Selasa, 05 Februari 2013
MAKALAH SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
1.
Latar belakang
Masa kerajaan
islam, merupakan salah satu dari periodesasi perjalanan Sejarah Pendididkan
Islam di Indonesia, sebab sebagaimana lahirnya kerajaan Islam yang disertai
dengan berbagai kebijakan dari penguasanya saat itu, sangat mewarnai Sejarah
Islam di Indonesia, terlebih-lebih agama Islam juga pernah dijadikan sebagai
agama resmi negara/kerajaan pada saat itu.Karena itulah, bila kita berbicara
tentang perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia, tentu saja kita tidak
bisa mengenyampingkan bagaimana keadaan Islam itu sendiri pada masa kerajaan
Islam.Berikut ini akan dikemukakan beberapa kerajaan Islam di Indonesia, serta
bagaimana peranya dalam pendidikan Islam dan dakwah islamiyah tentunya.
2.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut terdapat rumusan
masalah, sebagai berikut:
1) Bagaimana sistem
pendidikan islam pada masa kerajaan di sumatera ?
2) Bagaimana sistem
pendidikan islam pada masa kerajaan di jawa ?
3) Bagaimana sistem
pendidikan islam pada masa kerajaan di sulawesi ?
3.
Tujuan
1) Mengetahui
sistem pendidikan islam pada masa kerajaan di sumatera
2) Mengetahui
sistem pendidikan islam pada masa kerajaan di jawa
3) Mengetahui
sistem pendidikan islam pada masa kerajaan di sulawesi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem Pendidikan Islam pada masa kerajaan di
Sumatera
1.
Islam di Aceh
Menurut sebagian pendapat bahwa Islam itu
pertama kali masuk ke Sumatera yaitu abad ke-7 M, yang dibawa oleh para qobilah
Arab dengan jalan untuk berdagang atau berniaga. Para pedagang masuk kedaerah
Aceh sekaligus untuk menyebarkan agama Islam dan pendidikan Islam. Mereka
menyebarkan Islam itu dengan mendekati raja-raja seperti yang diperbuat nabi
Muhammad saw dalam menyebarkan agama Islam dulu, selain daripada itu mereka
pandai bergaul dengan penduduk negeri, sehingga mereka dihormati dan disayangi
oleh penduduk. Para pedagang dalam menyebarkan Islam dan pendidikan Islam itu
dimana saja mereka berada yaitu dengan perbuatan dan perkataan seperti, suri
tauladan yang baik, sopan santun, jujur, ikhlas, ramah ramah, menepati janji
dan menghormati adat istiadat negeri. Dan mereka memberikan didikan dan ajaran
Islam yang pertama itu dengan perkataan yaitu mengucap syahadat dan seterusnya.
Ada dua factor penting yang menyebabkan agama Islam mudah berkembang di Aceh, yaitu:
1. Letaknya strategis dalam hubungan dengan jalur Timur Tengah dan Tiongkok
2. Pengaruh Hindu dan Budha dari kerajaan Sriwijaya di Palembang tidak begitu berpengaruh kuat dikalangan rakyat Aceh karena jarak antara Palembang dengan Aceh cukup jauh.
Ada dua factor penting yang menyebabkan agama Islam mudah berkembang di Aceh, yaitu:
1. Letaknya strategis dalam hubungan dengan jalur Timur Tengah dan Tiongkok
2. Pengaruh Hindu dan Budha dari kerajaan Sriwijaya di Palembang tidak begitu berpengaruh kuat dikalangan rakyat Aceh karena jarak antara Palembang dengan Aceh cukup jauh.
Pendidikan
Masa Kerajaan Islam di Aceh
Setelah
menyebarkan agama Islam di Aceh dan masyarakat ataupun penduduk bertambah
banyak masuk Islam, maka pada abad ke 12 M berdirilah kerajaan Islam di Aceh,
yaitu:
1. Kerajaan Samudra Pasai
1. Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan ini
berdiri pada abad ke-10 M/3H. raja pertamnya al-Malik Ibrohim bin Mahdum, yang
kedua al-Malik al-sholeh, yang teakhir al-Malik Sabarsyah. Seorang pengembara
dari Maroko yang bernama ibnu Batutah pada tahun 1345 M sempat singgah
dikerajaan Pasai pada zaman pemerintahan Malik az-Zhahir, saat perjalannya ke
Cina. Ibnu Batutah menuturkan bahwa ia sangat mengagumi akan keadaan kerajaan
pasai, dimana rajanya sangat alim dan begitu pula dalam ilmu agamanya, dengan
menganut paham mazhab Syafi’I serta memperaktekkan pola hidup yang sangat
sederhana.
