Minggu, 06 Desember 2015

laporan KKM STAINU MALANG 2015 POSDAYA BERBASIS MASJID DI DUSUN CURAH KEMBANG (karang ploso 2014)

1.      Keadaan Geografis
Dusun Curah Kembang  berada dalam wilayah Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Dusun Curah Kembang terbagi menjadi  1 Rukun Warga (RW) yaitu RW 10, dan 5 Rukun Tangga (RT) yaitu RT 1 sampai dengan RT 05. Dusun curah kembang secara letak geografis berbatasan langsung dengan dusun-dusun di desa ngenep, sebelah timur berbatasan dengan dusun ngenep, sebelah selatan berbatasan dengan dusun baba’an, sebelah utara berbatasan dengan dusun Mojosari, dan sebelah barat tidak ada dusun lagi melainkan lahan pertanian warga.


2.      Keadaan Alam
Kondisi dusun Curah kembang masih perlu ditingkatkan baik dari segi kualitas Sumber Daya Alam maupun dari segi Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Alam di Dusun Curah kembang memiliki kondisi tanah yang sifatnya subur namun masih belum di manfaatkan secara maksimal terbukti dari cocok tanam mayoritas warga menanam tebu, padi dan jagung dimana kurang berfariasi jika melihat kondisi tanah yang subur dan cukup air.

3.      Keadaan penduduk
a.       Menurut Jenis Kelamin
Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang  menurut jenis kelamin dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 1. Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang  menurut jenis kelamin.

Jenis Kelamin
Jumlah balita
Usia Sekolah
Tidak sekolah
Dewasa
Laki Laki
39
143
57
302
Perempuan
41
158
61
373
Total
80
301
118
675

b.      Menurut Agama
Masyarakat dusun curah kembang seluruhnya adalah beragama islam, hal itu terdiri dari semua anggota keluarga.
Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 2. Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang  menurut Agama.
Agama
Jumlah (Jiwa)
Islam
1174
Non Islam
-
Total
1174


c.       Menurut Mata Pencaharian
Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang menurut Mata Pencaharian adalah bermacan dari bertani, buruh pabrik, pekerjaan swasta, berwiraswasta dan lain sebagainya, hal ini dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 3. Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang  menurut Pekerjaan :

Mata Pencaharian
Jumlah (Jiwa)
Buruh
225
Tani
351
Swasta
98
Wiraswasta
25
Tidak Bekerja
23
Total
722



d.      Menurut Pendidikan
Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang  menurut Pendidikan dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4. Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang  menurut Pendidikan.
Pendidikan Terahir
Jumlah (Jiwa)
Sarjana
4
Diploma
-
SMA Sederajat
32
SMP Sederajat
139
SD Sederajat
130

4.      Keadaan Perekonomian
Mayoritas penduduk Dusun Curah Kembang  mempunyai mata pencaharian sebagai buruh yaitu bekerja di bidang industri yang berada di luar area dusun curah kembang, petani dengan komoditi utama berupa tebu dan padi, akan tetapi sebagian dari warga curah kembang yang berprofesi sebagai petani lebih dominan petani yang hanya sebagai buruh tani, dan buruh tani ini kebanyakan menggarap sawah milik warga luar curah kembang yang memiliki lahan pertanian di curah kembang, sebagian yang lain bermata pencaharian swasta seperti berdagang, beternak sapi, ayam petelur, bebek maupun mebuat wirausaha seperti tahu, kripik meubel dan lain lain.

5.      Potensi Dusun
a.       Bidang Pertanian
Dusun Curah Kembang merupakan daerah yang berkependudukan lumayan padat. akan tetapi masyarakat mendirikan bangunan rumah masih hanya di sepanjang jalan dan cenderung berkelompok menurut silsilah keluarga halaman dan pada setiap rumah tinggal kebanyakan terdapat lahan luas yang belum dimaksimalkan pemanfaatanya. Selain itu, sebagian masyarakat dusun Curah Kembang mempunyai pekarangan yang cukup luas sehingga sebagian dari masyarakat memanfaatkannya untuk ditanami tebu. Kondisi tanah yang terdapat di dusun Curah Kembang tergolong subur karena daerahnya terdapat parit yang airnya selalu mengalir di depan rumah pemukiman warga.
Warga curah kembang lebih banyak yang bercocok tanam tanaman tebu, dan padi, dan ada juga warga yang menanam tanaman selain tebu dan padi akan tetapi tanaman lain tersebut hanyalah minoritas saja dan bukan di jadikan tanaman utama.


b.      Bidang Peternakan
Disamping mata pencaharian sebagai petani masyarakat Dusun Curah Kembang juga memelihara sapi, dimana ada warga yang memelihara sapi untuk di ambil susunya maupun memelihara sapi pedaging yang dipelihara sampai siap untuk dijual, dan ada juga warga yang memelihara sapi untuk jual beli saja (blantik) dimana ada warga yang membeli sapi-sapi milik peternak di dusun curah kembang kemudian sapi tersebut di jual ke lain wilayah. Selain sapi ada juga warga yang memelihara kambing, akan tetapi warga yang memelihara kambing ini hanyalah warga yang hanya ingin memliki kesibukan di lain kesibukan utama jadi memelihara kambing hanya dalam kapasitas kecil. Sedangkan untuk peternakan ayam banyak sekali warga yang memelihara ayam dirumahnya dan banyak juga jenis ayam yang dipelihara, dan ada juga warga yang memelihara ayam pedaging maupun ayam petelur, begitu juga dengan unggas lain seperti bebek yang banyak dipelihara warga walaupun dalam kapasitas kecil.

c.       Bidang Kesehatan
Sebagian kecil warga Dusun Curah Kembang juga menjadi sukarelawan yang mengatur jalannya posyandu.Posyandu diadakan pada tanggal 15 di setiap bulan. Dan posyandu merupakan satu-satunya pelayanan kesehatan yang ada di dusun curah kembang, mengingat disana tidak ada klinik maupun dokter yang bermukim di dusun curah kembang, dan pelayana kesehatan terdekat dari dusun curah kembang ada di dusun tetangga yaitu di mojosari dan juga ngenep.

d.      Keadaan Sosial, Pemerintahan dan Kelembagaan
Dusun Curah Kembang terdiri dari 5 Rt yaitu Rt 01 sampai dengan Rt 05 dan satu Rw yaitu R10.  Perangkat dusun terdiri atas Kepala Dusun, Ketua RW dan 5 Ketua RT, dimana para ketua RW dan RT sangat membantu tugas kepala dusun dalam menggerakan masyarakat dalam membangun desa dan menyongsong kemajuan di curah kembang itu sendiri, masyarakat Dusun Curah Kembang menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan kesehariannya, dan sopan santun dalam penggunaan bahasa jawa disana masih sangat di jadikan tradisi, dan sifat kegotong royongan warga disana lah yang membuat situasi dusun terlihat sangat kompak dan rukun.
6.      Struktur Dusun
Struktur Lingkungan dan pengurus dusun hanyalah di ada satu kepala dusun, satu ketua rukun warga(RW) dan ada lima rukun tetangga yang diketuai oleh lima ketua RT pula, dan berikut nama pengurus Dusun Curah Kembang:
Kepala Dusun             : Bpk. Saibah Ahmad
Ketua Rw 10               : Bpk. Nur Hadi
Ketua Rt 01                : Bpk. Sutaji
Ketua Rt 02                : Bpk. Sunaryo
Ketua Rt 03                : Bpk. Abdul Salam
Ketua Rt 04                : Bpk. Sanaji
Ketua Rt 05                : Bpk. Sukari
Dusun curah kembang hanya memiliki nama diatas sebagai pegurus dusun, akan tetapi apabila dusun akan mengadakan suatu acara atau hajatan dusun baik dalam rangka hajatan nasional maupun hajatan dalam hal keagamaan maka dari sanalah dibentuk juga kepengurusan kegiatan lagi yang melibatkan sebagian warga yang memiliki potensi di bidangnya, selama proses kegiatan KKM berlangsung kekompakan warga bisa dilihat dalam kegiatan selamatan desa dalam rangka menyambut tahun baru islam.

