Jumat, 23 November 2012
Seiring dengan perkembangan zaman di era
teknologi informasi dan kemajuan iptek yang semakin tidak terbendung lagi,
pesantren sebagai sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dan
sosial keagamaan, harus senantiasa melakukan pengembangan, terutama di bidang
manajemen dan kurikulum pendidikan. Pengembangan pesantren tentu tidak terlepas
dari adanya pelbagai kendala yang harus dihadapi. Dewasa ini, dunia secara
dinamis telah menunjukkan perkembangan dan perubahan secara cepat, yang
tentunya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap
dunia pesantren.
Dengan adanya
boarding school maka pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu
umum diharapkan akan membentuk kepribadian yang utuh setiap siswanya. Pelayanan
pendidikan dan bimbingan dengan sistem boarding school yang diupayakan selama
24 jam, akan diperoleh penjadwalan pembelajaran yang lebih leluasa dan
menyeluruh, segala aktifitas siswa akan senantiasa terbimbing, kedekatan antara
guru dengan siswa selalu terjaga, masalah kesiswaan akan selalu diketahui dan
segera terselesaikan, prinsip keteladanan guru akan senantiasa diterarpkan
karena murid mengetahui setiap aktifitas guru selama 24 jam. Sehingga pembinaan
mental siswa secara khusus mudah dilaksanakan, dan maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas secara singkat mengenai
sistem pendidikan sekolah terpadu (berasrama) yang merupakan bagian dari
pembaharuan sistem pendidikan pesantren yang modern yang lebih dikenal dengan
boarding school.
Sekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah dari kumpulan
manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni
tujuan pendidikan, dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber daya, di samping yang ada
di luar dirinya, seperti uang,material, dan waktu. Agar kerja sama itu berjalan
dengan baik,maka perlu diadakannya
program pendidikan
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu siswa, kurikulum,tenaga
kependidikan, dana, prasarana dan sarana, dan faktor lingkunganlainnya. Apabila
faktor tersebut bermutu, dan proses belajar bermutu padagilirannya akan
menghasilkan lulusan yang bermutu pula.Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan
sekolah. Olehkarena itu, ia dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Akan
tetapi pembahasan dalam makalah ini lebih difokuskan dalam bidang kebutuhan
opersional sekolah ataupun bisa juga dikatakan sebagai sarana dan prasarana sekolah
yang meliputi berbagai hal guna menunjang terlangsungnya proses kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
Jumat, 09 November 2012
Di bidang pemikiran, Islam
tradisional sebenarnya adalah suatu ajaran yang berpegang pada Al-Qur’an,
Sunnah Nabi, yang diikuti oleh para Sahabat dan secara keyakinan telah
dipraktekkan oleh komunitas Muslim (Ahlu al Sunnah wa al Jama’ah), memegang dan
mengembangkan ajaran fiqh scholastic madzhab empat. Sayyed Hossein Nasr
mencatat salah satu kriteria pola keagamaan tradisional adalah digunakannya
konsep silsilah; mata rantai kehidupan dan pemikiran dalam dunia kaum
tradisional untuk sampai pada sumber ajaran. Dalam bahasa Fazlur Rahman,
kelompok tradisional adalah mereka yang cenderung memahami syari’ah sebagaimana
yang telah dipraktekkan oleh ulama’ terdahulu.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Sekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah darikumpulan
manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni
tujuan pendidikan, dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber daya, di samping yang ada
di luar dirinya, seperti uang,material, dan waktu. Agar kerja sama itu berjalan
dengan baik,maka perlu diadakannya program
pendidikan
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu siswa, kurikulum,tenaga
kependidikan, dana, prasarana dan sarana, dan faktor lingkunganlainnya. Apabila
faktor tersebut bermutu, dan proses belajar bermutu padagilirannya akan
menghasilkan lulusan yang bermutu pula.Guru merupakan salah satu pelaku
dalam kegiatan sekolah. Olehkarena itu, ia dituntut untuk mengenal tempat
bekerjanya itu. Akan tetapi pembahasan dalam makalah ini lebih difokuskan dalam
bidang kebutuhan opersional sekolah ataupun bisa juga dikatakan sebagai sarana dan
prasarana sekolah yang meliputi berbagai hal guna menunjang terlangsungnya
proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Langganan:
Postingan (Atom)