Minggu, 06 Desember 2015
Dusun Curah Kembang berada dalam wilayah Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Dusun Curah Kembang terbagi menjadi 1 Rukun
Warga (RW) yaitu RW 10, dan 5 Rukun Tangga (RT) yaitu RT 1 sampai dengan
RT 05. Dusun curah kembang secara letak
geografis berbatasan langsung dengan dusun-dusun di desa ngenep, sebelah timur
berbatasan dengan dusun ngenep, sebelah selatan berbatasan dengan dusun
baba’an, sebelah utara berbatasan dengan dusun Mojosari, dan sebelah barat
tidak ada dusun lagi melainkan lahan pertanian warga.
2.
Keadaan Alam
Kondisi dusun Curah kembang masih perlu ditingkatkan baik dari
segi kualitas Sumber Daya Alam maupun dari segi Pengelolaan Sumber Daya
Manusia. Alam di Dusun Curah kembang memiliki kondisi tanah yang sifatnya subur namun masih belum di
manfaatkan secara maksimal
terbukti dari cocok tanam mayoritas warga menanam tebu, padi dan jagung dimana
kurang berfariasi jika melihat kondisi tanah yang subur dan cukup air.
3.
Keadaan penduduk
a. Menurut Jenis Kelamin
Klasifikasi
data penduduk Dusun Curah Kembang menurut jenis kelamin dapat dilihat
pada table di bawah ini:
Tabel
1. Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang menurut jenis kelamin.
Jenis
Kelamin
|
Jumlah
balita
|
Usia
Sekolah
|
Tidak
sekolah
|
Dewasa
|
Laki
Laki
|
39
|
143
|
57
|
302
|
Perempuan
|
41
|
158
|
61
|
373
|
Total
|
80
|
301
|
118
|
675
|
b. Menurut Agama
Masyarakat dusun curah kembang seluruhnya adalah beragama
islam, hal itu terdiri dari semua anggota keluarga.
Klasifikasi
data penduduk Dusun Curah Kembang dilihat pada table di bawah ini:
Tabel
2. Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang menurut Agama.
Agama
|
Jumlah
(Jiwa)
|
Islam
|
1174
|
Non
Islam
|
-
|
Total
|
1174
|
c. Menurut Mata Pencaharian
Klasifikasi
data penduduk Dusun Curah Kembang menurut Mata Pencaharian adalah bermacan dari
bertani, buruh pabrik, pekerjaan swasta, berwiraswasta dan lain sebagainya, hal
ini dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel
3. Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang menurut Pekerjaan :
Mata
Pencaharian
|
Jumlah
(Jiwa)
|
Buruh
|
225
|
Tani
|
351
|
Swasta
|
98
|
Wiraswasta
|
25
|
Tidak
Bekerja
|
23
|
Total
|
722
|
d. Menurut Pendidikan
Klasifikasi
data penduduk Dusun Curah Kembang menurut Pendidikan dapat dilihat
pada table di bawah ini:
Tabel
4. Klasifikasi data penduduk Dusun Curah Kembang menurut Pendidikan.
Pendidikan
Terahir
|
Jumlah
(Jiwa)
|
Sarjana
|
4
|
Diploma
|
-
|
SMA
Sederajat
|
32
|
SMP
Sederajat
|
139
|
SD
Sederajat
|
130
|
4. Keadaan Perekonomian
Mayoritas penduduk Dusun Curah Kembang mempunyai mata pencaharian sebagai buruh
yaitu bekerja di bidang industri yang berada di luar area dusun curah kembang, petani dengan komoditi utama berupa
tebu dan padi, akan tetapi
sebagian dari warga curah kembang yang berprofesi sebagai petani lebih dominan
petani yang hanya sebagai buruh tani, dan buruh tani ini kebanyakan menggarap
sawah milik warga luar curah kembang yang memiliki lahan pertanian di curah
kembang,
sebagian yang lain bermata pencaharian
swasta seperti berdagang, beternak sapi, ayam petelur, bebek
maupun mebuat wirausaha seperti tahu, kripik meubel dan lain lain.
5. Potensi Dusun
a.
Bidang Pertanian
Dusun Curah Kembang merupakan daerah
yang berkependudukan lumayan padat. akan tetapi masyarakat
mendirikan bangunan rumah masih hanya di sepanjang jalan dan cenderung berkelompok menurut
silsilah keluarga halaman dan pada setiap rumah tinggal kebanyakan terdapat
lahan luas yang belum
dimaksimalkan pemanfaatanya. Selain itu, sebagian masyarakat dusun
Curah Kembang mempunyai pekarangan yang cukup luas sehingga sebagian dari masyarakat
memanfaatkannya untuk ditanami tebu. Kondisi tanah yang terdapat di dusun Curah
Kembang tergolong subur karena daerahnya terdapat parit yang airnya selalu mengalir di depan rumah pemukiman
warga.
Warga curah kembang lebih banyak yang
bercocok tanam tanaman
tebu, dan padi, dan
ada juga warga yang menanam tanaman selain tebu dan padi akan tetapi tanaman
lain tersebut hanyalah minoritas saja dan bukan di jadikan tanaman utama.
b.
Bidang Peternakan
Disamping mata pencaharian sebagai petani masyarakat Dusun Curah
Kembang juga
memelihara sapi, dimana ada warga yang memelihara sapi untuk di ambil
susunya maupun memelihara sapi pedaging yang dipelihara sampai siap untuk
dijual, dan ada juga warga yang memelihara sapi untuk jual beli saja (blantik)
dimana ada warga yang membeli sapi-sapi milik peternak di dusun curah kembang
kemudian sapi tersebut di jual ke lain wilayah. Selain sapi ada juga warga yang
memelihara kambing, akan tetapi warga yang memelihara kambing ini hanyalah
warga yang hanya ingin memliki kesibukan di lain kesibukan utama jadi memelihara
kambing hanya dalam kapasitas kecil. Sedangkan untuk peternakan ayam banyak
sekali warga yang memelihara ayam dirumahnya dan banyak juga jenis ayam yang
dipelihara, dan ada juga warga yang memelihara ayam pedaging maupun ayam
petelur, begitu juga dengan unggas lain seperti bebek yang banyak dipelihara
warga walaupun dalam kapasitas kecil.
c.
Bidang Kesehatan
Sebagian kecil warga Dusun Curah Kembang juga menjadi sukarelawan yang
mengatur jalannya posyandu.Posyandu diadakan pada tanggal 15 di setiap bulan. Dan posyandu
merupakan satu-satunya pelayanan kesehatan yang ada di dusun curah kembang,
mengingat disana tidak ada klinik maupun dokter yang bermukim di dusun curah
kembang, dan pelayana kesehatan terdekat dari dusun curah kembang ada di dusun
tetangga yaitu di mojosari dan juga ngenep.
d.
Keadaan Sosial, Pemerintahan dan Kelembagaan
Dusun Curah Kembang terdiri dari 5 Rt yaitu Rt 01 sampai dengan Rt 05 dan satu Rw yaitu Rw 10. Perangkat dusun terdiri atas Kepala Dusun, Ketua
RW dan 5 Ketua RT, dimana para ketua RW dan RT sangat membantu tugas
kepala dusun dalam menggerakan masyarakat dalam membangun desa dan menyongsong
kemajuan di curah kembang itu sendiri, masyarakat Dusun Curah Kembang menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan
kesehariannya, dan sopan santun dalam penggunaan bahasa jawa disana masih
sangat di jadikan tradisi, dan sifat kegotong royongan warga disana lah yang
membuat situasi dusun terlihat sangat kompak dan rukun.
6.
Struktur Dusun
Struktur Lingkungan dan pengurus dusun hanyalah di ada
satu kepala dusun, satu ketua rukun warga(RW) dan ada lima rukun tetangga yang
diketuai oleh lima ketua RT pula, dan berikut nama pengurus Dusun Curah Kembang:
Kepala Dusun : Bpk. Saibah Ahmad
Ketua Rw 10 : Bpk. Nur Hadi
Ketua
Rt 01 : Bpk. Sutaji
Ketua
Rt 02 : Bpk. Sunaryo
Ketua
Rt 03 :
Bpk. Abdul Salam
Ketua
Rt 04 :
Bpk. Sanaji
Ketua
Rt 05 :
Bpk. Sukari
Dusun curah kembang hanya memiliki nama diatas sebagai
pegurus dusun, akan tetapi apabila dusun akan mengadakan suatu acara atau
hajatan dusun baik dalam rangka hajatan nasional maupun hajatan dalam hal
keagamaan maka dari sanalah dibentuk juga kepengurusan kegiatan lagi yang
melibatkan sebagian warga yang memiliki potensi di bidangnya, selama proses
kegiatan KKM berlangsung kekompakan warga bisa dilihat dalam kegiatan selamatan
desa dalam rangka menyambut tahun baru islam.
a.
Sarana Peribadatan
Dusun Curah Kembang yang seluruh
penduduknya adalah islam maka tidak ada tempat ibadah lain selain tempat ibadah
orang islam di dusun curah kembang memiliki satu buah masjid dan tiga musholla. Yaitu
masjid Roudhotul Mubtadin yang selalu digunakan untuk sholat jumat dan kegiatan
keagamaan lainnya dan terletak di wilayah RT 02, masjid Roudhotul Mubtadin
memiliki bangunan yang tidak terlalu besar dan tergolong bangunan lama dan nampak
seperti belum pernah dilakukan renovasi kecuali penggantian dan perawatan saja.
Selain itu, tidak tersedianya fasilitas
MCK yang memadai, seperti tidak adanya toilet dan tempat wudlu yang belum bisa
dikatakan layak dari segi bangunan sarana tempat wudlu karena pada tempat
wudlunya masih belum di pisahkan antara tempat buang air kecilnya.
Selain satu masjid di dusun curah
kembang juga terdapat 3 mushola yaitu mushola Miftahul Falah yang berada di
kawasan RT 03, Mushola Raudhotul Jannah yang berada di kawasan RT 01 dan
mushola baiturrohim yang berada di kawasan RT 05, dari ketiga mushola tersebut
di mushola Miftahul Falah termasuk mushola yang besar dengan bangunan yang baru
dan memiliki fasilitas lebih baik daripada masjid roudhotul mubtadin akan
tetapi masyarakat tidak menjadikan mushola Miftahul falah sebagai masjid utama
dusun Curah Kembang, hal ini dikarenakan adanya tokoh masyarakat yang
menginginkan bahwasanya masjid dusun tetap di masjid roudhotul mubtadin.
sedangkan mushola RT 01 yaitu mushola Roudhotul Jannah dan mushola RT 05 mushola Baiturrohim berkapasitas kecil
akan tetapi dari tiga mushola inilah terdapat taman pendidikan Al-Qur’an.
Sarana
peribadatan yang dimiliki Dusun Curah Kembang dapat dilihat pada tabel berikut ini
:
Tabel
6.Sarana peribadatan yang dimiliki Dusun Curah Kembang.
Jenis
|
Jumlah
|
Masjid
|
1
|
Musholla
|
3
|
Total
|
3
|
b.
Sarana Pendidikan
Dusun Curah Kembang tidak terdapat
sarana pendidikan formal, karena pendidikan formal untuk pendidikan tingkat dasar terdapat di dusun tetangga jaraknya juga
tidak terlalu jauh dusun curah kembang yaitu di dusun Ngenep yang menjadi pusat desa dan dusun Mojosari yang berbatasan langsung
dengan dusun curah kembang, sedamgkan untuk pendidikan tingkat
menengah tidak ada pendidikan yang terdekat melainkan harus keluar dari wilayah
desa ngenep. Pendidikan yang tersedia di dusun Curah Kembang hanya pendidikan
non formal yaitu TPQ untuk anak-anak, terdapat 3 TPQ yaitu Nurul Huda, TPQ Raudhotul
Jannah dan TPQ Roudhoh Gofururrohim. Sarana pendidikan yang dimiliki
Dusun Curah Kembang dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel
7.Sarana pendidikan yang dimiliki Dusun Curah Kembang.
TPQ
|
Lokasi
|
Metode
|
Jumlah
santri
|
TPQ
Raudhotul Jannah
|
RT
01
|
Qiro’ati
|
90
santri
|
TPQ
Nurul Huda
|
RT
03
|
Iqro’
|
17
santri
|
TPQ
Roudhoh Gofururrohim
|
RT
05
|
Iqro’
|
22
santri
|
c.
Sarana
Kesehatan
Dusun Curah Kembang tidak terdapat
sarana untuk pelayanan kesehatan karena sarana tersebut hanya tersebut di pusat
desa Ngenep yaitu Puskesdes. Dusun Curah
Kembang hanya memiliki sebuah posyandu yang dioperasikan satu bulan sekali, dan
itu dilakukan di rumah bapak kepala dusun curah kembang, Selain itu, petugas
yang melayani adalah sukarelawan dari warga dan bidan dari puskesmas Kec. Karangploso Sarana
kesehatan yang dimiliki Dusun Curah Kembang dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 8.Sarana pendidikan yang dimiliki
Dusun Curah Kembang.
Jenis
|
Jumlah
|
Posyandu
|
1
|
Jumlah
|
1
|
B. Analisis Situasi Dusun
Dari hasil observasi di lokasi KKM, ternyata Dusun Curah
Kembang merupakan Dusun yang sederhana, hal ini dilihat dari hasil survey yang
telah tertera di atas.
Dari pendataan yang telah dilakukan di Dusun Curah Kembang , maka kami
menyimpulkan masih
banyak yang perlu dibenahi, adapun permasalahan dapat diklasifikasi sebagai
berikut :
1.
Bidang Agama
Jika dilihat dari agama yang dianut
warga dusun curah kembang seluruhnya adalah beragama islam, maka harusnya
wilayahnya juga nampak bernuansa islam yang seharusnya setiap sholat berjama’ah
masjid-masjid harusnya penuh dengan jama’ah, akan tetapi hal ini sangatlah di
sayangkan karena dari seratus prosen penduduk yang beragama islam berbanding
terbalik dengan kondisi suasana jama’ah dimana masjid masih sepi dalam kegiatan
sholat berjama’ah, akan tetapi dalam kegiatan yang sifatnya kemasyarakatan
seperti jama’ah tahlil rutin, dan jama’ah terbang jidor masyarakat sangat
antusias baik dari bapak-bapak dan juga ibu-ibu. Dari segi tempat beribadah di
dusun curah kembang memiliki empat sarana beribadah umat islam yang terdiri
dari satu masjid dan tiga mushola, dan yang miris disini adalah 1 masjid yang
harusnya menjadi pusat dakwah dan syiar islam di curah kembang malah terkesan
sepi dan kurang terurus oleh warga dan dirawat hanya dari sebagian kecil
penduduk yang senantiasa beristikomah terhadap masjid Roudlotul mubtadin ini.
Sedangkan dari mushola ada tiga mushola yang berada di curah kembang jmaahnya
juga dapat dikatakan kurang, akan tetapi pendidikan TPQ di curah kembang itulah
yang semuanya berada di TPQ.
2.
Bidang Pendidikan
Dapat diketahui bahwa di Dusun Curah
Kembang hanya terdapat lembaga pendidikan non formal, sedangkan lembaga
pendidikan formalnya tidak tersedia. Anak-anak dusun Curah Kembang harus
menempuh sekolah ke luar dusun dengan jarak minimal 800 meter untuk pendidikan
tingkat sekolah dasar, sedangkat pendidikan untuk sekolah tingkat menengah harus
di tempuh lebih jauh lagi dan juga harus keluar wilayah dari desa ngenep. Hal
ini terjadi karena pusat layanan sosial kecamatan Karangploso seperti
sekolahan, puskesmas, pasar, dan lain-lain terkumpul dalam satu lingkup di
pusat pemerintahan Kec.Karangploso itu sendiri, sehingga bnyak anak-anak warga
dusun curah kembang yang melanjutkan sekolah menengah baik SMP, SMA, dan SMK di
Karangploso walaupun juga banyak di luar karangploso. Akan tetapi di dusun
curah kembang memiliki tempat pendidikan non formal seperti TPQ, dimana
pengelolaan TPQ juga terbilang sederhana dimana santri datang hanya untuk
mengaji dn mempeljari ilmu agama dan TPQ di curah kembang yang terdapat tiga TPQ yang ada di dusun curah kembang dan untuk
waktu pembelajaran di TPQ ada yang sore hari dan ada yang malam hari.
Kesadaran masyarakat Dusun Curah
Kembang akan pendidikan dapat dikatakan sangatlah kurang. Hal ini dikarenakan
beberapa faktor, seperti ekonomi yang rendah, dorongan dari keluarga yang
minim, dan kesadaran akan kebutuhan ilmu sangat kecil. Pemikiran yang
tradisional menjadi jurang pemisah hak untuk mendapatkan pendidikan antara
laki-laki dan perempuan, karena masih ada sebagian masyarakat yang enggan
menyekolahkan putrinya sampai sekolah tingkat menengah atau sampai perguruan
tinggi, dan lebih memilih untuk menikahkan putrinya atupun memilih agar putra
putrinya untuk bekerja.
Kesenjangan pendidikan terlihat dari
jumlah anak-anak yang mengenyam pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi.
Rata-rata pendidikan terputus sampai tingkat menengah sederajat. Dan jarang
sekali ada masyarakat yang menyekolahkan anaknya di pendidikan pesantren.
3.
Bidang
Kesehatan
Bidang kesehatan di dusun curah kembang
juga sangat sederhana, karena kegiatan kesehatan masyarakat hanya ada kegiatan
posyndu, Secara umum kegiatan posyandu telah berjalan sesuai dengan jadwal
yakni setiap tanggal 15 tiap bulanya dan pendataannya pun dilakukan tidak hanya
untuk kesehatan balita melainkan ibu hamil dan juga lansia. Namun, karena
profesi dan pekerjaan masyarakat program ini kurang begitu berpengaruh pada
masyarakat dikarenakan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan dalam
memperhatikan gizi masih relative kurang, disamping itu kegiatan posyandu di
dusun curah kembang ini kurang begitu diminati sebagian warga karena waktu
penyuluhan posyandu bersamaan dengan jam bekerja, sehingga banyak masyarakat
memilih untuk bekerja daripada datang menghadiri acara posyandu yang diadakan
rutin.
4.
Bidang Ekonomi
Kegiatan Ekonomi di Dusun Curah Kembang tergolong
menengah kebawah. Mayoritas masyarakatnya berkerja sebagai buruh tani dan swasta seperti data yang
tertera di atas. Walaupun ada warga yang memiliki wirausaha, akan tetapi
wirausaha yang dilakukan tidak cukup untuk menyerap SDM dari warga dusun curah
kembang itu sendiri, sementara dalam pertanian di dusun terdapat sawah yang
luas, akan tetapi banyak dari sebagian sawah itu bukan milik warga dusun curah
kembang, sehingga warga pun hanya berkuasa untuk menjadi tenaga buruh tani
saja.
5.
Bidang Lingkungan
Dari lingkungan di dusun curah kembang itu sendiri jika
dilihat dari peta sebenarnya cukup luas, itu terdiri dari lahan persawahan dan
pemukiman warga, sedangkan masyarakat yang tinggal di dusun curah kembang juga
sangat rukun dan senang bergotong royong. Dengan potensi alam dan
penduduk setempat yang mendukung, maka dari itu kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa
(KKM) Posdaya Berbasis Masjid di selenggarakan di dusun curah kembang yang
bertemakan “Optimalisasi
Fungsi Masjid Dalam bidang Kemasyarakatan dan Pendidikan”.
BAB II
PELAKSANAAN
A.
Bentuk Kegiatan
a. Bidang Keagamaan
1.
Menggerakan Masyarakat agar turut aktif dalam sholat berjamaah dan menghidupkan
kegiatan
keagamaan di masjid.
2.
Menggerakan masyarakat dalam kegiatan rutinan dalam bidang keagamaan (Kegiatan
Khotmil Qur’an dan santunan yang diadakan setiap hari minggu pon, tahlillan rutin setiap hari
kamis malam juma’at, Diba’an, tahlil rutin ibu-ibu)
3.
Mengadakan kegiatan dalam memperigati hari besar islam dan kegiatan lain yang
melibatkan masyarakat yang berhubungan dengan nilai keagamaan (peringatan tahun
baru islam, peringatan hari pahlawan yang diserti doa bersama)
4.
Mengadakan pertemuan antar tokoh masyarakat sebagai penggerak agama islam.
5. Menggerakan kesadaran masyarakat dalam hal peduli
sesama baik dari hal amal,zakat, infaq, shodaqoh melalui kegiatan santunan anak
yatim (KKM posdaya mengangkat moment hari anak yatim yang diperingati tanggal
10 muharram dan berupaya agar masyarakat juga bisa menjalankan program ini sebagai
program rutin)
b. Bidang Pendidikan
1. Meningkatkan pengetahuan dan
keilmuan masyarakat dan keilmuan dalam
bidang agama islam khususnya.
2.
Memberi bimbingan pada anak-anak usia sekolah.
3.
Memeberi bimbingan kepada anak-anak ataupun santri TPQ dengan menambahkan
wawasan yang belum ada dan belum diterapkan di TPQ.
5. Membenahi manajemen yang diterapkan di TPQ dalam bentuk
pemberian pelaporan hasil belajar santri dari TPQ kepada wali santri agar
pembelajaran jadi lebih baik dan bisa menarik minat masyarakat dalam memberikan
pendidikan kepada anak-anaknya dalam hal agama islam terutama mengaji.
6. Membiasakan kepada anak-anak tentang
pentingnya budaya membaca.
c. Ekonomi
1. Mengelola SDA (Sumber Daya Alam) dalam
pemanfaatan lahan agar dapat dimaksimalkan
2. Memanfaatkan turut serta pengelolaan SDM (Sumber Daya
Manusia) dalam pembuatan pertanian dan peternakan sederhana (penanaman strobery
dan budidaya ternak cacing) guna membangun perekonomian Masyarakat menjadi
lebih baik.
3. Memberikan wawasan kepada masyarakat tentang home
industry yang bisa di terapkan sebagai tambahan penghasilan untuk mencukupi
kebutuhan rumah tangga.
4. Memberi wawasan terhadap kegiatan ekonomi masyarakat
yang barokah dan menghindari ekonomi yang memicu riba di masyarakat.
d. Lingkungan
1. Meningkatkan kepedulian masyarakat
dalam menjaga kenyamanan, keindahan dan kebersihan lingkungan dan terutama
kebersihan masjid dan sekitarnya.
2.
Meningkatkan kepedulian masayarakat dalam menciptakan lingkungan hijau dengan cara
sosialisasi terhadap penanaman tumbuhan baik pohon maupun bunga.
3.
Memberi pengarahan tentang pengelolaan sampah rumah tangga.
e. Kesehatan
1.
Meningkatkan kepedulian dan
kesadaran Masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan.
2.
Meningkatkan kesadaran masyarakat terutama ibu-ibu dalam mewaspadai bahaya penyakit
seperti kanker serviks, pelawanan
terhadap penyakit HIV/AIDS, malaria dan penyakit
berbahaya lainya.
3.
Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengoptimalkan kegiatan posyandu yang
meliputi pemerhaitian gizi, pertumbuhan dan kesehatan
anak.
B.
Dampingan yang diberikan DPL
Dampingan yang dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan
(DPL) dilakukan beberapa kali yaitu membahas tentang masalah yang dihadapi dimasyarakat
serta member solusi untuk pemecahan masalah agar kegitan kuliah kerja mahasiswa
dapat berlangsung dengan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat yang berada dalam lokasi KKM.
di antaranya :
1. Kelayakan keberlanjutan program
program memiliki dua arah yaitu program masyarakat asli dan program dari
peserta KKM Tematik Posdaya Berbasis Masjid.
2. Adapun program dari masyarakat
diantaranya adalah program yang dapat menunjang keeratan hubungan antara
masyarakat.Sementara program dari peserta KKM Tematik Posdaya meliputi 5 Bidang
yaitu Bidang keagamaan, bidang pendidikan, bidang perekonomian, bidang
lingkungan dan bidang kesehatan.
3. Turut mendampingi dan mengarahkan masyarakat agar
senantiasa untuk memakmurkan masjid dan senantiasa sholat berjama’ah di masjid.
4. Menngerakan masyarakat dalam membentuk dan mau melibatkan
diri dalam struktur kepengurusan masjid.
5. Berupaya membentul suatu kegiatan rutin di masjid yang
sifatnya bisa terus berkelanjutan.
6. Pembinaan perekonomian melalui kewirausahaan yang
produktif.
C.
Output dan Outcome
a.
Output
Kegiatan kuliah
kerja mahasiswa (KKM) ini dilakukan sebagai salah satu wujud kegiatan
pengabdian kepada masyarakat, disamping sebagai kegiatan pendidikan dan
penelitian bagi para mahasiswa kegiatan ini juga diharapkan suatu ikatan
interelasi antara perguruan tinggi dengan masyarakat guna mencegah terjadinya
isolasi perguruan tinggi dari masyarakat sekitarnya. Dalam kegiatan KKM oleh
Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) dilaksanakan di dusun
Curah Kembang, desa Ngenep kecamatan Karangploso kabupaten Malang yaitu tentang
pemberdayaan masjid, baik masjid bantuan yayasan maupun masjid yang didirikan
oleh masyarakat sekitar yakni sebagai bentuk kegiatan KKM tematik pos
pemberdayaan keluarga (posdaya) berbasis masjid. KKM tematik posdaya berbasis
masjid yang dilakukan di dusun curah kembang yaitu di upayakan kepada mahasiswa
peserta KKM untuk berperan di masyarakat dalam membentuk posdaya yang dibentuk
merupakan wadah keluarga dan masyarakat melalui media masjid untuk bersama-sama
untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam peningkatan kemakmuran
masjid dan jama’ah masjid itu sendiri.
Sesuai dengan
tujuan awal KKM posdaya tematik berbasis masjid adalah membantu pemberdayaan
keluarga dan masyarakat dalam bidang keagamaan penerapan pendidikan bagi
anak-anak, sosialisasi kesehatan dan pembinaan ekonomi maka peserta KKM 2014
STAINU Malang juga membentuk berbagai kegiatan yang sekiranya dapat bermanfaat
dan memberi dampak perubahan baik bagi masayarakat diantarnya pembinaan
(kajian) tentang keagamaan, pembinaan tentang pentingnya pendidikan bagi anak,
penyuluhan tentang pentingnya kesehatan bagi masyarakat dan terutama pada
kesehatan ibu, penyuluhan pembentukan wirausaha yang aktif serta penataan dan
penjagaan kebersihan lingkungan yang asri, Akan tetapi terdapat kendala apabila
seluruh kegiatan tersebut di laksanakan di masjid hal ini karena memang
masyarakat enggan untuk datang ke masjid dan memilih agar peserta KKM
mengadakan kegiatan yang sudah direncanakan tersebut di lakukan di rumah warga
dalam berbagai kegiatan rutinan warga seperti pada Jama’ah Tahlil bapak-bapak
dan ibu-ibu, kegiatan PKK serta kegiatan musyawarah lainnya.
Dari kegiatan
yang dilakukan mahasiswa peserta KKM tidak semua kegiatan berasal dari program
KKM akan tetapi peserta KKM juga membaur dengan masayarakat dalam mengikuti dan
sebisa mungkin memperbaikai kegiatan yang memang telah warga adakan rutin
sebelumnya, memang semula merencanakan seluruh kegiatan di pusatkan di masjid sebagai
bentuk KKM tematik posdaya berbasis masjid, akan tetapi melihat respon dari
masyarakat yang demikian ini maka sebagian kegiatan dilakukan di rumah warga
atau dirumah tokoh masyarakat, adapun kegiatan yang telah dilakukan warga pada
sebelumya dan bisadalah :
1.
Kegiatan
keseharian
Kegiatan yang dilakukan peserta KKM
yang mengikuti kegiatan yang telah dilakukan dan telah berjalan di masyarakat
di antaranya :
·
Pembelajaran di
TPQ, baik di TPQ Nurul huda maupun di TPQ roudhotul Jannah, yaitu kegiatan
mengaji anak-anak yng biasanya hanya diisi dengan mengaji maka kehadiran KKM
ini juga berusaha memberi pelajaran lain yang masih berubungan dengan agama
islam seperti, Pelajaran bahasa krama inggil, pembelajaran bahasa arab, serta
pembelajaran praktik ibadah bagi para santri TPQ, dan alhamdulillah ada hasil
dari upaya yang dilakukan peserta KKM dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran
di TPQ, disisi lain dalam hal manajemen di TPQ juga terlihat ada perkembangan
yaitu sejak di berikannya kartu prestasi sebagai sarana agar orangtua/wali
santri dapat mengetahui sejauhmana anaknya belajar mengaji.
·
Pemberian
bimbingan belajar pada anak-anak yang dilakukan di dusun curah kembang adalah
bentuk kegiatan yang belum ada sebelumya, karena hal ini dilakukan karena
terlihat banyak anak bermain di luar rumah ketika jam belajar, maka dari itu
peserta KKM berinisiatf untuk mengundang anak-anak ke posko KKM yang terletak
di RT.01 guna mengikuti kegiatam bimbingan belajar, dan diharapkan agar
anak-anak bisa melanjutkan kegiatan belajar dirumah yang rutin dan tanpa
melalui perintah orangtua terlebih dahulu.
·
Kegiatan Jama’ah
Tahlilan bapak-bapak dan ibu-ibu, dimana kegiatan ini sebelumnya hanyalah
kegiatan tahlilan rutin yang disertai dengan arisan maka sejak di adakan
kegiatan KKM, ternyata masyarakat juga mau
untuk meluangkan waktunya dengan di isi kajian tentang keislaman, yang
sedikit banyak juga menambah wawasan mengenai agama islam itu sendiri.
·
Kegiatan rutin
ibu-ibu PKK yang dilakukan dua minggu sekali ini biasanya hanya di isi tentang
musyawarah dari warga baik tentang kesehatan maupun tentang hal lain seperti koperasi
dan sebagainya, dan peserta KKM mendapat dua kali kesempatan di saat kegiatan
KKM dilaksanakan dalam pertemua yang pertama yaitu pemberian penyuluhan tentang
kesehatan penjagaan penyakit berbahaya kanker serviks serta pelawanan terhadap
penyakit HIV/AIDS, malaria dan penyakit berbahaya lainya, sedangkan pada
kesempatan pertemuan berikutnnya, dalam pemberian penyuluhnan di ibu PKK,
peserta KKM bekerja sama dengan tokoh agama Desa Ngenep (modin) dalam
penyampaian materi merawat jenazah, yang diharapkan masyarakat dapat mengambil
ilmu yang baik dari kegiatan penyampaian materi dan praktek merawat jenazah.
NO
|
NAMA KEGIATAN
|
JADWAL/ WAKTU
|
TEMPAT
|
PETUGAS
|
KETERANGAN
|
1
|
Pembelajaran di TPQ Nurul Huda
|
senin,selasa,kamis, sabtu (15.30)
|
TPQ Nurul Huda
|
seluruh peserta KKM
|
pemberian materi setelah mengaji (bahasa Arab,
surat pendek dan do'a keseharian
|
2
|
Pembelajaran praktek ibadah TPQ Nurul Huda
|
rabu dan ahad (15.00)
|
Mushola Miftahul Falah
|
peserta KKM (perwakilan)
|
pemberian materi praktek ibadah, (toharah,praktek
dan doa, sholat, praktek dan do'a, adzan dll)
|
3
|
pembelajaran di TPQ Roudhotul Jannah
|
ahad,senin, selasa, rabu (18.00)
|
Mushola Roudhotul Jannah
|
peserta KKM (perwakilan)
|
pemberian materi setelah mengaji (bahasa Arab,
surat pendek dan do'a keseharian
|
4
|
Pembelajaran praktek ibadah TPQ Roudhotul
Jannah
|
Jum'at dan Sabtu (18.00)
|
Mushola Roudhotul Jannah
|
peserta KKM (perwakilan)
|
pemberian materi praktek ibadah,
(toharah,praktek dan doa, sholat, praktek dan do'a, adzan dll)
|
5
|
Bimbingan belajar
|
ahad, senin, selasa, rabu, jum'at (18.00)
|
posko KKM
|
peserta KKM (perwakilan)
|
membantu anak-anak dalam pengulangan materi di
sekolah dan mendampingi dalam pengerjaan tugas
|
6
|
Tahlil Rutin Bapak-Bapak
|
Kamis (18.00)
|
Rumah warga
|
peserta KKM laki-laki
|
mengikuti kegiatan tahlil rutin dan memberi
kultum tentang keagamaan
|
7
|
Tahlil Rutin Ibu Ibu
|
Jum'at (16.00)
|
Rumah warga
|
peserta KKM perempuan
|
mengikuti kegiatan tahlil rutin dan memberi
kultum tentang keagamaan
|
8
|
Yasinan Rutin Ibu Ibu
|
Rabu (16.00)
|
Rumah warga
|
peserta KKM perempuan
|
mengikuti kegiatan yasinan rutin dan memberi
kultum tentang keagamaan
|
9
|
Diba’an
rutin Ibu-ibu
|
Ahad
(15.30)
|
Rumah warga
|
peserta KKM perempuan
|
mengikuti kegiatan diba’ rutin dan memberi
kultum tentang keagamaan
|
10
|
Rutinan pertemuan Ibu-ibu PKK
|
Sabtu 2pekan 1x (15.30)
|
Rumah warga
|
peserta KKM (perwakilan)
|
mengikuti kegiatan dan memberi pengarahan
(pengarahan pencegahan Kanker
Serviks dan Praktek Merawat Jenazah)
|
Ket : pada kolom petugas terdapat
keterangan dalam kurung (perwakilan) hal ini dikarenakan pada jadwal yang sama
juga ada kegiatan di lain tempat, jadi pserta KKM berbagi Tugas.
2.
Kegiatan KKM
posdaya
Selain mengikuti kegiatan yang bersifat
rutin keseharian, para peserta KKM juga bekerja sama dengan sejumlah tokoh
masyarakat dalam menghidupkan kegiatan masyarakat yang sebelumnya sudah sedikit
peminat maupun sudah jarang di hadiri warga, selain itu peserta KKM juga
mengadakan kegiatan yang berguna dan membangun dengan melibatkan masyarakat
dalam pencapaian agar ada peubahan yang lebih baik bagi lingkungan maupun
masyarakat dusun curah kembnag itu sendiri adapun kegiatan tersebut diantaranya
adalah :
·
Kegiatan
Khotmil Qur’an yang dilakukan di masjid diharapkan banyak di ikuti warga dusun
curah kembang terutama warga sekitar masjid, kegiatan ini juga dibarengkan
dengan kegiatan santunan anak yatim di dusun itu sendiri, akan tetapi
masyarakat masih enggan untuk mengikuti kegiatan ini.
·
Kegiatan
keagamaan untuk menarik masyarakat dalam mendalami dan mempelajari agama,
dimana peserta KKM mengadakan cara nonton bersama film tentang napak tilas
dakwah wali songo dalam menyebarkan islam, dalam kegiatan ini tidak dilakukan
di masjid, akan tetapi di lakukan dirumah bapak kepala dusun agar masyarakat
tidak enggan untuk menghadirinya, akan tetapi pesan dari film itu sendiri
diharapkan bisa mendorong masyarakat yang menonton agar lebih semangat dan
istiqomah dalam beribadah.
·
Kegiatan 10
Muharram (10 Syura) kegiatan ini memanfaatkan moment malam 10 syura dimana pada
tanggal tersebut juga di peringati sebagai hari anak yatim. Maka kegiatan yang
dilakukan juga di adakan pengumpulan dana dan bantuan dari masyarakat sekitar yang
menghadiri acara, diman dana tersebut akan diberikan untuk anak yatim, tidak
hanya santunan melainkan juga di isi dengan materi agama dan juga sholawatan,
kegiatan ini digarapkan bisa di
istiqomahkan setidaknya ada dua moment islam yang di antaranya 10 syura dan
nifsu sya’ban. Akan tetapi kegiatan ini, waktu itu tidak dilakukan di masjid,
hal ini dikarenakan ada warga yang meminta agar kegiatan ini dilakukan di
rumahnya.
·
Kegiatan
program KKM tentang penumbuhan ekonomi masyakat yang aktif, dalam hal ini
peserta KKM mengajak warga masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
cukup mudah dan berpenghasilan, yaitu penyuluhan kepada masyarakat agar mau
melakukan usaha ternak cacing lumbricus, dalam program kali ini diharapkan bisa
menjadikan ternak cacing sebagai kerja sampingan yang menguntungkan bagi
masyarakat.
·
Kegiatan
lokakarya dalam memperingati hari pahlawan, dalam kegiatan kali ini peserta KKM
mengajak kepada masyarakat untuk do’a bersama dan ditujukan kepada para
pahlawan, serta tokoh yang memperjuangkan dusun curah kembang, selain do’a
bersama juga di selingi dengan materi keagamaan dan sejarah perjuangan rakyat
indonesia dan tokoh-tokoh pesantren yang berjuang pada saat itu. Yang
diharapkan dapat menambah semangat masyarakat untuk leboh rajin dalam
berjama’ah di masjid dan juga memakmurkan masjid.
·
Kegiatan peduli
lingkungan, yakni para peserta KKM mengajak kepada masyarakat untuk menjaga
kebersihan lingkungan dan memperindah lingkungan dengan memanfaatkan lahan
pinggir jalan untuk ditanami bunnga guna menjadikan lingkungan menjadi indah.
Dalam kegiatan ini diterapkan di RT.01 dan RT.02 yang dijadikan sebagai RT
percontohan dan di mushola Miftahul Falah yang tersedia lahan untuk ditanami
bunga.
·
Kegiatan lomba
anak-anak antar TPQ yang dikemas menjadi festival anak sholeh, lomba yang
diadakan oleh peserta KKM ini ditujukan kepada anak-anak TPQ yaitu guna
mempersatukan dari tiga TPQ yang berada di curah kembang serta meningkatkan
kompetensi bakat dan minat para santri TPQ untuk senantiasa berlomba dalam hal
kebaikan, sesuai dengan kegiatan KKM posdaya berbasis masjid, maka bidang lomba
juga di arahkan ke bidang lomba yang bernuansa islami seperti lomba mewarna
(gambar masjid) lomba adzan dan lomba kreasi hijab.
·
Dan kegiatan
tasyakuran KKM STAINU Malang yang diadakan sebagai puncak acara KKM 2014 di
dusun curah kembang, dalam acara tasyakuran ini dikemas sangat sederhana dan
meriah, dimana acanya adalah pengajian umum dan santunan anak yatim, dimana
pada acara ini mengundang seluruh masyarakat curah kembang yang diharapkan apa
yang di sampaikan dalam isi pengajian umum ini dapat di pahami dan dilaksanakan
suatu kebaikan oleh seluruh warga masyarakat dusun curah kembang.
NO
|
NAMA KEGIATAN
|
JADWAL/ WAKTU
|
TEMPAT
|
PETUGAS
|
KETERANGAN
|
PENCAPAIAN
|
KENDALA
|
1
|
Khotmil Qur'an dan santunan anak yatim
|
Ahad Pon (05.00)
|
Masjid Roudhotul Mubtadin
|
Seluruh Peserta KKM
|
Menghidupkan dan meramaikan kembali kegiatan
yang sebelumnya hanya diikuti beberapa orang
|
terlaksanana
|
rentan waktu 1 bulan 1x
|
2
|
Nonton bersama Film tentang dakwah wali songo
|
Senin, selasa 3-4 November 2014 (19.00)
|
Halaman Rumah Bpk. Kasun
|
Seluruh Peserta KKM
|
Merefresh pengetahuan warga tentang dakwah dan
kisah wali songo dalam penyebaran Agama Islam
|
belum tercapai
|
terbentur acara lain dari warga
|
3
|
Peringatan malam 10 Muharram, Santunan Anak
Yatim
|
Ahad, 2 Nov 2014 (19.00)
|
Rumah Warga (Bpk.Mujiono)
|
Peserta KKM Laki-laki
|
Mengajak warga untuk mengetahui pentingnya 10
Sura dan Mengajak berbagi kepada anak yatim, dan ceramah keagamaan tentang
sejarah terjadinya tahun Hijriyah.
|
Sukses
|
|
4
|
Penyuluhan kepada warga tentang cara beternak
cacing lumbricus
|
jum'at, 14 Nov 2014 (19.00)
|
Posko KKM
|
Peserta KKM Laki-laki
|
menyampaikan kepada masyarakat tentang
budidaya dan pemasaran cacing lumbricus
|
Terlaksana
|
Belum ada contoh langsung
|
5
|
Do'a bersama dalam rangka memperingati Hari
Pahlawan
|
senin, 17 Nov 2014 (18.00)
|
Masjid Roudhotul Mubtadin
|
Peserta KKM Laki-laki
|
Do'a Bersama untuk para pahlawan dan tokoh
masyarakat dusun curah kembang, ceramah Agama dari modin desa Ngenep.
|
Terlaksana
|
Pembentukan pengurus masjid belum dilakukan
|
6
|
Kerjabakti Peduli Lingkungan (penanaman bunga
dan strobery)
|
Sabtu-ahad, 15-16 Nov 2014 (07.00)
|
Mushola Miftahul Falah & RT 01,02
|
Seluruh Peserta KKM
|
Penanaman bunga di sepanjang jalan RT 01,02
dan mushola Miftahul Falah.
|
Sukses
|
|
7
|
Festival Anak Sholeh (lomba TPQ)
|
Senin, 24 Nov 2014 (14.00)
|
Mushola Miftahul Falah
|
Seluruh Peserta KKM
|
Lomba Mewarna, Adzan dan Hijab Antar TPQ dusun
curah kembang.
|
Sukses
|
|
8
|
Pengajian Umum dan Santunan anak yatim dalam
rangka Tasyakuran KKM STAINU 2014
|
Rabu, 26 Nov 2014 (19.00)
|
Masjid Roudhotul Mubtadin
|
Seluruh Peserta KKM
|
Pengajian Umum dan Santunan anak yatim serta
(pisah kenang KKM 2014)
|
Sukses
|
|
Dari berbagai
kegiatan yang dilakukan KKM STAINU tahun 2014 di dusun curah kembang yakni para
mahasiswa peserta KKM dapat mengambil banyak pelajaran dan hikmah dari proses
KKM yang diakukan selama 35 hari mulai dari tanggal 23 oktober sampai dengan
tanggal 26 November 2014 yaitu para mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan
belajar bersama dengan masyarakat, menerapkan ilmu yang didapat terutama ilmu
agama dan di intregasikan dengan teknologi, seni budaya yang telah di pelajari
dan melihat apakah proses penerapan tersebut sesuai dengan teori yang di
pelajari selama kuliah dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Disisi lain
mahasiswa juga bisa belajar dari masyarakat tentang sisilain kebiasaan adat
yang berbeda dan mengambil pelajaran dari kebaikan apapun pada saat kegiatan
KKM beralangsung. Dari hal seperti cara memberikan pendidikan pada anak seperti
halnya yang dilakukan dalam pembelajaran di TPQ dan Bimbingan belajar, cara
bersosialisasi dalam masyarakat serta dalam berdakwah menyampaikan ilmu agama
islam dan banyak kegiatan agama yang lainya yang dapat di ambil dari sana dan
belum pernah dijumpai di kampus.
b.
Outcome
Dari berbagai
kegiatan yang dilakukan peserta KKM
STAINU tahun 2014 di dusun curah kembang yakni para mahasiswa peserta KKM dapat
mengambil banyak pelajaran dan hikmah dari proses KKM yang diakukan di dusun
curah kembang selama 35 hari, dalam waktu tersebut mahasiswa peserta KKM
sebenarnya sudah bisa mengakrabkan mahasiswa dengan masyarakat, jadi harapan
dari para mahasiswa peserta KKM kepada masyarakat adalah agar masyarakat mau
turut mendukung dan meneruskan program KKM yang sekiranya baik dan memberi
manfaat bagi masyarakat dusun curah kembang, tidak hanya meneruskan program
mahasiswa, akan tetapi juga menghidupkan kembali program atau kegiatan dari
masyarakat yang dahulu pernah ada namun belum semarak dan berusaha di
semarakkan kembali oleh mahasiswa peserta KKM, agar lebih bisa di istiqomahkan.
Dari beberapa
program yang dilakukan para mahasiswa peserta KKM di harapakan ada program yang
senantiasa terus ditindaklanjuti oleh masyarakat guna memberi manfaat kebaikan
bagi masyarakat adapun kegiatan tersebut adalah :
·
Kegiatan KKM
yang keseharian dilakukan di dusun curah kembang adalah membantu proses belajar
mengajar di TPQ dan hanya ada dua TPQ yang bersedia untuk di bantu kegiatan
belajar-mengajarnya oleh peserta KKM yaitu TPQ Nurul Huda dan TPQ Roudhotul
Janah, di kedua TPQ itu peserta KKM tdak hanya membantu proses pembelajaran
mengajinya akan tetapi juga membantu dalam perbaikan manajemen serta bahan
materi ajar yang disampaikan kepada sntrinya, salah satu contoh adalah dimana
pada TPQ tersebut belum adanya sarana pemantau yang mengantarkan orang tua
santri untuk mengetahui sejauhmana anaknya mengaji, jadi peserta KKM membantu
dalam memberikan fasilitas “Kartu Prestasi” yang fungsinya adalah sebagai
laporan yang di isi dan di tandatangani oleh pengajar sehingga jika kartu
tersebut dibawa pulang dan diberitahukan kepada orangtua maka diharapkan orang
tua akan tau dan bisa untuk mendampingi dan melancarkan serta mengajarkan pada
putra putrinya di rumah. Kartu tersebut diterapkan di kedua TPQ yang di bantu
peserta KKM yang dilihat dari pembimbing TPQ tersebut sangat senang dan dirasa
sangat membantu untuk diteruskan kedepanya. Selain hal tersebut juga ada dalam
kegiatan belajar mengajar yang dimana peserta KKM juga memberi materi baik
pembelajaran bahasa krama inggil, bahasa arab, do’a keseharian, menghafal
surat-surat pendek dan juga kegiatan praktek ibadah yang nantinya akan
senantiasa diperbaiki dan dikembnagkan oleh para pembimbing TPQ tersebut.
·
Kegiatan
khotmil Al-Qur’an dan santunan anak yatim dari sejumlah warga dusun curah
kembang adalah kegiatan yang rutin dlaksanakan warga satu kali setiap bulanya
yaitu rutin dilakukan setiap hari ahad pon, akan tetapi walaupun sudah berjalan
masih sangat sedikit dari warga jika dibandingkan dengan jumlah warga yang
seluruhnya adalah beragama islam dan yang mau mengikutinya, sementara dari hal
tersebut peserta KKM berupaya untuk menyemarakkan kegiatan tersebut agar banyak
yang minat dan turut menyemarakkan. Dan setelah di hadiri peserta KKM dan
saling memberi masukan baik mahasiswa peserta KKM, dosen pembimbing lapangan
dan juga masyarakat serasa ada dorongan semangat buat warga untuk lebih
mengaktifkanlagi kegiatan ini dan bersemangat untuk menjadikan masjid sebagai
pusat kegiatan keagamaan agama islam khususnya, walaupun hanya sekali pertemuan
yang membahas tentang hal ini, akan tetapi harapan untuk kedepanya dinialai
sangat berpotensi setelah dikaji kembali tentang hal apa yang sekiranya menjadi
faktor kendala maupun faktor yang mendukung di masyarakat dusun curah kembang.
·
Kegiatan
peringatan malam 10 muharram di dusun curah kembang sebenarnya sudah pernah di
adakan sebelumnya akan tetapi baru berkelanjutan ketika momentum 10 muharam
tersebut bersamaan dengan adanya KKM dari STAINU maka warga atau tokoh agama
mengiginkan acara tersebut bisa diselenggarakan kembali dan berkelanjutan dan
dari niatan warga tersebut maka dari pihak KKM juga sangat mengiginkan akan
kesuksesan acara tersebut, dan dengan kerjasama antara KKM dan warga maka acara
peringatan malam 10 muharam tersebut bisa di selenggarakan dengan persiapan
yang terprogram, dan setelah diadakan acara tersebut maka juga diadakan
kegiatan santunan anak yatim karena mengingat pada tanggal 10 muharram jga di
peringati sebagai hari anak yatim oleh sebab itu juga di adakan antunan bagi
anak ayatim. Dalam tindak lanjutnya warga dan peserta KKM mengiginkan agat
tidak hanya peringatan malam 10 muharam akan tetapi juga berkelanjutan dengan
kegiatan peringatan malam nifsyu sya’ban dan senantiasa istiqomah selalu dan
tetap dilaksanakan walaupun kegiatan KKM telah usai.
·
Dan pada
kegiatan tahlilan kematian apabila ada warga yang meninggal dunia dilihat dari
warga ketika pembacaan surat yasin maka hanya sebagian warga yang membaca dan
sebagian itu hanyalah warga yang hafal dan juga warga yang membawa buku yasin
saja, sedangkan yang lainya juga belum tahu dengan apa yang harus dibaca, maka
peserta KKM dan sebagian tokoh warga berdialog untuk memfasilitasi agar seluruh
warga yang menhadiri acara tahlil kematian tersebut agar turut aktif dalam
membaca surat yasin, maka dari itu peserta KKM memberikan fasilitas buku yasin
dan tahlil yang sekiranya membantu warga dan minimal warga yang hadir
membacakan surat yasin walaupun hanya melalui buku. Dan harapanya warga
terbantu dalam hal ini.