a.       Sarana Peribadatan
Dusun Curah Kembang yang seluruh penduduknya adalah islam maka tidak ada tempat ibadah lain selain tempat ibadah orang islam di dusun curah kembang memiliki satu buah masjid dan tiga musholla. Yaitu masjid Roudhotul Mubtadin yang selalu digunakan untuk sholat jumat dan kegiatan keagamaan lainnya dan terletak di wilayah RT 02, masjid Roudhotul Mubtadin memiliki bangunan yang tidak terlalu besar dan tergolong bangunan lama dan nampak seperti belum pernah dilakukan renovasi kecuali penggantian dan perawatan saja. Selain itu,  tidak tersedianya fasilitas MCK yang memadai, seperti tidak adanya toilet dan tempat wudlu yang belum bisa dikatakan layak dari segi bangunan sarana tempat wudlu karena pada tempat wudlunya masih belum di pisahkan antara tempat buang air kecilnya.
Selain satu masjid di dusun curah kembang juga terdapat 3 mushola yaitu mushola Miftahul Falah yang berada di kawasan RT 03, Mushola Raudhotul Jannah yang berada di kawasan RT 01 dan mushola baiturrohim yang berada di kawasan RT 05, dari ketiga mushola tersebut di mushola Miftahul Falah termasuk mushola yang besar dengan bangunan yang baru dan memiliki fasilitas lebih baik daripada masjid roudhotul mubtadin akan tetapi masyarakat tidak menjadikan mushola Miftahul falah sebagai masjid utama dusun Curah Kembang, hal ini dikarenakan adanya tokoh masyarakat yang menginginkan bahwasanya masjid dusun tetap di masjid roudhotul mubtadin. sedangkan mushola RT 01 yaitu mushola Roudhotul Jannah dan mushola  RT 05 mushola Baiturrohim berkapasitas kecil akan tetapi dari tiga mushola inilah terdapat taman pendidikan Al-Qur’an.

Sarana peribadatan yang dimiliki Dusun Curah Kembang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6.Sarana peribadatan yang dimiliki Dusun Curah Kembang.
Jenis
Jumlah
Masjid
1
Musholla
3
Total
3

b.      Sarana Pendidikan
Dusun Curah Kembang tidak terdapat sarana pendidikan formal, karena pendidikan formal untuk pendidikan  tingkat dasar terdapat di dusun tetangga jaraknya juga tidak terlalu jauh dusun curah kembang  yaitu di dusun Ngenep yang menjadi pusat desa dan dusun Mojosari yang berbatasan langsung dengan dusun curah kembang, sedamgkan untuk pendidikan tingkat menengah tidak ada pendidikan yang terdekat melainkan harus keluar dari wilayah desa ngenep. Pendidikan yang tersedia di dusun Curah Kembang hanya pendidikan non formal yaitu TPQ untuk anak-anak, terdapat 3 TPQ yaitu Nurul Huda, TPQ Raudhotul Jannah dan TPQ Roudhoh GofururrohimSarana pendidikan yang dimiliki Dusun Curah Kembang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 7.Sarana pendidikan yang dimiliki Dusun Curah Kembang.

TPQ
Lokasi
Metode
Jumlah santri
TPQ Raudhotul Jannah
RT 01
Qiro’ati
90 santri
TPQ Nurul Huda
RT 03
Iqro’
17 santri
TPQ Roudhoh Gofururrohim
RT 05
Iqro’
22 santri


c.       Sarana Kesehatan
Dusun Curah Kembang tidak terdapat sarana untuk pelayanan kesehatan karena sarana tersebut hanya tersebut di pusat desa Ngenep yaitu Puskesdes. Dusun Curah Kembang hanya memiliki sebuah posyandu yang dioperasikan satu bulan sekali, dan itu dilakukan di rumah bapak kepala dusun curah kembang, Selain itu, petugas yang melayani adalah sukarelawan dari warga dan bidan dari puskesmas Kec. Karangploso Sarana kesehatan  yang dimiliki Dusun Curah Kembang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 8.Sarana pendidikan yang dimiliki Dusun Curah Kembang.
Jenis
Jumlah
Posyandu
1
Jumlah
1

B.   Analisis Situasi Dusun
Dari hasil observasi di lokasi KKM, ternyata Dusun Curah Kembang  merupakan Dusun yang sederhana, hal ini dilihat dari hasil survey yang telah tertera di atas.
Dari pendataan yang telah dilakukan di Dusun Curah Kembang , maka kami menyimpulkan masih banyak yang perlu dibenahi, adapun permasalahan dapat diklasifikasi sebagai berikut :
1.      Bidang Agama
Jika dilihat dari agama yang dianut warga dusun curah kembang seluruhnya adalah beragama islam, maka harusnya wilayahnya juga nampak bernuansa islam yang seharusnya setiap sholat berjama’ah masjid-masjid harusnya penuh dengan jama’ah, akan tetapi hal ini sangatlah di sayangkan karena dari seratus prosen penduduk yang beragama islam berbanding terbalik dengan kondisi suasana jama’ah dimana masjid masih sepi dalam kegiatan sholat berjama’ah, akan tetapi dalam kegiatan yang sifatnya kemasyarakatan seperti jama’ah tahlil rutin, dan jama’ah terbang jidor masyarakat sangat antusias baik dari bapak-bapak dan juga ibu-ibu. Dari segi tempat beribadah di dusun curah kembang memiliki empat sarana beribadah umat islam yang terdiri dari satu masjid dan tiga mushola, dan yang miris disini adalah 1 masjid yang harusnya menjadi pusat dakwah dan syiar islam di curah kembang malah terkesan sepi dan kurang terurus oleh warga dan dirawat hanya dari sebagian kecil penduduk yang senantiasa beristikomah terhadap masjid Roudlotul mubtadin ini. Sedangkan dari mushola ada tiga mushola yang berada di curah kembang jmaahnya juga dapat dikatakan kurang, akan tetapi pendidikan TPQ di curah kembang itulah yang semuanya berada di TPQ.

2.      Bidang Pendidikan
Dapat diketahui bahwa di Dusun Curah Kembang hanya terdapat lembaga pendidikan non formal, sedangkan lembaga pendidikan formalnya tidak tersedia. Anak-anak dusun Curah Kembang harus menempuh sekolah ke luar dusun dengan jarak minimal 800 meter untuk pendidikan tingkat sekolah dasar, sedangkat pendidikan untuk sekolah tingkat menengah harus di tempuh lebih jauh lagi dan juga harus keluar wilayah dari desa ngenep. Hal ini terjadi karena pusat layanan sosial kecamatan Karangploso seperti sekolahan, puskesmas, pasar, dan lain-lain terkumpul dalam satu lingkup di pusat pemerintahan Kec.Karangploso itu sendiri, sehingga bnyak anak-anak warga dusun curah kembang yang melanjutkan sekolah menengah baik SMP, SMA, dan SMK di Karangploso walaupun juga banyak di luar karangploso. Akan tetapi di dusun curah kembang memiliki tempat pendidikan non formal seperti TPQ, dimana pengelolaan TPQ juga terbilang sederhana dimana santri datang hanya untuk mengaji dn mempeljari ilmu agama dan TPQ di curah kembang yang terdapat tiga  TPQ yang ada di dusun curah kembang dan untuk waktu pembelajaran di TPQ ada yang sore hari dan ada yang malam hari.
Kesadaran masyarakat Dusun Curah Kembang akan pendidikan dapat dikatakan sangatlah kurang. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, seperti ekonomi yang rendah, dorongan dari keluarga yang minim, dan kesadaran akan kebutuhan ilmu sangat kecil. Pemikiran yang tradisional menjadi jurang pemisah hak untuk mendapatkan pendidikan antara laki-laki dan perempuan, karena masih ada sebagian masyarakat yang enggan menyekolahkan putrinya sampai sekolah tingkat menengah atau sampai perguruan tinggi, dan lebih memilih untuk menikahkan putrinya atupun memilih agar putra putrinya untuk bekerja.
Kesenjangan pendidikan terlihat dari jumlah anak-anak yang mengenyam pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi. Rata-rata pendidikan terputus sampai tingkat menengah sederajat. Dan jarang sekali ada masyarakat yang menyekolahkan anaknya di pendidikan pesantren.

3.       Bidang Kesehatan
Bidang kesehatan di dusun curah kembang juga sangat sederhana, karena kegiatan kesehatan masyarakat hanya ada kegiatan posyndu, Secara umum kegiatan posyandu telah berjalan sesuai dengan jadwal yakni setiap tanggal 15 tiap bulanya dan pendataannya pun dilakukan tidak hanya untuk kesehatan balita melainkan ibu hamil dan juga lansia. Namun, karena profesi dan pekerjaan masyarakat program ini kurang begitu berpengaruh pada masyarakat dikarenakan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan dalam memperhatikan gizi masih relative kurang, disamping itu kegiatan posyandu di dusun curah kembang ini kurang begitu diminati sebagian warga karena waktu penyuluhan posyandu bersamaan dengan jam bekerja, sehingga banyak masyarakat memilih untuk bekerja daripada datang menghadiri acara posyandu yang diadakan rutin.

4.       Bidang Ekonomi
Kegiatan Ekonomi di Dusun Curah Kembang tergolong menengah kebawah. Mayoritas masyarakatnya berkerja sebagai buruh tani dan swasta seperti data yang tertera di atas. Walaupun ada warga yang memiliki wirausaha, akan tetapi wirausaha yang dilakukan tidak cukup untuk menyerap SDM dari warga dusun curah kembang itu sendiri, sementara dalam pertanian di dusun terdapat sawah yang luas, akan tetapi banyak dari sebagian sawah itu bukan milik warga dusun curah kembang, sehingga warga pun hanya berkuasa untuk menjadi tenaga buruh tani saja.

5.      Bidang Lingkungan
Dari lingkungan di dusun curah kembang itu sendiri jika dilihat dari peta sebenarnya cukup luas, itu terdiri dari lahan persawahan dan pemukiman warga, sedangkan masyarakat yang tinggal di dusun curah kembang juga sangat rukun dan senang bergotong royong.  Dengan potensi alam dan penduduk setempat yang mendukung, maka dari itu kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Posdaya Berbasis Masjid di selenggarakan di dusun curah kembang yang bertemakan  Optimalisasi Fungsi Masjid Dalam bidang Kemasyarakatan dan Pendidikan”.


BAB II
PELAKSANAAN

A.   Bentuk Kegiatan
a.      Bidang Keagamaan
1. Menggerakan Masyarakat agar turut aktif dalam sholat berjamaah dan menghidupkan kegiatan keagamaan di masjid.
2. Menggerakan masyarakat dalam kegiatan rutinan dalam bidang keagamaan (Kegiatan Khotmil Qur’an dan santunan yang diadakan setiap  hari minggu pon, tahlillan rutin setiap hari kamis malam juma’at, Diba’an, tahlil rutin ibu-ibu)
3. Mengadakan kegiatan dalam memperigati hari besar islam dan kegiatan lain yang melibatkan masyarakat yang berhubungan dengan nilai keagamaan (peringatan tahun baru islam, peringatan hari pahlawan yang diserti doa bersama)
4. Mengadakan pertemuan antar tokoh masyarakat sebagai penggerak agama islam.
5. Menggerakan kesadaran masyarakat dalam hal peduli sesama baik dari hal amal,zakat, infaq, shodaqoh melalui kegiatan santunan anak yatim (KKM posdaya mengangkat moment hari anak yatim yang diperingati tanggal 10 muharram dan berupaya agar masyarakat juga bisa menjalankan program ini sebagai program rutin)
b.      Bidang Pendidikan
1.  Meningkatkan pengetahuan dan keilmuan masyarakat dan keilmuan dalam bidang agama islam khususnya.
2. Memberi bimbingan pada anak-anak usia sekolah.
3. Memeberi bimbingan kepada anak-anak ataupun santri TPQ dengan menambahkan wawasan yang belum ada dan belum diterapkan di TPQ.
5. Membenahi manajemen yang diterapkan di TPQ dalam bentuk pemberian pelaporan hasil belajar santri dari TPQ kepada wali santri agar pembelajaran jadi lebih baik dan bisa menarik minat masyarakat dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya dalam hal agama islam terutama mengaji.
6. Membiasakan kepada anak-anak tentang pentingnya budaya membaca.
c.       Ekonomi
1. Mengelola SDA (Sumber Daya Alam) dalam pemanfaatan lahan agar dapat dimaksimalkan
2. Memanfaatkan turut serta pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam pembuatan pertanian dan peternakan sederhana (penanaman strobery dan budidaya ternak cacing) guna membangun perekonomian Masyarakat menjadi lebih baik.
3. Memberikan wawasan kepada masyarakat tentang home industry yang bisa di terapkan sebagai tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
4. Memberi wawasan terhadap kegiatan ekonomi masyarakat yang barokah dan menghindari ekonomi yang memicu riba di masyarakat.
d.      Lingkungan
1. Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga kenyamanan, keindahan dan kebersihan lingkungan dan terutama kebersihan masjid dan sekitarnya.
2. Meningkatkan kepedulian masayarakat dalam menciptakan lingkungan hijau dengan cara sosialisasi terhadap penanaman tumbuhan baik pohon maupun bunga.
3. Memberi pengarahan tentang pengelolaan sampah rumah tangga.
e.       Kesehatan
1. Meningkatkan kepedulian dan kesadaran Masyarakat dalam menjaga kesehatan dan  kebersihan.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat terutama ibu-ibu dalam mewaspadai bahaya penyakit seperti kanker serviks, pelawanan terhadap penyakit HIV/AIDS, malaria  dan penyakit berbahaya lainya.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengoptimalkan kegiatan posyandu yang meliputi pemerhaitian gizi, pertumbuhan dan kesehatan anak.
B. Dampingan yang diberikan DPL
Dampingan yang dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) dilakukan beberapa kali yaitu membahas tentang masalah yang dihadapi dimasyarakat serta member solusi untuk pemecahan masalah agar kegitan kuliah kerja mahasiswa dapat berlangsung dengan baik dan memberi manfaat  bagi masyarakat yang berada dalam lokasi KKM. di antaranya :
1.     Kelayakan keberlanjutan program program memiliki dua arah yaitu program masyarakat asli dan program dari peserta KKM Tematik Posdaya Berbasis Masjid.
2.     Adapun program dari masyarakat diantaranya adalah program yang dapat menunjang keeratan hubungan antara masyarakat.Sementara program dari peserta KKM Tematik Posdaya meliputi 5 Bidang yaitu Bidang keagamaan, bidang pendidikan, bidang perekonomian, bidang lingkungan dan bidang kesehatan.
3.     Turut mendampingi dan mengarahkan masyarakat agar senantiasa untuk memakmurkan masjid dan senantiasa sholat berjama’ah di masjid.
4.     Menngerakan masyarakat dalam membentuk dan mau melibatkan diri dalam struktur kepengurusan masjid.
5.     Berupaya membentul suatu kegiatan rutin di masjid yang sifatnya bisa terus berkelanjutan.
6.     Pembinaan perekonomian melalui kewirausahaan yang produktif.



C.   Output dan Outcome
a.     Output
Kegiatan kuliah kerja mahasiswa (KKM) ini dilakukan sebagai salah satu wujud kegiatan pengabdian kepada masyarakat, disamping sebagai kegiatan pendidikan dan penelitian bagi para mahasiswa kegiatan ini juga diharapkan suatu ikatan interelasi antara perguruan tinggi dengan masyarakat guna mencegah terjadinya isolasi perguruan tinggi dari masyarakat sekitarnya. Dalam kegiatan KKM oleh Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) dilaksanakan di dusun Curah Kembang, desa Ngenep kecamatan Karangploso kabupaten Malang yaitu tentang pemberdayaan masjid, baik masjid bantuan yayasan maupun masjid yang didirikan oleh masyarakat sekitar yakni sebagai bentuk kegiatan KKM tematik pos pemberdayaan keluarga (posdaya) berbasis masjid. KKM tematik posdaya berbasis masjid yang dilakukan di dusun curah kembang yaitu di upayakan kepada mahasiswa peserta KKM untuk berperan di masyarakat dalam membentuk posdaya yang dibentuk merupakan wadah keluarga dan masyarakat melalui media masjid untuk bersama-sama untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam peningkatan kemakmuran masjid dan jama’ah masjid itu sendiri.

Sesuai dengan tujuan awal KKM posdaya tematik berbasis masjid adalah membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam bidang keagamaan penerapan pendidikan bagi anak-anak, sosialisasi kesehatan dan pembinaan ekonomi maka peserta KKM 2014 STAINU Malang juga membentuk berbagai kegiatan yang sekiranya dapat bermanfaat dan memberi dampak perubahan baik bagi masayarakat diantarnya pembinaan (kajian) tentang keagamaan, pembinaan tentang pentingnya pendidikan bagi anak, penyuluhan tentang pentingnya kesehatan bagi masyarakat dan terutama pada kesehatan ibu, penyuluhan pembentukan wirausaha yang aktif serta penataan dan penjagaan kebersihan lingkungan yang asri, Akan tetapi terdapat kendala apabila seluruh kegiatan tersebut di laksanakan di masjid hal ini karena memang masyarakat enggan untuk datang ke masjid dan memilih agar peserta KKM mengadakan kegiatan yang sudah direncanakan tersebut di lakukan di rumah warga dalam berbagai kegiatan rutinan warga seperti pada Jama’ah Tahlil bapak-bapak dan ibu-ibu, kegiatan PKK serta kegiatan musyawarah lainnya.
Dari kegiatan yang dilakukan mahasiswa peserta KKM tidak semua kegiatan berasal dari program KKM akan tetapi peserta KKM juga membaur dengan masayarakat dalam mengikuti dan sebisa mungkin memperbaikai kegiatan yang memang telah warga adakan rutin sebelumnya, memang semula merencanakan seluruh kegiatan di pusatkan di masjid sebagai bentuk KKM tematik posdaya berbasis masjid, akan tetapi melihat respon dari masyarakat yang demikian ini maka sebagian kegiatan dilakukan di rumah warga atau dirumah tokoh masyarakat, adapun kegiatan yang telah dilakukan warga pada sebelumya dan bisadalah :

1.      Kegiatan keseharian
Kegiatan yang dilakukan peserta KKM yang mengikuti kegiatan yang telah dilakukan dan telah berjalan di masyarakat di antaranya :

·         Pembelajaran di TPQ, baik di TPQ Nurul huda maupun di TPQ roudhotul Jannah, yaitu kegiatan mengaji anak-anak yng biasanya hanya diisi dengan mengaji maka kehadiran KKM ini juga berusaha memberi pelajaran lain yang masih berubungan dengan agama islam seperti, Pelajaran bahasa krama inggil, pembelajaran bahasa arab, serta pembelajaran praktik ibadah bagi para santri TPQ, dan alhamdulillah ada hasil dari upaya yang dilakukan peserta KKM dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran di TPQ, disisi lain dalam hal manajemen di TPQ juga terlihat ada perkembangan yaitu sejak di berikannya kartu prestasi sebagai sarana agar orangtua/wali santri dapat mengetahui sejauhmana anaknya belajar mengaji.

·         Pemberian bimbingan belajar pada anak-anak yang dilakukan di dusun curah kembang adalah bentuk kegiatan yang belum ada sebelumya, karena hal ini dilakukan karena terlihat banyak anak bermain di luar rumah ketika jam belajar, maka dari itu peserta KKM berinisiatf untuk mengundang anak-anak ke posko KKM yang terletak di RT.01 guna mengikuti kegiatam bimbingan belajar, dan diharapkan agar anak-anak bisa melanjutkan kegiatan belajar dirumah yang rutin dan tanpa melalui perintah orangtua terlebih dahulu.
·         Kegiatan Jama’ah Tahlilan bapak-bapak dan ibu-ibu, dimana kegiatan ini sebelumnya hanyalah kegiatan tahlilan rutin yang disertai dengan arisan maka sejak di adakan kegiatan KKM, ternyata masyarakat juga mau  untuk meluangkan waktunya dengan di isi kajian tentang keislaman, yang sedikit banyak juga menambah wawasan mengenai agama islam itu sendiri.

·         Kegiatan rutin ibu-ibu PKK yang dilakukan dua minggu sekali ini biasanya hanya di isi tentang musyawarah dari warga baik tentang kesehatan maupun tentang hal lain seperti koperasi dan sebagainya, dan peserta KKM mendapat dua kali kesempatan di saat kegiatan KKM dilaksanakan dalam pertemua yang pertama yaitu pemberian penyuluhan tentang kesehatan penjagaan penyakit berbahaya kanker serviks serta pelawanan terhadap penyakit HIV/AIDS, malaria dan penyakit berbahaya lainya, sedangkan pada kesempatan pertemuan berikutnnya, dalam pemberian penyuluhnan di ibu PKK, peserta KKM bekerja sama dengan tokoh agama Desa Ngenep (modin) dalam penyampaian materi merawat jenazah, yang diharapkan masyarakat dapat mengambil ilmu yang baik dari kegiatan penyampaian materi dan praktek merawat jenazah.

NO
NAMA KEGIATAN
JADWAL/ WAKTU
TEMPAT
PETUGAS
KETERANGAN
1
Pembelajaran di TPQ Nurul Huda
senin,selasa,kamis, sabtu (15.30)
TPQ Nurul Huda
seluruh peserta KKM
pemberian materi setelah mengaji (bahasa Arab, surat pendek dan do'a keseharian
2
Pembelajaran praktek ibadah TPQ Nurul Huda
rabu dan ahad (15.00)
Mushola Miftahul Falah
peserta KKM (perwakilan)
pemberian materi praktek ibadah, (toharah,praktek dan doa, sholat, praktek dan do'a, adzan dll)
3
pembelajaran di TPQ Roudhotul Jannah
ahad,senin, selasa, rabu (18.00)
Mushola Roudhotul Jannah
peserta KKM (perwakilan)
pemberian materi setelah mengaji (bahasa Arab, surat pendek dan do'a keseharian
4
Pembelajaran praktek ibadah TPQ Roudhotul Jannah
Jum'at dan Sabtu (18.00)
Mushola Roudhotul Jannah
peserta KKM (perwakilan)
pemberian materi praktek ibadah, (toharah,praktek dan doa, sholat, praktek dan do'a, adzan dll)
5
Bimbingan belajar
ahad, senin, selasa, rabu, jum'at (18.00)
posko KKM
peserta KKM (perwakilan)
membantu anak-anak dalam pengulangan materi di sekolah dan mendampingi dalam pengerjaan tugas
6
Tahlil Rutin Bapak-Bapak
Kamis (18.00)
Rumah warga
peserta KKM laki-laki
mengikuti kegiatan tahlil rutin dan memberi kultum tentang keagamaan
7
Tahlil Rutin Ibu Ibu
Jum'at (16.00)
Rumah warga
peserta KKM perempuan
mengikuti kegiatan tahlil rutin dan memberi kultum tentang keagamaan
8
Yasinan Rutin Ibu Ibu
Rabu (16.00)
Rumah warga
peserta KKM perempuan
mengikuti kegiatan yasinan rutin dan memberi kultum tentang keagamaan
9
Diba’an rutin Ibu-ibu
Ahad (15.30)
Rumah warga
peserta KKM perempuan
mengikuti kegiatan diba’ rutin dan memberi kultum tentang keagamaan
10
Rutinan pertemuan Ibu-ibu PKK
Sabtu 2pekan 1x (15.30)
Rumah warga
peserta KKM (perwakilan)
mengikuti kegiatan dan memberi pengarahan (pengarahan pencegahan Kanker Serviks dan Praktek Merawat Jenazah)
Ket : pada kolom petugas terdapat keterangan dalam kurung (perwakilan) hal ini dikarenakan pada jadwal yang sama juga ada kegiatan di lain tempat, jadi pserta KKM berbagi Tugas.

2.      Kegiatan KKM posdaya

Selain mengikuti kegiatan yang bersifat rutin keseharian, para peserta KKM juga bekerja sama dengan sejumlah tokoh masyarakat dalam menghidupkan kegiatan masyarakat yang sebelumnya sudah sedikit peminat maupun sudah jarang di hadiri warga, selain itu peserta KKM juga mengadakan kegiatan yang berguna dan membangun dengan melibatkan masyarakat dalam pencapaian agar ada peubahan yang lebih baik bagi lingkungan maupun masyarakat dusun curah kembnag itu sendiri adapun kegiatan tersebut diantaranya adalah :

·         Kegiatan Khotmil Qur’an yang dilakukan di masjid diharapkan banyak di ikuti warga dusun curah kembang terutama warga sekitar masjid, kegiatan ini juga dibarengkan dengan kegiatan santunan anak yatim di dusun itu sendiri, akan tetapi masyarakat masih enggan untuk mengikuti kegiatan ini.

·         Kegiatan keagamaan untuk menarik masyarakat dalam mendalami dan mempelajari agama, dimana peserta KKM mengadakan cara nonton bersama film tentang napak tilas dakwah wali songo dalam menyebarkan islam, dalam kegiatan ini tidak dilakukan di masjid, akan tetapi di lakukan dirumah bapak kepala dusun agar masyarakat tidak enggan untuk menghadirinya, akan tetapi pesan dari film itu sendiri diharapkan bisa mendorong masyarakat yang menonton agar lebih semangat dan istiqomah dalam beribadah.


·         Kegiatan 10 Muharram (10 Syura) kegiatan ini memanfaatkan moment malam 10 syura dimana pada tanggal tersebut juga di peringati sebagai hari anak yatim. Maka kegiatan yang dilakukan juga di adakan pengumpulan dana dan bantuan dari masyarakat sekitar yang menghadiri acara, diman dana tersebut akan diberikan untuk anak yatim, tidak hanya santunan melainkan juga di isi dengan materi agama dan juga sholawatan, kegiatan ini digarapkan  bisa di istiqomahkan setidaknya ada dua moment islam yang di antaranya 10 syura dan nifsu sya’ban. Akan tetapi kegiatan ini, waktu itu tidak dilakukan di masjid, hal ini dikarenakan ada warga yang meminta agar kegiatan ini dilakukan di rumahnya.

·         Kegiatan program KKM tentang penumbuhan ekonomi masyakat yang aktif, dalam hal ini peserta KKM mengajak warga masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi yang cukup mudah dan berpenghasilan, yaitu penyuluhan kepada masyarakat agar mau melakukan usaha ternak cacing lumbricus, dalam program kali ini diharapkan bisa menjadikan ternak cacing sebagai kerja sampingan yang menguntungkan bagi masyarakat.


·         Kegiatan lokakarya dalam memperingati hari pahlawan, dalam kegiatan kali ini peserta KKM mengajak kepada masyarakat untuk do’a bersama dan ditujukan kepada para pahlawan, serta tokoh yang memperjuangkan dusun curah kembang, selain do’a bersama juga di selingi dengan materi keagamaan dan sejarah perjuangan rakyat indonesia dan tokoh-tokoh pesantren yang berjuang pada saat itu. Yang diharapkan dapat menambah semangat masyarakat untuk leboh rajin dalam berjama’ah di masjid dan juga memakmurkan masjid.

·         Kegiatan peduli lingkungan, yakni para peserta KKM mengajak kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memperindah lingkungan dengan memanfaatkan lahan pinggir jalan untuk ditanami bunnga guna menjadikan lingkungan menjadi indah. Dalam kegiatan ini diterapkan di RT.01 dan RT.02 yang dijadikan sebagai RT percontohan dan di mushola Miftahul Falah yang tersedia lahan untuk ditanami bunga.


·         Kegiatan lomba anak-anak antar TPQ yang dikemas menjadi festival anak sholeh, lomba yang diadakan oleh peserta KKM ini ditujukan kepada anak-anak TPQ yaitu guna mempersatukan dari tiga TPQ yang berada di curah kembang serta meningkatkan kompetensi bakat dan minat para santri TPQ untuk senantiasa berlomba dalam hal kebaikan, sesuai dengan kegiatan KKM posdaya berbasis masjid, maka bidang lomba juga di arahkan ke bidang lomba yang bernuansa islami seperti lomba mewarna (gambar masjid) lomba adzan dan lomba kreasi hijab.

·         Dan kegiatan tasyakuran KKM STAINU Malang yang diadakan sebagai puncak acara KKM 2014 di dusun curah kembang, dalam acara tasyakuran ini dikemas sangat sederhana dan meriah, dimana acanya adalah pengajian umum dan santunan anak yatim, dimana pada acara ini mengundang seluruh masyarakat curah kembang yang diharapkan apa yang di sampaikan dalam isi pengajian umum ini dapat di pahami dan dilaksanakan suatu kebaikan oleh seluruh warga masyarakat dusun curah kembang.
NO
NAMA KEGIATAN
JADWAL/ WAKTU
TEMPAT
PETUGAS
KETERANGAN
PENCAPAIAN
KENDALA
1
Khotmil Qur'an dan santunan anak yatim
Ahad Pon (05.00)
Masjid Roudhotul Mubtadin
Seluruh Peserta KKM
Menghidupkan dan meramaikan kembali kegiatan yang sebelumnya hanya diikuti beberapa orang
terlaksanana
rentan waktu 1 bulan 1x
2
Nonton bersama Film tentang dakwah wali songo
Senin, selasa 3-4 November 2014 (19.00)
Halaman Rumah Bpk. Kasun
Seluruh Peserta KKM
Merefresh pengetahuan warga tentang dakwah dan kisah wali songo dalam penyebaran Agama Islam
belum tercapai
terbentur acara lain dari warga
3
Peringatan malam 10 Muharram, Santunan Anak Yatim
Ahad, 2 Nov 2014 (19.00)
Rumah Warga (Bpk.Mujiono)
Peserta KKM Laki-laki
Mengajak warga untuk mengetahui pentingnya 10 Sura dan Mengajak berbagi kepada anak yatim, dan ceramah keagamaan tentang sejarah terjadinya tahun Hijriyah.
Sukses

4
Penyuluhan kepada warga tentang cara beternak cacing lumbricus
jum'at, 14 Nov 2014 (19.00)
Posko KKM
Peserta KKM Laki-laki
menyampaikan kepada masyarakat tentang budidaya dan pemasaran cacing lumbricus
Terlaksana
Belum ada contoh langsung
5
Do'a bersama dalam rangka memperingati Hari Pahlawan
senin, 17 Nov 2014 (18.00)
Masjid Roudhotul Mubtadin
Peserta KKM Laki-laki
Do'a Bersama untuk para pahlawan dan tokoh masyarakat dusun curah kembang, ceramah Agama dari modin desa Ngenep.
Terlaksana
Pembentukan pengurus masjid belum dilakukan
6
Kerjabakti Peduli Lingkungan (penanaman bunga dan strobery)
Sabtu-ahad, 15-16 Nov 2014 (07.00)
Mushola Miftahul Falah & RT 01,02
Seluruh Peserta KKM
Penanaman bunga di sepanjang jalan RT 01,02 dan mushola Miftahul Falah.
Sukses

7
Festival Anak Sholeh (lomba TPQ)
Senin, 24 Nov 2014 (14.00)
Mushola Miftahul Falah
Seluruh Peserta KKM
Lomba Mewarna, Adzan dan Hijab Antar TPQ dusun curah kembang.
Sukses

8
Pengajian Umum dan Santunan anak yatim dalam rangka Tasyakuran KKM STAINU 2014
Rabu, 26 Nov 2014 (19.00)
Masjid Roudhotul Mubtadin
Seluruh Peserta KKM
Pengajian Umum dan Santunan anak yatim serta (pisah kenang KKM 2014)
Sukses


Dari berbagai kegiatan yang dilakukan KKM STAINU tahun 2014 di dusun curah kembang yakni para mahasiswa peserta KKM dapat mengambil banyak pelajaran dan hikmah dari proses KKM yang diakukan selama 35 hari mulai dari tanggal 23 oktober sampai dengan tanggal 26 November 2014 yaitu para mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan belajar bersama dengan masyarakat, menerapkan ilmu yang didapat terutama ilmu agama dan di intregasikan dengan teknologi, seni budaya yang telah di pelajari dan melihat apakah proses penerapan tersebut sesuai dengan teori yang di pelajari selama kuliah dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Disisi lain mahasiswa juga bisa belajar dari masyarakat tentang sisilain kebiasaan adat yang berbeda dan mengambil pelajaran dari kebaikan apapun pada saat kegiatan KKM beralangsung. Dari hal seperti cara memberikan pendidikan pada anak seperti halnya yang dilakukan dalam pembelajaran di TPQ dan Bimbingan belajar, cara bersosialisasi dalam masyarakat serta dalam berdakwah menyampaikan ilmu agama islam dan banyak kegiatan agama yang lainya yang dapat di ambil dari sana dan belum pernah dijumpai di kampus.
b.      Outcome
Dari berbagai kegiatan yang dilakukan peserta  KKM STAINU tahun 2014 di dusun curah kembang yakni para mahasiswa peserta KKM dapat mengambil banyak pelajaran dan hikmah dari proses KKM yang diakukan di dusun curah kembang selama 35 hari, dalam waktu tersebut mahasiswa peserta KKM sebenarnya sudah bisa mengakrabkan mahasiswa dengan masyarakat, jadi harapan dari para mahasiswa peserta KKM kepada masyarakat adalah agar masyarakat mau turut mendukung dan meneruskan program KKM yang sekiranya baik dan memberi manfaat bagi masyarakat dusun curah kembang, tidak hanya meneruskan program mahasiswa, akan tetapi juga menghidupkan kembali program atau kegiatan dari masyarakat yang dahulu pernah ada namun belum semarak dan berusaha di semarakkan kembali oleh mahasiswa peserta KKM, agar lebih bisa di istiqomahkan.
Dari beberapa program yang dilakukan para mahasiswa peserta KKM di harapakan ada program yang senantiasa terus ditindaklanjuti oleh masyarakat guna memberi manfaat kebaikan bagi masyarakat adapun kegiatan tersebut adalah :
·         Kegiatan KKM yang keseharian dilakukan di dusun curah kembang adalah membantu proses belajar mengajar di TPQ dan hanya ada dua TPQ yang bersedia untuk di bantu kegiatan belajar-mengajarnya oleh peserta KKM yaitu TPQ Nurul Huda dan TPQ Roudhotul Janah, di kedua TPQ itu peserta KKM tdak hanya membantu proses pembelajaran mengajinya akan tetapi juga membantu dalam perbaikan manajemen serta bahan materi ajar yang disampaikan kepada sntrinya, salah satu contoh adalah dimana pada TPQ tersebut belum adanya sarana pemantau yang mengantarkan orang tua santri untuk mengetahui sejauhmana anaknya mengaji, jadi peserta KKM membantu dalam memberikan fasilitas “Kartu Prestasi” yang fungsinya adalah sebagai laporan yang di isi dan di tandatangani oleh pengajar sehingga jika kartu tersebut dibawa pulang dan diberitahukan kepada orangtua maka diharapkan orang tua akan tau dan bisa untuk mendampingi dan melancarkan serta mengajarkan pada putra putrinya di rumah. Kartu tersebut diterapkan di kedua TPQ yang di bantu peserta KKM yang dilihat dari pembimbing TPQ tersebut sangat senang dan dirasa sangat membantu untuk diteruskan kedepanya. Selain hal tersebut juga ada dalam kegiatan belajar mengajar yang dimana peserta KKM juga memberi materi baik pembelajaran bahasa krama inggil, bahasa arab, do’a keseharian, menghafal surat-surat pendek dan juga kegiatan praktek ibadah yang nantinya akan senantiasa diperbaiki dan dikembnagkan oleh para pembimbing TPQ tersebut.
·         Kegiatan khotmil Al-Qur’an dan santunan anak yatim dari sejumlah warga dusun curah kembang adalah kegiatan yang rutin dlaksanakan warga satu kali setiap bulanya yaitu rutin dilakukan setiap hari ahad pon, akan tetapi walaupun sudah berjalan masih sangat sedikit dari warga jika dibandingkan dengan jumlah warga yang seluruhnya adalah beragama islam dan yang mau mengikutinya, sementara dari hal tersebut peserta KKM berupaya untuk menyemarakkan kegiatan tersebut agar banyak yang minat dan turut menyemarakkan. Dan setelah di hadiri peserta KKM dan saling memberi masukan baik mahasiswa peserta KKM, dosen pembimbing lapangan dan juga masyarakat serasa ada dorongan semangat buat warga untuk lebih mengaktifkanlagi kegiatan ini dan bersemangat untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan agama islam khususnya, walaupun hanya sekali pertemuan yang membahas tentang hal ini, akan tetapi harapan untuk kedepanya dinialai sangat berpotensi setelah dikaji kembali tentang hal apa yang sekiranya menjadi faktor kendala maupun faktor yang mendukung di masyarakat dusun curah kembang.
·         Kegiatan peringatan malam 10 muharram di dusun curah kembang sebenarnya sudah pernah di adakan sebelumnya akan tetapi baru berkelanjutan ketika momentum 10 muharam tersebut bersamaan dengan adanya KKM dari STAINU maka warga atau tokoh agama mengiginkan acara tersebut bisa diselenggarakan kembali dan berkelanjutan dan dari niatan warga tersebut maka dari pihak KKM juga sangat mengiginkan akan kesuksesan acara tersebut, dan dengan kerjasama antara KKM dan warga maka acara peringatan malam 10 muharam tersebut bisa di selenggarakan dengan persiapan yang terprogram, dan setelah diadakan acara tersebut maka juga diadakan kegiatan santunan anak yatim karena mengingat pada tanggal 10 muharram jga di peringati sebagai hari anak yatim oleh sebab itu juga di adakan antunan bagi anak ayatim. Dalam tindak lanjutnya warga dan peserta KKM mengiginkan agat tidak hanya peringatan malam 10 muharam akan tetapi juga berkelanjutan dengan kegiatan peringatan malam nifsyu sya’ban dan senantiasa istiqomah selalu dan tetap dilaksanakan walaupun kegiatan KKM telah usai.
·         Dan pada kegiatan tahlilan kematian apabila ada warga yang meninggal dunia dilihat dari warga ketika pembacaan surat yasin maka hanya sebagian warga yang membaca dan sebagian itu hanyalah warga yang hafal dan juga warga yang membawa buku yasin saja, sedangkan yang lainya juga belum tahu dengan apa yang harus dibaca, maka peserta KKM dan sebagian tokoh warga berdialog untuk memfasilitasi agar seluruh warga yang menhadiri acara tahlil kematian tersebut agar turut aktif dalam membaca surat yasin, maka dari itu peserta KKM memberikan fasilitas buku yasin dan tahlil yang sekiranya membantu warga dan minimal warga yang hadir membacakan surat yasin walaupun hanya melalui buku. Dan harapanya warga terbantu dalam hal ini.
·         Budidaya dan ternak cacing juga diharapkan agar masyarakat terus melestarikan guna menambah penghasilan dan memajukan perekonomian warga dusun curah kembang.
·         Kerja bakti dalam membersihkan lingkungan rasanya sudah menjadi hal umum dalam kegiatan bermasyarakat, akan tetapi memperindah dekorasi kampung dengan menanam maupun membudidayakan bunga sebagai hiasan dalam pemandangan kampung adalah kegiatan yang harapanya dapat diteruskan warga, dan hal inipun juga sangat disambut warga serta kepala dusun pun juga menginginkan agar kegiatan ini dapat di teruskan di seluruh RT dusun curah kembang karena program yang dilaksanakan peserta KKM hanyalah menjadikan RT 01 dan RT 02 sebagai RT percontohan dalam hal keindahan lingkungan, dan harapanya dapat ditirukan untuk RT yang lain khususnya dan dusun-dusun lain pada umumnya.
·         Kegiatan Pengajian Umum yang dilaksanakan dalam acara tasyakuran KKM STAINU ternyata juga sangat diminati warga terutama dari tokoh agama dusun curah kembang karena kegiatan semacam ini dirasa jarang dan sudah lama tidak dilakukan. Harapan dari warga adalah ada tindak lanjut dari pengurus masjid maupun dari tokoh agama dusun curah kembang. Dimana respon dari masyarakat sangat antusias jika kegiatan semacam ini bisa rutin dilaksanakan guna memakmurkan masjid.

D.    Diskripsi proses kegiatan (perubahan yang terjadi, Pengalaman menarik, pendukung, kendala dan solusi)
Program KKM yang kami lakukan cukup memiliki pengaruh positif bagi warga masyarakat dusun curah kembang, terutama pada anak-anak. Dengan adanya waktu yang diperkenankan dari pembimbing TPQ di curah kembang terhadap para mahasiswa KKM maka pembelajaran di TPQ bisa ditambahkan dari pembelajaran TPQ sebelumnya terutama dalam pelajaran Bahasa jawa krama inggil, pembelajaran bahasa arab sederhana serta pembelajaran praktek ibadah mulai dari wudlu dan sholat mulai dari do’a maupun prakteknya (gerakannya) karena hal ini merupakan salah satu target dari KKM STAINU malang tahun 2014 yaitu agar peserta didik di TPQ bisa melakukan ibadah dengan baik dan benar, lain dari sisi itu peserta didik di TPQ juga lebih banyak mengalami perkembangan dai hal menghafalkan do’a-do’a, surat pendek dan juga kosakata bahasa arab melalui lagu. Dari anak-anak selain dari TPQ juga ada pekembangan yang lebih baik dari kebiasaan belajar malam guna mengulangi apa yang di ajarkan di sekolah tadinya dan mempelajari pelajaran yang akan dibahas di sekolah untuk keeksokan harinya. Dari berbagai kegiatan pembelajaran dengan anak-anak di TPQ dan di bimbingan belajar banyah hal menarik yang dijumpai dengan anak-anak, dimana kedatangan KKM dari STAINU ini selalu dinanti kedatangan setiap harinya, dan juga dari presensi kehadiran juga senantiasa meningkat. Tidak hanya pengalaman menarik akan tetapi KKM di TPQ maupun di bimbel juga ada saja kendala yang dihadapi, hal ini dikarenakan oleh peserta yang dididik terdiri dari anak-anak yang berbeda usia, yaitu dari yang paling kecil usia PAUD dan sampai yang paling besar usia sekolah menegah pertama, selain dari usia juga ada kendala dari orangtua yang berbeda latar belakang sehingga ada saja sifat anak yang berbeda dan macam-macam sifatnya.
Dari perubahan di masjid, sementara ini hanya terlihat meningkatnya jumlah jama’ah sholat fardu dari jumlah ketika awal KKM memasuki dusun curah kembang, dan mulai adanya warga yang mau bergerak untuk memekmurkan masjid walaupun tidak dalam jumlah yang besar. Sedangkan perubahan dari jama’ah tahlil, PKK, dan lainnya terlihat lebih ada kemajuan dari pelaksanaan kegiatan rutinan tersebut dan semoga keistiqomahan dalam kegiatan jama'ah te’sebut juga bisa ditingkatkan dalam hal melaksanakan kegiatan ibadah yang sifatnya lebih wajib. Hal ini dapat disimpulkan dari jumlah jama’ah tahlil rutin yang banyak sekali jumlahnya serta berbanding terbalik dengan jumlah jama’ah sholat fardu berjamaah. Dari sepinya jama’ah yang mau melaksanakan sholat fardu di masjid, kebanyakan dari masyarakat mengakui adanya tokoh masyarakat yang terlalu dominan mengurusi masjid akan tetapi ada faktor sosial bermasyarakat yang kurang, maka dari itulah masyarakat menjadi enggan pergi kemasjid walaupun salah satu tokoh masyarakat tersebut cukup berjasa pada pembnagunan masjid dan pembangunan dusun curah kembang itu sendiri.
Perubahan di lingkungan juga terlihat di lingkungan RT 01 dan RT 02 terutama di pinggir jalan dengan adanya bunga-bunga yang ditanam di area pinggir jalan, yang rencana dari warga masyarakat sekitar akan diteruskan di RT secara menyeluruh dusun curah kembang, dan sebagian dari warga juga turut serta dalam pemanfaatan halaman rumah yang tadinya kurang dimaksinmalkan untuk di tanami tanaman yang lebih bernanfaat serta memperindah tampilan halaman rumah, seperti bunga, buah-buahan, serta tanaman toga sebagai apotek hidup di rumah sendiri.

E.       Kebelanjutan Program
Program kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa KKM STAINU Malang tahun 2014 di dusun curah kembang dalam pembentukan dan pengadaan kegiatan senantiasa dilakukan secara bertahap, sederhana dan mudah ditiru atau dilanjutkan oleh masyarakat. Jadi, para peserta KKM tidak hanya berfokus pada program yang telah direncanakan ataupun program yang dibawa dari kampus, akan tetapi juga turut serta membantu dalam program dari dusun tempat KKM pada umumnya dan program dari Masjid ataupun dari tokoh agama islam lebih khusunya, jadi dengan adanya kerja sama antar peserta KKM dan masyarakat akan memudahkan peserta KKM dalam mencari dukungan dari masyarakat dalam penerapan program KKM serta masyarakat juga tidak enggan meminta pertolongan dalam menjalankan kegiatanya. Karena anggapan keberhasilan yang utama dari peserta KKM adalah berpacu sebagaimana program yang telah di canagkan dan dilaksanakan oleh para peserta KKM dapat diterima dan dikembnagkan oleh masyarakat serta memberikan peserta KKM dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun bagi para peserta KKM itu sendiri.
Keberlanjutan program dari pesreta KKM senantiasa tidak lepas tangan dan masyarakat langsung di tinggal begitu saja melainkan perlahan walaupun kegiatan KKM sudah berakir akan tetapi peserta KKM akan tetap bersilaturrahim kepada masyarakat dusun setempat guna menghidupkan kegiatan yang sudah dicanangkan agar kegiatan tersebut lebih bersemarak dan tidak sampai berhenti.

F.       Rekomendasi
Dari kegiatan yang telah dilalui memang pada KKM STAINU tahun 2014 di dusun curah kembang terkesan kurang maksimal, terutama dalam penerapan posdaya berbasis masjid, dalam KKM di Curah kembang ini memang sangat sulit apabila menginginkan warga senantiasa menjadikan masjid sebagai tempat kegiatan posdaya, hal ini dikarenakan pada kebiasaan sebelumnya masyarakat pun juga enggan untuk selalu pergi ke masjid untuk beribadah, dan itulah yang menjadi kendala para peserta KKM untuk memaksimalkan KKM posdaya berbasis masjid, karena dirasa menghidupkan, meramaikan, dan memakmurkan masjid itu lebih utama agar masyarakat tak lagi enggan untuk pergi ke masjid. Jadi, sebelum bnayak mengadakan kegiatan di masjid harus mengetahui dahulu antusias warga dalam melakukan aktifitas di masjid.
Untuk membuat masyarakat senantiasa dapat lebih giat dan bersemangat untuk pergi ke masjid haruslah dilakukan kerjasama dengan beberapa tokoh dalam meyakinkan masyarakat dalam memperbaiki pencitraan tokoh agama atau pengurus masjid yang dianggap masyarakat tidak mau menuruti keinginan dan aspirasi masyarakat, danjuga masjid yang menurutnya sudah diwakafkan kepada masyarakat akan tetapi dari masyarakat sendiri masih merasa bahwa masjid tersebut belum menjadi milik bersama atau milik masyarakat.
Melihat situasi dusun curah kembang yang seatus prosen penduduknya atau seluruh penduduknya beragama islam menurut data kependudukan, akan tetapi pada kenyataanya di warganya sangat bisa dibilang minim mengerti akan kewajiban yang harus dilaksanakan orang islam seperti sholat berjamaah serta mendalami agama yang paling mulia tersebut. Jadi, untuk kedepannya perlu diadakan kegiatan yang bisa mengajak masyarakat sadar akan kepentingan wajib tersebut.
Dari pendidikan oleh masyarakat, kesadaran masyarakat Dusun Curah Kembang akan pendidikan dapat dikatakan sangatlah kurang. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, seperti ekonomi yang rendah, dorongan dari keluarga yang minim, dan kesadaran akan kebutuhan ilmu sangat kecil. Pemikiran yang tradisional menjadi jurang pemisah hak untuk mendapatkan pendidikan antara laki-laki dan perempuan, karena masih ada sebagian masyarakat yang enggan menyekolahkan putrinya sampai sekolah tingkat menengah atau sampai perguruan tinggi, dan lebih memilih untuk menikahkan putrinya atupun memilih agar putra putrinya untuk bekerja, dengan melihat hal ini harusnya Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam ataupun dari PPAI An nadliyah yang memiliki jarak tempuh tak jauh dari dusun Curah kembnag hendaknya juga turut memperhatikan serta berperan dalam menuntaskan masalah ini agar dusun yang berpotensi tersebut dapat menjadi dusun yang lebih baik.
Begitu halnya dengan pendidikan di TPQ yang dirasa masih perlu perbaikan agar santri TPQ lebih banyak menerima ilmu terutama ilmu agama islam, dimana dari tiga TPQ yang berada di curah kembang jumlah gurunya tidak sebanding dengan jumlah muridnya, tidak hanya iyu akan tetapi bagi guru juga tidak pernah adanya suatu pelatihan guna meningkatkan kompetensi guru yang mengabdi di TPQ. Jadi, Sebagai lembaga pendidikan yang berbasis islam dan berlokasi tidak jauh dari dusun curah kembang harusnya bisa mengertikan akan kekurangan dalam hal ini.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

          Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan kegiatan KKM Tematik Posdaya  berbasis masjid yang dilaksanakan selama 35 hari mulai dari tanggal 23 Oktober sampai dengan tanggal 27 November tahun 2014 di Dusun Curah Kembang Desa Ngenep kecamatan Karangploso Kabupten Malang, peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Sekolah Tinggi Ilmu Agana Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Malang, dapat menyimpulkan bahwa :
1.      Sebagian besar Program KKM Tematik Posdaya berbasis masjid terlaksana dengan baik, baik untuk kegiatan warga maupun kegiatan program dari peserta KKM.
2.      Program KKM Tematik Posdaya berbasis masjid yang telah dilaksanakan dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat dusun setempat. Masyarakat dapat menjalankan dan mengembnagkan hasil Program KKM Tematik Posdaya berbasis masjid dan memperoleh tambahan pengetahuan melalui berbagai penyuluhan dan praktek oleh mahasiswa peserta KKM.
3.      Hasil kegiatan KKM Tematik Posdaya berbasis masjid tesebut secara tidak langsung membantu pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan, terutama pembangunan dusun  curah kembnag dan juga meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, instansi teknis dan masyarakat akan tetapi setidaknya banyak masyarakat setempat bisa mengetahui adanya perguruan tinggi yang tidak jauh dari dusunnya yaitu STAINU, karena masih banyak juga masyarakat yang belum mengetahui STAINU.
4.      Dusun Curah Kembang Desa Ngenep kecamatan Karangploso Kabupten Malang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup banyak, akan tetapi semuanya masih belum tergali secara optimal dan belum dimanfaatkan secara maksimal karena sarana dan prasarana pendukung yang masih kurang serta masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.
5.      Potensi masyarakat Dusun Curah Kembang Desa Ngenep kecamatan Karangploso Kabupten Malang pada dasarnya cukup besar terbukti sifat kegotongroyongan yang cukup tinggi hanya saja mereka membutuhkan orang yang mampu memberikan contoh nyata dan juga menggerakkan mereka.
6.      Kehadiran mahasiswa KKM Tematik Posdaya berbasis masjid di Dusun Curah Kembang Desa Ngenep kecamatan Karangploso  Kabupten Malang memang diakui belum maksimal dalam pembentukan posdaya berbasis masjid akan tetapi setidaknya sudah berusaha menjadikan warga masyarakat terutama siswa-siswi Sekolah dasar menjadi lebih bersemangat dalam belajar dan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
7.      Kegiatan KKM Tematik Posdaya berbasis masjid tesebut juga memberikan manfaat yang berarti dan pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa peserta KKM.
8.      Dengan adanya KKM Tematik Posdaya Berbasis Masjid menyadarkan masyarakat bahwa fungsi masjid bukanlah sekedar untuk tempat beibadah tetapi dapat juga dijadikan sebagai pusat kegiatan keberlanjutan  dalam bidang kemasyarakatan, pendidikan serta perekonomian masyarakat.
9.      Dengan adanya peogram usaha mikro yang diadakan oleh KKM Posdaya Berbasis Masjid masyarakat mampu menyadari bahwa banyak sekali jenis usaha mikro yang prospek dan berpotensi sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga dan dapat merubah masyarakat menjaadi masyarakat yang mandiri, agamis dan produktif.
10.  Adanya beberapa pelatihan keagamaan antara lain praktek ibadah pada santri TPQ, perawatan jenazah bagi Ibu-ibu, mampu memberikan sdikit ilmu yang bermanfaat bagi msyarakat umunya.

B.     SARAN
1.      Perlu adanya bantuan dari pihak lain dalam hal ini Pemerintah daerah dan pihak swasta dalam bentuk material maupun non material untuk meningkatkan pembangunan di KKM Tematik Posdaya berbasis masjid khususnya untuk pengadaan air bersih dan peningkatan mutu pendidikan.
2.      Perlu adanya upaya pengembalian pencitraan baik dari pihak pengurus masjid agar masyarakat mau untuk kembali beraktifitas di masjid terutama dalam hal peribadahan.
3.      Semangat dan jiwa kegotongroyongan masyarakat perlu dilestarikan dan didukung oleh peningkata pendidikan masyarakat agar pembangunan di wilayah Dusun Curah Kembang ini dapat berlangsung secara berkesinambungan.
4.      Perlu peningkatan koordinasi antara perangkat dusun, tokoh masyarakat, dengan mayarakat serta pemuda dalam pelaksanaan pembangunan desa.
5.      Perlu adannya tindak lanjut yang terarah dalam pelaksanaan program-program pembangunan baik fisik maupun non fisik sehingga rintisan yang telah dilakukan selama kuliah kerja nyata tidak sia – sia.
6.      Perlu adanya suatu bentuk pendampingan dusun, karena untuk merubah keadaan suatu penduduk desa memerlukan waktu yang tidak sedikit dan memerlukan pertemuan yang intensif, untuk itu disarankan ada suatu bentuk pendampingan dari pihak-pihak yang berkompeten untuk mengadakan perubahan kearah yang lebih.
7.      Perlu adanya kerjasama dengan pihak kesehatan desa yang mampu memperhatikan kesehatan warga tidak hanya pada balita saja melainkan pada ibiu-ibu lansia juga.




LAMPIRAN

0 komentar:

Posting Komentar