Menurut ibnu Batutah system pendidikan yang berlaku dizaman kerajaan pasai di Aceh yaitu:
1. Materi pendidikan dan pengajaran agama bidang syariat ialah pikih mazhab syafi’i.
Menurut ibnu Batutah system pendidikan yang berlaku dizaman kerajaan pasai di Aceh yaitu:
1. Materi pendidikan dan pengajaran agama bidang syariat ialah pikih mazhab syafi’i.
2. System
pendidikan secara informal berupa majelis ta’lim dan halqgoh.
3. Tokoh
pemerintahan merangkap sebagai tokoh agama.
4. Biaya
pendidikan agama bersumber dari Negara.
2.
Perlak
Pejuang besar
dikerajaan perlak adalah sultan Mahdum Alaudin Muhamamd Amin yang memerintah
antara tahun 1243-1267M tercatat sebagai sulta ke-6. Ia terkenal sebagai seltan
yang arif, bijaksana dan alim, sekaligus seorang ulama. Sultan inilah yang
mendirikan semacam perguruan tinggi Islam pada saat itu.
Di Perlak
terdapat suatu lembaga pendidikan lainnya berupa majelis taklim tinggi yang
dihadiri khusus oleh para murid yang alim dan mendalami ilmunya. Pada majelis
ta’lim ini diajarkan kitab-kitab agama yang berbobot dan berpengetahuan tinggi,
seperti al-Um karangan imam Syafi’i.
Melihat
kenyataan proses pendidikan pada kerajaan Perlak tersebut, jelaslah bahwa Islam
telah berjalan dengan baik. Disamping itu juga system pendidikan pada masa
kerajaan di Aceh terselenggara di pesantren-pesantren, surau-surau,
langar-langgar. Dan system pendidik tersebut telah tersebar luas dari kota-kota
sampai kedusun-dusun.
Pendidikan
Islam pada Masa Kerajaan di Sumatera Barat
Menurut sebagian ahli sejarah, Islam masuk ke
Minangkabau kira-kira tahun 1250 M. maka pada tahun itu pulalah mulainya
sejarah pendidikan Islam berdiri, sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa agama
Islam tesiar di Mingkabau di bawa oleh Syekh Burhanuddin, dan sebagian
berpendapat bahwa Islam amsuk ke Minangkabau sebelum lahirnya syekh
Burhanuddin, dan pendapat ini juga mengemukakan bahwa syekh Burhanuddin ulama
mula-mula mendirikan madrasah atau surau untuk menyiarkan pendidikan dan
pengajran slam menurut system yang teratur, yang sama dengan system syekh Abu
Ra’uf guru di Aceh, bukan sebagai pembawa Islam yang pertama ke Minangkabau.
Karena pada abad ke 15 Malaka sangat maju dan agama Islam mulai berkembang dengan amat pesatnya, oleh karena iru banyak orang-ornag minangkabau pergi merantau ke Malaka lalu memeluk agama Islam. Sebagaian mereka menetap dan sebagiannya pulang ke Minangkabau kemudia membawa agama Islam ke negerinya. Selain ke Malaka penduduk mingkabau juga merantau kesebelah utara, natal, singkil, tapak tuan dan sampai ke Aceh. Oleh karena itu pengajaran agama Islam tersebat di Minangkabau.
System pendidikan di Minanakabau dinamakan system lama. System lama itu dilakukan dengan pengajian al-quran sebagai pendidikan Islam pertama. System ini meliputi:
a. Cara mengajarkan huruf hizaiyah dengan cara:
Karena pada abad ke 15 Malaka sangat maju dan agama Islam mulai berkembang dengan amat pesatnya, oleh karena iru banyak orang-ornag minangkabau pergi merantau ke Malaka lalu memeluk agama Islam. Sebagaian mereka menetap dan sebagiannya pulang ke Minangkabau kemudia membawa agama Islam ke negerinya. Selain ke Malaka penduduk mingkabau juga merantau kesebelah utara, natal, singkil, tapak tuan dan sampai ke Aceh. Oleh karena itu pengajaran agama Islam tersebat di Minangkabau.
System pendidikan di Minanakabau dinamakan system lama. System lama itu dilakukan dengan pengajian al-quran sebagai pendidikan Islam pertama. System ini meliputi:
a. Cara mengajarkan huruf hizaiyah dengan cara:
·
Mengajarkan nama-nama huruf menurut tertib
kaidah
·
Titik
huruf
·
Macam-macam baris
·
Membaca
juz amma
·
Mushab
al-qur’an
b. Cara mengajarkan
ibadah bermula dari:
·
Bersuci
·
Wudhu’
·
Dan sholat
c.
Cara mengajarkan akhlak
·
Menceritakan kisah nabi-nabi dan orang sholeh.
·
Suri tauladan dari guru agama
d.
Cara mengajarkan iman
·
Mengajarkan keimanan/sifat 20 (dua puluh)
Bermula
hukum akal ada tiga yaitu pertama wajib pada akal, kedua mustahil pada akal,
dan ketiga harus pada akal.Pengajian kitab yang diajarkan bila anak telah mampu
membaca al-quran yaitu dengna mempelajari kitab nahu, sorof, ilmu fiqih dan
ilmu tafsir dan lain-lain.
3.
Kerajaan Aceh Darussalam
Ketika kerajaan Islam pasai mengalami
kemunduran, di Malaka berdirilah sebuah kerajaan yang diperintah oleh sultan
Muhammad Syah. Bidang pendidikan dikerajaan Aceh Darussalam benar-benar
mendapat perhatian. Pada saat itu terdapat lembaga-lemabaga Negara yang
bertugas dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan diantaranya:
a. Balai setia hukumah Suatu lembaga ilmu pengetahuan, tempat berkumpulnya para ulama, ahli piker dan cendikiawan untuk membahas dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
b. Balai setia Ulama Suatu jawatan pendidikan yang bertugas mengurus masalah-masalah pendidikan dan pengajaran.
a. Balai setia hukumah Suatu lembaga ilmu pengetahuan, tempat berkumpulnya para ulama, ahli piker dan cendikiawan untuk membahas dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
b. Balai setia Ulama Suatu jawatan pendidikan yang bertugas mengurus masalah-masalah pendidikan dan pengajaran.
c. Balai jamaah
himpunan ulama Suatu kelompok studi tempat para ulama dan sarjana berkumpul
untuk bertukar pikiran membahas persoalan-persoalan pendidikan dan ilmu
pendidikannya.
Adapun jenjang pendidikan yang ada adalah sebagai berikut:
Adapun jenjang pendidikan yang ada adalah sebagai berikut:
a. Meunasah Secara etimologi meunasah berasal
dari perkataan madrasah yaitu tempat belajar atau sekolah. Bagi masyarakat Aceh
meunasah tidak semata-mata tempat belajar, bagi mereka meunasah memliki multi
fungsi. Disamping tempat belajar juga berfungsi sebagai tempat ibadah tempat
pertemuan, musyawarah dan pust informasi.
Ditinjau dari segi pendidikan meunasah adlaah lembaga pendidikan awal bagi anak-anak yang dapat disamakan dengan tingkatan sekolah dasar. Terdapat disetiap kampung berfungsi sebagai sekolah dasar. Materi yang diajarkan yaitu menulis dan membaca huruf Arab, ilmu agama, bahasa jawi/melayu, akhlak dan sejarah Islam.
Ditinjau dari segi pendidikan meunasah adlaah lembaga pendidikan awal bagi anak-anak yang dapat disamakan dengan tingkatan sekolah dasar. Terdapat disetiap kampung berfungsi sebagai sekolah dasar. Materi yang diajarkan yaitu menulis dan membaca huruf Arab, ilmu agama, bahasa jawi/melayu, akhlak dan sejarah Islam.
b. Rangkang Diselenggarakan
disetiap mukim, merupakan mesjid sebgai tempat berbagai aktivitas ummat
termasuk pendidikan. Rangkang adalah setingkat madrasah tsanawiyah, materi yang
diajarkan: bahasa Arab, ilmu bumi, sejarah, berhitung (hisab), akhlak, fiqih dan
lain-lain.
c. Dayah Terdapat
disetiap ulubalang dan terkadang berpusat di masjid. Dapat disamakan dengan
madrasah aliyah sekarang. Materi yang diajarkannya: fiqih, bahasa Arab, tauhid,
tasawuf, ilmu bumi, sejarah/tata Negara, ilmu pasti dan paroid.
d. Dayah Teuku
cik Dapat disamakan dengan perguruan tinggi atau akademi. Materi yang
diajarkan: fiqih, tafsir, tauhid, akhlak, tasawuf, ilmu bumi, ilmu bahasa dan
sastra Arab, sejarah dan tata Negara, matiq, ilmu palak dan filsafat.
3.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar