbingan kepada para personil pendidikan sebagai bawahan agar tujuan pendidikan dan pengajaran dapat tercapai melalui serangkaian kegiatan yang telah direncanakan (M.I. Anwar, 2003:70).
   Dari definisi –definisi tersebut di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah sumbangan dari seseorang di dalam situasi-situasi kerja sama. Kepemimpinan dan kelompok adalah merupakan dua hal yang dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Tak ada kelompok tanpa adanya kepemimpinan, dan sebaliknya kepemimpinan hanya ada dalam situasi intern kelompok. Seseorang tidak dapat dikatakan pemimpin, jika ia berada di luar kelompoknya harus berada di dalam suatu kelompok di mana ia memainkan peranan-peranan kegiatan-kegiatan kepemimpinannya.
   Dari pernyataan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kualitas kegiatan-kegiatan dan integrasi di dalam situasi pendidikan. Kepemimpinan  pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksana pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

2.       Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
   Fungsi kepemimpinan pendidikan menunjuk kepada berbagai aktivitas atau tindakan yang dilakukan oleh seorang Kepala Sekolah dalam upaya menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa dan anggota masyarakat agar  atau berbuat sesuatu  guna melaksanakan program-program pendidikan di sekolah.
    Lebih lanjut, M.I. Anwar (2003:70) mengatakan bahwa untuk memungkinkan tercapainya tujuan kepemimpinan pendidikan di sekolah, pada pokoknya kepemimpinan pendidikan memiliki tiga fungsi berikut:
a)Membantu kelompok merumuskan tujuan pendidikan yang akan dicapai yang akan menjadi pedoman untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan;
b)      Fungsi dalam menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa dan anggota masyarakat untuk menyukseskan program pendidikan di sekolah; dan
c) Menciptakan sekolah sebagai suatu lingkungan kerja yang harmonis, sehat, dinamis, dan nyaman, sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas akan memperoleh kepuasan kerja tinggi. Artinya pemimpin harus menciptakan iklim organisasi yang mampu mendorong produktivitas pendidikan yang tinggi dan kepuasan kerja yang maksimal.
   Sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas akan memperoleh kepuasan kerja tinggi. Artinya pemimpin harus menciptakan iklim organisasi yang mampu mendorong produktivitas pendidikan yang tinggi dan kepuasan kerja yang maksimal.
   Kemampuan seorang pemimpin mempengaruhi orang lain didukung oleh kelebihan yang dimilikinya, baik yang berkaitan dengan sifat kepribadian maupun yang berkaitan dengan keluasan pengetahuan dan pengalamannya, yang mendapat pengakuan dari orang-orang yang dipimpin. Menurut Lezotte (1991:3) sekolah yang efektif tercipta karena kepemimpinan yang diterapkan di sekolah diarahkan pada proses pemberdayaan para guru sehingga kinerja guru lebih berdasarkan pada prinsip-prinsip dan konsep bersama, bukan karena suatu instruksi dari pimpinan.

3.       Syarat- syarat kepemimpinan pendidikan
Pemimpin pendidikan untuk memangku jabatan yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya dan memainkan perananya sebagai pemimpin yang baik dan sukses , maka dituntut beberapa persyaratan jasmani, rohani dan moralitas yang baik, bahkan persyaratan social ekonomi yang layak. Akan tetapi pada bagian ini yang akan di kemukakan hanyalah persyaratan-persyaratn kepribadian dari seorang pemimpin yang baik.persyaratn-persyaratan tersebut adalah
1.      Rendah hati dan sederhana
2.      Bersifat suka menolong
3.      Sabar dan memiliki kestabilan emosi
4.      Percaya kepada diri sendiri
5.      Jujur, adil, dan dapat dipercaya
6.      Keahlian dalam jabatan.

C.    Konsep Kepala Sekolah yang efektif

Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu  kebijakan  sekolah, yang akan menentukan bagaimana tujuan sekolah dan pendidikan pada umumya direalisasikan. Sehubungan dengan MBS kepala sekolah dituntut untuk senantiasa meningkatkan efektifitas kinerjanya.
Kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitanya dengan MBS adalah segala upaya yang dilakukan dengan hasil yang dapat dicapai mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Kepala sekolah yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut:
1.    Mampu memberdayakan guru untuk proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif.
2.     Dapat mengerjakan tugas tepat waktu
3.     Mampu menjalin hubungan masyarakat untuk mewujudkan tujuan sekolah
4.     Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan.
5.     Bekerja dengan tim manajemen
6.    berhasil mewujudkan tujuan sekolah sesuai yang telah di tetapkan
Pidarta mengemukakan tiga macam keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah untuk menyukseskan kepemimpinannya, yaitu, keterampilan konseptual untuk memahami dan mengoperasikan organisasi, keterampilan  manusiawi untuk bekerjasama, memotifasi, dan memimpin, keterampilan teknik dalam menggunakan pengetahuan metode teknik serta perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
Untuk memiliki kemampuan terutama keterampilan konsep, para kepala sekolah diharapkan melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
1.      Senantiasa belajar dari pekerjaan  terutama cara kerja para guru dan pegawai
2.      Melakukan observasi  kegiatan manajemen secara terencana
3.      Membaca berbagai hal mengenai kegiatan yang sedang dilaksanakan
4.      Memanfaatkan hasi-hasil penelitian orang lain
5.      Berfikir untuk masa yang akan datang
6.      Merumuskan ide-ide yang dapat diuji coba
Selain itu kepala sekolah harus dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan situasi dan kebutuhan serta motivasi para guru dan pekerja lain.
Agar kepemimpinan Kepala Sekolah efektif, beberapa sifat dan gaya kepemimpinan seorang pemimpin (Kepala Sekolah) dalam menggalang hubungan baik dengan orang-orang yang dipimpin yaitu: (S. Atmodiwiro dan Totosiwanto, 1991:73).
a)      Memberi contoh
b)      Berkepentingan pada kualitas
c)      Bekerja dengan landasan hubungan kemanusiaan yang baik
d)     Memahami masyarakat sekitarnya
e)      Memiliki sikap mental yang baik
f)       Berkepentingan dengan staf dan sekolah
g)      Melakukan kompromi untuk mencapai kesepakatan
h)      Mempertahankan stabilitas
i)        Mampu mengatasi stress
j)        Menciptakan struktur agar sesuatu bisa terjadi
k)      Mentolerir adanya kesalahan
l)        Tidak menciptakan konflik pribadi
m)    Memimpin melalui pendekatan yang positif
n)      Tidak mendahului orang-orang yang dipimpinnya
o)      Mudah dihubungi oleh orang
p)      Memilkiki keluarga yang serasi

Kepemimpinan Kepala Sekolah harus dapat menggerakkan dan memotivasi kepada:
a)      Guru, untuk menyusun program, menyajikan program dengan baik, melaksanakan evaluasi, melakukan analisis hasil belajar dan melaksanakan perbaikan dan pengayaan secara tertib dan bertanggung jawab.
b)       Karyawan, untuk mengerjakan tugas administrasi dengan baik, melaksanakan kebersihan lingkungan secara rutin, melaksanakan tugas pemeliharaan gedung dan perawatan barang-barang inventaris dengan baik dengan penuh kesada ran dan tanggung jawab.
c)       Siswa, untuk rajin belajar secara tertib, terarah dan teratur dengan penuh kesadaran yang berorientasi masa depan; dan
d)      Orang tua dan masyarakat, agar mampu untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemitraan yang lebih baik agar partisipasi mereka terhadap usaha pengembangan sekolah makin meningkat dan dirasakan sebagai suatu kewajiban, bukan sesuatu yang membebani.
Yang lebih penting lagi, kepemimpinan Kepala Sekolah harus dapat memberikan kesejahteraan lahir batin, mengembangkan kekeluargaan yang lebih baik, meningkatkan rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan dan menumbuhkan budaya positif yang kuat di lingkungan sekolah.
D.    Kajian model pengembangan sekolah yang efektif

Untuk mewujudkan sekolah efektif hanya mungkin didukung oleh kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yang efektif. Fred M. Hechinger (dalam Davis & Thomas, 1989: 17) menyatakan:
“Saya tidak pernah melihat sekolah yang bagus dipimpin oleh kepala sekolah yang buruk dan sekolah buruk dipimpin oleh kepala sekolah yang buruk. Saya juga menemukan sekolah yang gagal berubah menjadi sukses, sebaliknya sekolah yang sukses tiba-tiba menurun kualitasnya. Naik atau turunnya kualitas sekolah sangat tergantung kepada kualitas kepala sekolahnya”.
Dari pernyataan di atas sudah jelas dipaparkan bahwasannya peran dari kepala sekolah sangatlah berperan penting terhadap keefektifan sekolah. Serta pandangan tersebut menganjurkan kepada para kepala sekolah untuk memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan secara cermat.
Sekolah yang efektif biasanya dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang memilki karakter tegas, terbuka, dan diikuti oleh para guru dan para staff sekolah dan semua siswa.
Untuk mencapai sekolah yang efektif, guru yang mengajar disekolah tersebut harus memiliki kompetensi serta komitmen yang tinggi, bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik. Guru memiliki peran penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Untuk mengetahui semua harapan itu, maka sekolah harus melakukan kegiatan evaluasi secara berkala, jujur, dan objektif. Jika hal demikian dapat dilaksanakan dalam sekolah maka sekolah tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari orang tua dan masyarakat. Dengan kepercayaan itulah sekolah akan dapat dibangun menjadi institusi yang kuat dan martabat.
Ciri utama sekolah efektif, berdasarkan berbagai riset meliputi: (a) kepemimpinan instruksional yang kuat; (b) harapan yang tinggi terhadap prestasi siswa; (c) adanya lingkungan belajar yang tertib dan nyaman; (d) menekankan kepada keterampilan dasar; (e) pemantauan secara kontinyu terhadap kemajuan siswa; dan (f) terumuskan tujuan sekolah secara jelas (Davis & Thomas, 1989: 12).[8]
Adapun berikut karakteristik  dari sekolah efektif:
1)      Kepemimpinan yang professional
Dalam hal ini diperlukannya kepala sekolah yang memiliki keterampilan-keterampilan dalam kepemimpinan pendidikan. Serta memiliki karakter yang diperlukan dalam memimpin sebuah sekolah. Karena sosok kepala sekolah sangatlah berpera penting terhadap pengembangan sekolah efektif.
2)      Visi dan tujuan bersama
Memiliki visi dan tujuan bersama yang di susun oleh kepala sekolah, guru dan staff sekolah. Sehingga terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dalam pengembangan sekolah efektif, serta tercapainya tujuan yang sama.
3)      Lingkungan belajar
Terbentuknya lingkungan belajar yang kondusif. Agar proses pembelajaran yang ada di sekolah berjalan dengan maksimal serta para siswa semangat untuk mengikuti pelajaran dan lingkungan sekolah juga merupakan wajah dari sekolah yang tampak dari luar.
4)      Konsentrasi pada belajar-mengajar
Dibentuknya suasana yang tenang agar siswa mampu berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Karena ketika siswa berkonsentrasi dalam proses pemelajaran siswa mampu menangkap materi pelajaran dengan mudah. Dan dengan begitu maka tidak dapat dipungkiri siswanya dapat meraih prestasi yang baik.
5)       Harapan yang tinggi
Setiap sekolah hendaknya memilki harapan yang tinggi, dengan begitu maka sekolah tersebut memiliki semangat untuk mecapai harapan dan cita-cita yang tinggi. Serta dengan beitu sekolah memilki upaya berbagai usaha untuk mencapai cita-citanyayang tinggi.
6)      Penguatan/pengayaan/pemantapan yang positif
Dalam sekolah diperlukannya penguatan/pengayaan/pemantapan yang positif. Ketiga hal diatas berpengaruh terhadap pembentukan sekolah efektif. Karena sekolah perlu adanya dukungan pemantapan, penguatan yang positif untuk menjaga keefektifan dari sekolah tersebut.
7)      Pemantauan kemajuan
Pemantauan  diperlukan karena dalam menuju proses pengembangan sekolah yang efektif agar proses tersebut tidak mengalami kemunduran dan proses kemajuannya berjalan sesuai dengan susunan yang telah direncanakan.
8)       Hak dan tanggung jawab peserta didik
Dalam sekolah guru dan kepala sekolah harus memperhatikan hak dan tanggung jawab peserta didik. Karena bagaimanapun juga dalam sekolah peserta didik merupakan konsumen yng harus diperhatikan hak dan kewajibannya. Selain itu oraang tua siswa telah memberikan kepercayaan kepada sekolah untuk mendidik putra putrinya.
9)       Pengajaran yang penuh makna
Dalam pemberian materi pelajaran hendaknya guru memberikan pengajaran yang bermakna agar siswa terkesan dalam mengikuti pelajaran tersebut serta pa yang dipelajari  dapat bermanfaat bagi siswa dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
10)  Organisasi pembelajar
Dibentuknya oraganisasi pembelajar untuk menampung aspirasi siswa serta mengembangkan bakat dan minat siswa dalam sekolahan tersebut. Dengan begitu sekolah tersebut selain mendapatkan prestasi akademik, siswanya juga mendapatan prestasi non akademik.
11)   Kemitraan keluarga-sekolah
Hubungan kerjasama yang baik antar keluaraga dalam lingkungan sekolah. Agar terbentuknya rasa kekeluargaan serta timbulnya suasana sekolah yang nyaman dan tentram. Sehingga dapat mencapai tujuan bersama dengan maksimal.
Untuk mencapai sekolah yang efektif diperlukannya factor-faktor pendukung yang mendukung terbentuknya sekolah efektif. Karena bagaimanapun juga factor-faktor pendukung tersebut berperan dalam proses pembentukan sekolah yang efektif. Adapun berikut factor-faktor pendukungnya: Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan, Rencana strategi dan koordinasi, Staf kunci yang berkelanjutan, dan Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda.
Adapun berikut dimensi keefektifan dari sebuah sekolahan yakni: Penggunaan waktu pelajaran yang efektif (intensitas interaksi), Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin, Evaluasi dan umpan balik secara berkelanjutan,  Kegiatan kelas terstruktur dengan baik, Petunjuk pembelajaran yang baik,  Penekanan terhadap pengetahuan dan skill yang tinggi, dan Kesempatan untuk belajar secara maksimal.
Berdasarkan sudut pandang keberhasilan sekolah, kemudian dikenal sekolah efektif yang mengacu pada sejauh mana sekolah dapat mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yag telah ditetapkan. Dengan kata lain, sekolah disebut efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan. Pengertian umum sekolah efektif juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Sehingga suatu sekolah akan disebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh sekolah, sebaliknya sekolah dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut rendah (Getzel, 1969).  
Pada sekolah efektif seluruh siswa tidak hanya yang memiliki kemampuan tinggi dalam belajar tetapi juga yang memiliki kemampuan intelektualitas yang dapat mengembangkan dirinya sejauh mungkin jika dibandingkan dengan kondisi awal ketika rnereka baru memasuki sekolah. Sehingga tepatlah apa yang dikatakan Mortimore (1991:132) yang mendefinisikan sekolah efektif sebagai : one in which students progress further than might be expected from a consideration of intake. Harapan ini sedikit berbeda dengan kenyataan yang memfokuskan efektifitas sekolah pada penguasaan kemampuan intelektual yang tercermin dari hasil Nilai Ujian Akhir yang hanya menilai aspek intelektualitas tanpa dapat mengukur hasil belajar siswa dalam kepribadian secara utuh.
Sekolah yang efektif pastinya akan menjadi sekolahan yang diserbu oleh banyak calon siswa setiap awal tahun pelajaran dimulai. Peserta didik yang efektif sangat ditentukan oleh factor rumah dan factor sekolah yaitu rumah yang efektif dan sekolah yang efektif.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sekolah disebut efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan. Pengertian umum sekolah efektif juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Sehingga suatu sekolah akan disebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh sekolah, sebaliknya sekolah dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut rendah.
Kegiatan Kepala Sekolah tidak hanya berkaitan dengan pimpinan pengajaran saja, melainkan meliputi seluruh kegiatan sekolah, seperti pengaturan, pengelolaan sekolah, dan supervisi terhadap staf guru dan staf administrasi. Kepala Sekolah pada dasarnya melakukan kegiatan yang beraneka macam dari kegiatan yang bersifat akademik, administratif, kegiatan kemanusiaan dan kegiatan sosial.
Sekolah yang efektif  biasanya dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang memiliki karakter tegas, terbuka, dan diikuti oleh para guru dan para staff sekolah dan semua siswa. Sekolah efektif biasanya menjadi sekolah unggulan atau sekolah favorit yang banyak dituju oleh para calon siswa di awal tahun pelajaran.
Untuk mencapai sekolah yang efektif diperlukannya factor-faktor pendukung yang mendukung terbentuknya sekolah efektif. Karena bagaimanapun juga factor-faktor pendukung tersebut berperan dalam proses pembentukan sekolah yang efektif. Adapun berikut factor-faktor pendukungnya: Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan, Rencana strategi dan koordinasi, Staf kunci yang berkelanjutan, dan Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda.




DAFTAR PUSTAKA
Drs.Suparlan, M,Ed.”Membangun Sekolah Efektif”, 2008, Yogyakarta: HIKAYAT.
Mulyono, M. A.” Education Leadership”, 2009, Malang: UIN Press.
Prof. Wahab,  Abdul Aziz, ,” Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan”, 2008, Bandung: Alfabeta.
Drs. Suparlan,M.Ed, “Membangun Sekolah Efektif”, 2008, Yogjakarta: Hikayat Publishing.
Sumijo, Wahyu, “Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik Dan Permasalahannya”, 2005, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

0 komentar:

Posting Komentar