·
Budidaya dan
ternak cacing juga diharapkan agar masyarakat terus melestarikan guna menambah
penghasilan dan memajukan perekonomian warga dusun curah kembang.
·
Kerja bakti
dalam membersihkan lingkungan rasanya sudah menjadi hal umum dalam kegiatan
bermasyarakat, akan tetapi memperindah dekorasi kampung dengan menanam maupun
membudidayakan bunga sebagai hiasan dalam pemandangan kampung adalah kegiatan
yang harapanya dapat diteruskan warga, dan hal inipun juga sangat disambut
warga serta kepala dusun pun juga menginginkan agar kegiatan ini dapat di
teruskan di seluruh RT dusun curah kembang karena program yang dilaksanakan
peserta KKM hanyalah menjadikan RT 01 dan RT 02 sebagai RT percontohan dalam
hal keindahan lingkungan, dan harapanya dapat ditirukan untuk RT yang lain
khususnya dan dusun-dusun lain pada umumnya.
·
Kegiatan
Pengajian Umum yang dilaksanakan dalam acara tasyakuran KKM STAINU ternyata
juga sangat diminati warga terutama dari tokoh agama dusun curah kembang karena
kegiatan semacam ini dirasa jarang dan sudah lama tidak dilakukan. Harapan dari
warga adalah ada tindak lanjut dari pengurus masjid maupun dari tokoh agama
dusun curah kembang. Dimana respon dari masyarakat sangat antusias jika
kegiatan semacam ini bisa rutin dilaksanakan guna memakmurkan masjid.
D. Diskripsi
proses kegiatan (perubahan yang terjadi, Pengalaman menarik, pendukung, kendala
dan solusi)
Program KKM yang kami lakukan cukup memiliki pengaruh
positif bagi warga masyarakat dusun curah kembang, terutama pada anak-anak.
Dengan adanya waktu yang diperkenankan dari pembimbing TPQ di curah kembang
terhadap para mahasiswa KKM maka pembelajaran di TPQ bisa ditambahkan dari
pembelajaran TPQ sebelumnya terutama dalam pelajaran Bahasa jawa krama inggil,
pembelajaran bahasa arab sederhana serta pembelajaran praktek ibadah mulai dari
wudlu dan sholat mulai dari do’a maupun prakteknya (gerakannya) karena hal ini
merupakan salah satu target dari KKM STAINU malang tahun 2014 yaitu agar
peserta didik di TPQ bisa melakukan ibadah dengan baik dan benar, lain dari
sisi itu peserta didik di TPQ juga lebih banyak mengalami perkembangan dai hal
menghafalkan do’a-do’a, surat pendek dan juga kosakata bahasa arab melalui lagu.
Dari anak-anak selain dari TPQ juga ada pekembangan yang lebih baik dari
kebiasaan belajar malam guna mengulangi apa yang di ajarkan di sekolah tadinya
dan mempelajari pelajaran yang akan dibahas di sekolah untuk keeksokan harinya.
Dari berbagai kegiatan pembelajaran dengan anak-anak di TPQ dan di bimbingan
belajar banyah hal menarik yang dijumpai dengan anak-anak, dimana kedatangan
KKM dari STAINU ini selalu dinanti kedatangan setiap harinya, dan juga dari
presensi kehadiran juga senantiasa meningkat. Tidak hanya pengalaman menarik
akan tetapi KKM di TPQ maupun di bimbel juga ada saja kendala yang dihadapi,
hal ini dikarenakan oleh peserta yang dididik terdiri dari anak-anak yang
berbeda usia, yaitu dari yang paling kecil usia PAUD dan sampai yang paling
besar usia sekolah menegah pertama, selain dari usia juga ada kendala dari
orangtua yang berbeda latar belakang sehingga ada saja sifat anak yang berbeda
dan macam-macam sifatnya.
Dari perubahan di masjid, sementara ini hanya terlihat
meningkatnya jumlah jama’ah sholat fardu dari jumlah ketika awal KKM memasuki
dusun curah kembang, dan mulai adanya warga yang mau bergerak untuk memekmurkan
masjid walaupun tidak dalam jumlah yang besar. Sedangkan perubahan dari jama’ah
tahlil, PKK, dan lainnya terlihat lebih ada kemajuan dari pelaksanaan kegiatan
rutinan tersebut dan semoga keistiqomahan dalam kegiatan jama'ah te’sebut juga
bisa ditingkatkan dalam hal melaksanakan kegiatan ibadah yang sifatnya lebih
wajib. Hal ini dapat disimpulkan dari jumlah jama’ah tahlil rutin yang banyak
sekali jumlahnya serta berbanding terbalik dengan jumlah jama’ah sholat fardu
berjamaah. Dari sepinya jama’ah yang mau melaksanakan sholat fardu di masjid,
kebanyakan dari masyarakat mengakui adanya tokoh masyarakat yang terlalu
dominan mengurusi masjid akan tetapi ada faktor sosial bermasyarakat yang
kurang, maka dari itulah masyarakat menjadi enggan pergi kemasjid walaupun
salah satu tokoh masyarakat tersebut cukup berjasa pada pembnagunan masjid dan
pembangunan dusun curah kembang itu sendiri.
Perubahan di lingkungan juga terlihat di lingkungan RT 01
dan RT 02 terutama di pinggir jalan dengan adanya bunga-bunga yang ditanam di
area pinggir jalan, yang rencana dari warga masyarakat sekitar akan diteruskan
di RT secara menyeluruh dusun curah kembang, dan sebagian dari warga juga turut
serta dalam pemanfaatan halaman rumah yang tadinya kurang dimaksinmalkan untuk
di tanami tanaman yang lebih bernanfaat serta memperindah tampilan halaman
rumah, seperti bunga, buah-buahan, serta tanaman toga sebagai apotek hidup di
rumah sendiri.
E. Kebelanjutan
Program
Program kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa KKM STAINU Malang tahun 2014 di
dusun curah kembang dalam pembentukan dan pengadaan kegiatan senantiasa
dilakukan secara bertahap, sederhana dan mudah ditiru atau dilanjutkan oleh
masyarakat. Jadi, para peserta KKM tidak hanya berfokus pada program yang telah
direncanakan ataupun program yang dibawa dari kampus, akan tetapi juga turut
serta membantu dalam program dari dusun tempat KKM pada umumnya dan program
dari Masjid ataupun dari tokoh agama islam lebih khusunya, jadi dengan adanya
kerja sama antar peserta KKM dan masyarakat akan memudahkan peserta KKM dalam
mencari dukungan dari masyarakat dalam penerapan program KKM serta masyarakat
juga tidak enggan meminta pertolongan dalam menjalankan kegiatanya. Karena anggapan
keberhasilan yang utama dari peserta KKM adalah berpacu sebagaimana program
yang telah di canagkan dan dilaksanakan oleh para peserta KKM dapat diterima
dan dikembnagkan oleh masyarakat serta memberikan peserta KKM dapat bermanfaat
bagi masyarakat maupun bagi para peserta KKM itu sendiri.
Keberlanjutan program dari pesreta KKM senantiasa tidak lepas tangan dan
masyarakat langsung di tinggal begitu saja melainkan perlahan walaupun kegiatan
KKM sudah berakir akan tetapi peserta KKM akan tetap bersilaturrahim kepada masyarakat
dusun setempat guna menghidupkan kegiatan yang sudah dicanangkan agar kegiatan
tersebut lebih bersemarak dan tidak sampai berhenti.
F. Rekomendasi
Dari kegiatan yang telah
dilalui memang pada KKM STAINU tahun 2014 di dusun curah kembang terkesan kurang
maksimal, terutama dalam penerapan posdaya berbasis masjid, dalam KKM di Curah
kembang ini memang sangat sulit apabila menginginkan warga senantiasa
menjadikan masjid sebagai tempat kegiatan posdaya, hal ini dikarenakan pada
kebiasaan sebelumnya masyarakat pun juga enggan untuk selalu pergi ke masjid
untuk beribadah, dan itulah yang menjadi kendala para peserta KKM untuk
memaksimalkan KKM posdaya berbasis masjid, karena dirasa menghidupkan,
meramaikan, dan memakmurkan masjid itu lebih utama agar masyarakat tak lagi
enggan untuk pergi ke masjid. Jadi, sebelum bnayak mengadakan kegiatan di
masjid harus mengetahui dahulu antusias warga dalam melakukan aktifitas di
masjid.
Untuk membuat masyarakat
senantiasa dapat lebih giat dan bersemangat untuk pergi ke masjid haruslah
dilakukan kerjasama dengan beberapa tokoh dalam meyakinkan masyarakat dalam
memperbaiki pencitraan tokoh agama atau pengurus masjid yang dianggap
masyarakat tidak mau menuruti keinginan dan aspirasi masyarakat, danjuga masjid
yang menurutnya sudah diwakafkan kepada masyarakat akan tetapi dari masyarakat
sendiri masih merasa bahwa masjid tersebut belum menjadi milik bersama atau
milik masyarakat.
Melihat situasi dusun curah
kembang yang seatus prosen penduduknya atau seluruh penduduknya beragama islam
menurut data kependudukan, akan tetapi pada kenyataanya di warganya sangat bisa
dibilang minim mengerti akan kewajiban yang harus dilaksanakan orang islam
seperti sholat berjamaah serta mendalami agama yang paling mulia tersebut.
Jadi, untuk kedepannya perlu diadakan kegiatan yang bisa mengajak masyarakat
sadar akan kepentingan wajib tersebut.
Dari pendidikan oleh
masyarakat, kesadaran masyarakat Dusun Curah Kembang akan pendidikan
dapat dikatakan sangatlah kurang. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, seperti
ekonomi yang rendah, dorongan dari keluarga yang minim, dan kesadaran akan
kebutuhan ilmu sangat kecil. Pemikiran yang tradisional menjadi jurang pemisah
hak untuk mendapatkan pendidikan antara laki-laki dan perempuan, karena masih
ada sebagian masyarakat yang enggan menyekolahkan putrinya sampai sekolah
tingkat menengah atau sampai perguruan tinggi, dan lebih memilih untuk
menikahkan putrinya atupun memilih agar putra putrinya untuk bekerja, dengan
melihat hal ini harusnya Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam ataupun dari PPAI An
nadliyah yang memiliki jarak tempuh tak jauh dari dusun Curah kembnag hendaknya
juga turut memperhatikan serta berperan dalam menuntaskan masalah ini agar
dusun yang berpotensi tersebut dapat menjadi dusun yang lebih baik.
Begitu halnya dengan pendidikan di TPQ yang dirasa masih
perlu perbaikan agar santri TPQ lebih banyak menerima ilmu terutama ilmu agama
islam, dimana dari tiga TPQ yang berada di curah kembang jumlah gurunya tidak sebanding
dengan jumlah muridnya, tidak hanya iyu akan tetapi bagi guru juga tidak pernah
adanya suatu pelatihan guna meningkatkan kompetensi guru yang mengabdi di TPQ.
Jadi, Sebagai lembaga pendidikan yang berbasis islam dan berlokasi tidak jauh
dari dusun curah kembang harusnya bisa mengertikan akan kekurangan dalam hal
ini.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan kegiatan KKM Tematik Posdaya berbasis masjid yang dilaksanakan selama 35 hari mulai dari
tanggal 23 Oktober sampai dengan tanggal 27 November tahun 2014 di Dusun Curah Kembang Desa Ngenep
kecamatan Karangploso Kabupten Malang, peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM)
Sekolah Tinggi Ilmu Agana Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Malang, dapat menyimpulkan bahwa :
1. Sebagian besar Program KKM Tematik
Posdaya berbasis masjid terlaksana dengan baik, baik untuk kegiatan warga
maupun kegiatan program dari peserta KKM.
2. Program KKM Tematik Posdaya berbasis
masjid yang telah dilaksanakan dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi
masyarakat dusun
setempat. Masyarakat dapat menjalankan dan mengembnagkan hasil Program KKM Tematik Posdaya
berbasis masjid dan memperoleh tambahan pengetahuan melalui berbagai penyuluhan
dan praktek oleh mahasiswa peserta KKM.
3. Hasil kegiatan KKM Tematik Posdaya
berbasis masjid tesebut secara tidak langsung membantu pemerintah daerah dalam
rangka pelaksanaan pembangunan, terutama pembangunan dusun curah kembnag dan juga meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi
dengan pemerintah daerah, instansi teknis dan masyarakat akan tetapi
setidaknya banyak masyarakat setempat bisa mengetahui adanya perguruan tinggi
yang tidak jauh dari dusunnya yaitu STAINU, karena masih banyak juga masyarakat
yang belum mengetahui STAINU.
4.
Dusun Curah Kembang Desa Ngenep kecamatan Karangploso
Kabupten Malang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup banyak, akan
tetapi semuanya masih belum tergali secara optimal dan belum
dimanfaatkan secara maksimal
karena sarana dan prasarana pendukung yang masih kurang serta masih rendahnya
tingkat pendidikan masyarakat.
5.
Potensi masyarakat Dusun Curah Kembang Desa Ngenep
kecamatan Karangploso Kabupten Malang pada dasarnya cukup besar terbukti sifat
kegotongroyongan yang cukup tinggi hanya saja mereka membutuhkan orang yang
mampu memberikan contoh nyata dan juga menggerakkan mereka.
6.
Kehadiran mahasiswa KKM Tematik Posdaya berbasis masjid di
Dusun Curah Kembang Desa Ngenep kecamatan Karangploso Kabupten Malang memang diakui
belum maksimal dalam pembentukan posdaya berbasis masjid akan tetapi setidaknya
sudah berusaha menjadikan
warga masyarakat terutama siswa-siswi Sekolah dasar menjadi lebih bersemangat
dalam belajar dan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
7.
Kegiatan KKM Tematik Posdaya berbasis masjid tesebut juga
memberikan manfaat yang berarti dan pengalaman yang sangat berharga bagi
mahasiswa peserta KKM.
8.
Dengan adanya KKM Tematik Posdaya Berbasis Masjid
menyadarkan masyarakat bahwa fungsi masjid bukanlah sekedar untuk tempat beibadah tetapi dapat juga dijadikan sebagai pusat kegiatan keberlanjutan dalam bidang kemasyarakatan, pendidikan serta perekonomian masyarakat.
9.
Dengan adanya peogram usaha mikro yang diadakan oleh KKM
Posdaya Berbasis Masjid masyarakat mampu menyadari bahwa banyak sekali jenis usaha
mikro yang prospek dan berpotensi sehingga mampu meningkatkan perekonomian
warga dan dapat merubah masyarakat menjaadi masyarakat yang mandiri, agamis dan
produktif.
10.
Adanya beberapa pelatihan keagamaan antara lain praktek ibadah
pada santri TPQ,
perawatan jenazah bagi Ibu-ibu, mampu memberikan sdikit ilmu yang bermanfaat bagi
msyarakat umunya.
B.
SARAN
1. Perlu adanya bantuan dari pihak lain
dalam hal ini Pemerintah daerah dan pihak swasta dalam bentuk material maupun
non material untuk meningkatkan pembangunan di KKM Tematik Posdaya berbasis
masjid khususnya untuk pengadaan air bersih dan peningkatan mutu pendidikan.
2. Perlu adanya upaya pengembalian pencitraan baik dari
pihak pengurus masjid agar masyarakat mau untuk kembali beraktifitas di masjid
terutama dalam hal peribadahan.
3. Semangat dan jiwa kegotongroyongan
masyarakat perlu dilestarikan dan didukung oleh peningkata pendidikan
masyarakat agar pembangunan di wilayah Dusun Curah Kembang ini dapat
berlangsung secara berkesinambungan.
4. Perlu peningkatan koordinasi antara
perangkat dusun, tokoh masyarakat, dengan mayarakat serta pemuda dalam
pelaksanaan pembangunan desa.
5. Perlu adannya tindak lanjut yang
terarah dalam pelaksanaan program-program pembangunan baik fisik maupun non
fisik sehingga rintisan yang telah dilakukan selama kuliah kerja nyata tidak
sia – sia.
6. Perlu adanya suatu bentuk
pendampingan dusun, karena untuk merubah keadaan suatu penduduk desa memerlukan
waktu yang tidak sedikit dan memerlukan pertemuan yang intensif, untuk itu
disarankan ada suatu bentuk pendampingan dari pihak-pihak yang berkompeten
untuk mengadakan perubahan kearah yang lebih.
7. Perlu adanya kerjasama dengan pihak
kesehatan desa yang mampu memperhatikan kesehatan warga tidak hanya pada balita
saja melainkan pada ibiu-ibu lansia juga.
LAMPIRAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar